WEDASMARA, WEDASMARA (2004) PENGARUH PARIWISATA TERHADAP POLA TATA RUANG DAN BANGUNAN TRADISIONAL BALI (STUD! KASUS : KAWASAN PARIWISATA CANDIDASA KARANGASEM, BALI). Masters thesis, PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO .
| PDF - Published Version 6Mb |
Abstract
ABSTRAK Kepariwisataan merupakan jenis industri yang sangat berperan dalam rneningkatkan pendapatan suatu negara khususnya bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Negara Republik Indonesia yang merupakan negara kepulauan memiliki alam dan budaya yang sangat beraneka ragam dimana salah satu pulaunya yaitu Bali sangatlah terkenal di seluruh dunia akan keindahan alam dan kaya akan budayanya. Potensi ini kernudian dijadikan aset oleh Bali khususnya Kabupaten Karangasem untuk mengembangkan kepariwisataan di daerahnya sekaligus untuk menambah atau meningk,atkan pendapatan asli daerah (PAD). Kabupaten Karangasem Bali dikenal memiliki keindahan alam yang cukup spesifik dibandingkan dengan kabupaten lainnya di Bali terutama pada kawasan pariwisata Candidasa. Kawasan ini dengan ketetapan pemerintah melalui RTRW No. 11 tahun 2000 dijadikan sebagai kawasan pariwisata yang harus dijaga keindahan alam dan potensi wisatanya. Kawasan ini juga memiliki pola tata ruang tradisional yang masih sangat kuat sebagai identitas diri kawasan yang sangat dibanggakan oleh masyarakatnya. Berkembangnya kepariwisataan di kawasan ini membawa pengaruh yang cukup kuat terhadap pola tata ruang tradisional Bali yang dimilikinya. Sejauh mana pengaruh pariwisata tersebut terhadap pola tata ruang dan bangunan tradisional Bali pada kawasan pariwisata Candidasa?. Hal ini tentu sangat menarik untuk diteliti. Pengaruh yang terjadi adalah merupakan perubahan atau akulturasi terhadap pola tata ruang dan bangunan tradisional Bali, namun perubahan tersebut hanya pada bentuk dan fungsi saja, sedangkan makna (filosofi pola tata ruang dan bangunan tradisional Bali) tetap eksis. Berdasarkan hasil penelitian pengaruh parwisata terhadap tata ruang dan bangunan tradisional Bali di kawasan pariwisata Candidasa sampai saat ini belumlah mengganggu dan merubah tata ruang dan bangunan secara global. Hal ini dikarenakan konsep filosofi membangun (fri Hita Karana) menjadi model dalam setiap pembangunan yang dilakukan oleh masyarakat lokal maupun seluruh pelaku pariwisata. Namun perubahan tersebut harus selalu di pantau keberadaannya, sehingga diharapkan perkembangan kepariwisatan tidak akan merusak budaya tradisional yang dimiliki oleh masyarakat. Perubahan yang terjadi diharapkan menjadi acuan dan pengetahuan bagi pemerintah untuk melakukan pembangtman kepariwisataan ke depan, sehingga konsep "pembangunan kepariwisataan yang berbudaya" yang menjadi model dan alat dalam pembangunan kepariwisataan Bali dapat tetap terjaga. ABSTRACT Tourism is a kind of industrial sector which plays an important role in improving revenues for the country ,especially for developing country like Indonesia. Republic Indonesia is an archipelagic country that has multifarious culture and nature. Bali is one of 17.508 island in Indonesia which has natural beauty and rich of culture well known all of the word. This potential is then utilized as an asset by Bali, especially for Karangasem regency to develop tourism in the area including the aim to improve the Original Regional Income (PAD) Karangasem regency is well known for its specific natural beauty compared to other regencies in Bali, particularly in the tourism area of Candidasa This area with government decree through RTRW No. 11/2000 was made into tourism area that must be kept for its natural beauty and tourism potential. This area also has a strong traditional of spatial planning and building pattern as an identity of area that is very prided upon by the society. However, tourism growth in this area bring out suite a strong influence to the traditional spatial planning and building pattern. How far the tourism will bring influence to the traditional Balinase spatial planning and building pattern in Candidasa tourism area?. It will be interesting to be searched for. The influence that occurs is transformation or acculturation to the traditional Balinase spatial planning and building pattern, particularly related to form and function, while about meaning (philosophy and traditional Balinase spatial planning and building pattern) is still exist. Based on result of the research, the tourism's influence to the traditional Bali of spatial planning and building pattern in Candidasa tourism area, has not disturbed yet and change the spatial planning and building globally. It is because the concept of development philosophy (Tri Hita Karana) becomes the model in every development performed by local society as well as all tourism's agents. However, the change must be monitored , so that it is expected that the tourism development will not destroy the traditional culture owned by society and must be keep on exist. The transformation that occurs is expected to be utilized as reference and knowledge for the government to carry out the tourism development in the future, so that the concept of "culture-based tourism development" which becomes the model and tool to tourism development in province of Bali will safeguarded.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Urban and Regional Planning |
ID Code: | 12411 |
Deposited By: | Ms upt perpus3 |
Deposited On: | 31 May 2010 09:54 |
Last Modified: | 31 May 2010 09:54 |
Repository Staff Only: item control page