TJ1PTADL K. H, TJ1PTADL K. H (2004) IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN BENTUK PROGRAM PENYEDIAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN YANG TEPAT UNTUK MASYARAK4T BERPENGHASILAN RENDAH (MISKIN) DI KABUPATEN DEMAK. Masters thesis, PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO .
| PDF - Published Version 3113Kb |
Abstract
ABSTRACT The settlement problems that happen in Kabupaten Demak are lack of housing and settlement supply by formal sector and unidentified the sum of housing and settlement requirement in Kabupaten Demak, especially for the low income community. The supply housing and settlement by nonformal sector often resulting slump settlement that no interest with the minimum requirement for basic infittstruktur Goals in this study are to identified the requirement of housing and settlement in Kabupaten Demak, until get the definite data about housing requirement, especially for the low income community also the strategy and suitable program to applied in supply of housing and settlement, especially for low income community until the requirement can be covered. Methods that used are qualitative, quantitative, swot and komparatif methods. The standard used to definite the line of poverty are based on enumeration price of hulled rice per person in a month. The classification of line of poverty are:Poor: income Rp. 220.000/month - Rp. 280.000/month; Very Poor : income Rp. 80.000/month - Rp. 220.000/month, Most Poor : income under Rp.80.000/month.Category low income community in Kabupaten Demak are 62% include in most poor category, 25% include in very poor category and 13% include in poo category. Characteristic of low income community are work in nonformal sector with relative low step education. Characteristic housing of low income community in Kabupaten Demak are still unfidlfil standar requirement of space to live with the another word are unproperness to live (47%). The condition of site building are not nicely with near space between one and the other house can cause the fire. More of the construction are semi permanent (58%), non permanent (40%) and permanent (2%). The kind of floor respondence are soil (45%), cement floor (30%) and floortile (25%). The ownership of facilities are very limited (68%), wih the custom behavior fulfill the requirement of bath, wash, and defecate in the river (55%). There are a lot of community that can 't be good reached utilizing of electricity (3%). Housing requirement forecasting for the low income community in Kabupaten Demak in in 2010 are 22.559 unit. The strategy that needed in housing and settlement development for low income community are developing of community self help, community participatory, make easier long term credit services, affordability to pay, government role. The concept that can be implemented are raising capacity in government institution and low income community in housing and settlement development, it can be create the legal policy in the form guidelines in housing and settlement development for low income community; neighborhood upgrading by Rumah Struktur Beratap Programme; housing finance by gathering fund appropriate with capability of low income community ABSTRAKSI Permasalahan yang terjadi di Kabupaten Demak adalah kurangnya pemenuhan kebutuhan perumahan oleh sektor formal dan tidak diketahuinya secara pasti kebutuhan perumahan di Kabupaten Demak, khususnya untuk masyarakat berpenghasilan rendah/miskin. Penyediaan perumahan oleh sektor non formal di Kabupaten Demak seringkali menciptakan suatu permukiman kumuh yang tidak memperhatikan persyaratan minimal untuk penyediaan sarana dan prasarana dasar yang memadai.. Tujuan studi ini adalah tnengidentzfikasi kebutuhan perumahan dan permukiman di Kabupaten Demak, sehingga didapatkan data yang pasti mengenai kebutuhan rumah, khususnya untuk masyarakat berpenghasilan rendah/miskin serta strategi dan bentuk program yang perlu diterapkan dalam penyediaan perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah/miskin sehingga kebutuhan perumahan oleh masyarakat berpenghasilan rendah dapat dipenuhi dengan tepat sasaran.Metod eyang digunakan adalah metode latalitatif latantitatif, SWOT dan komparatif. Tolok ukur yang digunakan untuk menentukan garis kemiskinan adalah berdasarkan perhitungan nilai tukar beras per orang dalam sebuan. nilai garis kemiskinan diklasifikasikan : Miskin : pendapatan Rp. 220.000/bulan - Rp. 280.000/bulan; Miskin sekali : pendapatan Rp. 80.000/bulan - Rp. 220.000/bzdan, Paling miskin: pendapatan < Rp. 80.000/bulan. Kategori masyarakat berpenghasilan rendah/miskin di Kabupaten Demak 62% termasuk dalam kategori paling miskin, 25% termasuk dalam kategori miskin sekali dan 13% termasuk dalam kategori miskin. Karakteristik masyarakat berpenghasilan rendah adalah bekerja di sector non formal dengan tingkat pendidikan relative rendah. Karakteristik perumahan masyarakat berpenghasilan rendah/miskin di Kabupaten Demak masih belum memenuhi standar kebutuhan ruang dengan kata lain rumah yang dihuni sudah tidak layak hunt (47%). Mengenai tata letak bangunan, kondisinya sangat tidak teratur dengan jarak yang rapat sehingga rawan terhadap bahaya kebakaran. sebagian besar mempunyai rumah dengan konstniksi semi permanen (58%), non permanen (40%) dan permanen 2%. Jenis perkerasan lantai rumah responden masih menggunakan tanah 45%. plester 30% dan ubin 25%. Kepemilikan terhadap fasilitas sangat terbatas (68%) dengan kebiasaan memenuhi kebutuhan mandi, mencuci dan buang air besar di sungai (55%). Masih ada sebagian masyarakat yang belum dapat menjangkau penggunaan listrik secara baik (3%) Perkiraan kebutuhan rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah/Miskin di Kabupaten Demak pada tahun 2010 adalah 22.559 unit. Strategi yang perlu dilakukan dalam penyediaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah yaitu mengembangkan rasa kegotongroyongan masyarakat, pelibatan masyarakat, mempermudah akses pelayanan kredit jangka panjang, affordability to pay (keterjangkauan), peran pemerintah. Konsep yang dapat diterapkan adalah penguatan kapasitas institusi pemerintahan dan masyarakat berpenghasilan rendah di bidang perumahan dan permukiman yaitu dengan menciptakan kerangka legal berupa pedoman penyediaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah; peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh (neighborhood upgrading) yang dilakukan dengan pengembangan program Rumah Struktur Beratap (RSB)sebagai penyempurnacm program kapling siap bangun; pembiayaan perumahan (housing finance) yang dapat dilakukan dengan penggalangan dana sesuai dengan kemampuan masyarakat berpenghasilan rendah.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Urban and Regional Planning |
ID Code: | 12401 |
Deposited By: | Ms upt perpus3 |
Deposited On: | 31 May 2010 09:11 |
Last Modified: | 31 May 2010 09:11 |
Repository Staff Only: item control page