EVALUASI KEBIJAKAN RELOKASI PASCA KERUS1UHAN SOSIAL DI DESA PASSO, KECAMATAN TELUK AMBON BAGUALA, KOTA AMBON

Abstract

Abstrak Kerusuhan sosial Tanggal 19 Januari 1999 menzberikan pengaruh yang negatif terhadap Propinsi Maluku dengan kerusakan sistem prasarana dan sarana, sistem perekonomian, sistem sosial budaya, perumahan dan permukiman dan kondisi psikologis masyarakat yang mengalami kerusuhan sosial, masyarakat di wilayah kerusuhan sosial dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Pengungsi di Propinsi Maluku berjumlah 332.548 jiwa dan di Kota Ambon berjumlah 145.328 jiwa atau 29.613 Kepala Keluarga (KK). Jumlah Perumahan dan permukiman yang rusak di Propinsi Maluku berjumlah 52.714 bangunan. Prasarana dan sarana pendukung permukiman yang rusak berjumlah 1.086 unit. Produk Domestik Bruto (PDRB) Propinsi Maluku menurut perhitungan atas dasar harga konstan selama kerusuhan sosial adalah sebesar — 29,11 % pada tahun 1999, dibandingkan Produk Domestik Bruto (PDRB) tahun 1998. Penelitian ini bertujuan mengkaji dampak relokasi akibat kerusuhan sosial terhadap kondisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat yang mengalami kerusuhan sosial serta pengaruhnya terhadap Desa Passo, Kecamatan Teluk Ambon Baguala. Metoda penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif dan teknik analisis cross tabulation, penentuan sampel ditentukan secara simple random sampling. Evaluasi dilaksanakan terhadap kondisi setelah masyarakat Dusun Benteng Karang yang mengalami relokasi Ice Dusun Ama Ory (Kelompok Sasaran), Desa Passo. Kecamatan Teluk Ambon Baguala, Kota Ambon dengan membandingkan kebijakan relokasi ini dengan relokasi di Dusun Lembah Agro, sebagai Kelompok Kontrol. Hasil penelitian implementasi kebijakan relokasi dapat disimpulkan, bahwa : • Kebijakan relokasi menyediakan perumahan clan permukiman yang layak huni bagi kelompok sasaran dari segi sosial ekonomi, segi sosial budaya, fisik perumahan, prasarana dan sarana serta memperhatikan kebijakan pengembangan kota yang mendukung bagi perkembangan wilayah Dusun Ama Ory dan Desa Passo. • Kebijakan relokasi di Dusun Ama Ory yang menyediakan 336 unit perumahan dan permukiman dan relokasi di Dusun Lembah Agro yang menyediakan 300 unit perumahan dan permukiman merupakan upaya pemenuhan sebahagian kebutuhan pengungsi/masyarakat yang mengalami kerusuhan sosial akan kebutuhan perumahan dan permukiman yang berjumlah 16311 unit di Kota Ambon. • Lokasi relokasi memerlukan aksesibilitas terhadap segi sosial, segi ekonomi, segi budaya, segi kebijakan dan segi keamanan. Dari kesimpulan diatas dapat diberikan rekomendasi, bahwa : • Penanganan lanjutan kebijakan ini terhadap Dusun Ama Ory dijadikan sebagai permukiman yang bercirikan pertanian dengan peningkatan prasarana dan sarana dan menzanfaatkan forum-forum masyarakat yang telah terbentuk, sesuai potensi dan perkembangan wilayahnya. • Pelaksanaan relokasi di Dusun Lembah Agro memerlukan bantuan prasarana dan sarana transportasi dan pendidikan. • Konsistensi koorditzasi, sinkronisasi dan keterpaduan dalam implementasi kebijakan pada tingkat pusat, tingkat daerah dan tingkat "lapangan" menentukan keberhasilan kinerja kebijakan. • Penelitian lanjutan diharapkan dilaksanakan pada periode tertentu diwaktu yang akan datang untuk mengkaji perkembangan kehidupan pemukim dan wilayah sekitar sehingga dapat ditentukan karakteristik permukiman dan wilayah secara lebih terperinci. Abstract Social crushed on January 196, 1999, made negative influence to Maluku Province especially structure and infrastructure system, economic, social culture, building and housing damage. It also destruct society psychology on this places, society region, and Indonesian society common. About 332.548 fugitived at Maluku Province and another 145.328 at Ambon or 29.613 families. Destruction amount of building and houses at Maluku Province was about 52.714. Broken building structure and infrastructure was 1.086 units. Decreasing Domestic Bruto Product at Maluku Province with constant price counting about —29,11 % on 1999, compare with Domestic Bruto Product on 1998. This research purpose to study the influence of relocation cause social crushed to social condition, economic, and social culture till those influences to Passo Village, Ambon Baguala Bay District. This research technique is description analysis and cross tabulation analysis, sample taken as simple random sampling Evaluation done to condition after Benteng Karang Sub Village Society relocated to Ama Ory Sub Village (target group), Passo Village, with comparing this relocation policy with relocation at Agro Valley Sub Village, as control group. Summary of implementation policy relocate is : • Relocation policy provide good building and housing far target group, from social economic and social culture sight, housing structure and infrastucture, with concerning on a good developing city policy to growing of Ama Ory and Passo Village. • Relocation policy at Ama Ory Sub Village provide 336 housing and building units, and relocation at Agro Valley Sub Village provide 300 housing and building units. It was to fulfill of refuge or victim social crush needed for 16.311 housing and building units, at Ambon City. • Relocated area need social, economic, culture, policy and secure accessibility. From summary above, recommended that : • Continuing Policy to Ama ay Sub Village derived as farming housing with advance on structure and infrastucture, and use the formed society institutions as potential and district growing • Relocation on Agro Valley Sub Village needed transportation and education stucture and infrastucture. • Coordination consistency, Synchronize and uniting policy implementation on central level, district and field level determining the success of policy progress. • Further studying wish to done at certain periods on future to live developing study of housing neighborhoods and this regions, till could determining the detail of housing neighborhoods and this regions.