PERBANDINGAN EFEK INFUS KONTINYU EFEDRIN DAN PRELOAD HAES-steril 6% SEBAGAI PROFILAKSIS TERHADAP HIPOTENSI PADA ANESTESI SPINAL

Wicaksono Y.P., Prabowo (2004) PERBANDINGAN EFEK INFUS KONTINYU EFEDRIN DAN PRELOAD HAES-steril 6% SEBAGAI PROFILAKSIS TERHADAP HIPOTENSI PADA ANESTESI SPINAL. Masters thesis, Program Pendidikan Pasca sarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
1549Kb

Abstract

Background: Hypotension is the most common side effect of spinal anesthesia and preventative measures include fluid preload and uses of vasopressor. Crystalloid preload is not effective while ephedrine intravenous and intramuscular injection fail to eliminate hypotension. In this study, the efficacy of ephedrine continuous infusion and coloid preload (HAES-steril 6% MW: 200.000 dalton) as alternative measures were compared. Methods: This study was a second phase of the third level double blind randomized clinical trial. Forty four patients underwent elective surgery of lower abdomen, perineum and lower extremities with minimal bleeding divided into group I (Ephedrine) and group II (HAES). Spinal anesthesia was performed using bupivacaine heavy 0.5 %. Group I was given ephedrine continuous infusion at a rate of 5 mg/mM for the fi•st 2 min and then 1 mg/min for the next 18 min right after spinal anesthesia. Group II was given preload with HAES-steril 6% 7.5 ml/kg body weight in 10 minutes, 20 minutes before spinal anesthesia was performed. Blood pressure (systolic, diastolic and mean aterial pressure), heart rate and respiratory rate were measured every minute for the first 20 minutes and every 2 minutes for the next 10 minutes. Data was analyzed using independent T test, Chi-Square test, Mann Whitney test and ANOVA at significancy level of 0.05. Results: Both groups had similar distribution of demographic data, pre-operative clinical state and level of block of anesthesia. The incidence of hypotension was 1/22 (4,54%) in group I and 7/22 (31,81%) in group II, the difference was statistically significant (p<0,05). Repeated measures of sistolic blood pressure within the first 30 minutes showed significant difference between two groups (p<0.05). The incidence of nausea differs significantly between two groups (p<0.05). There were no significant difference in the incidence of hypertension and tachycardia (p>0.05). There were no significant difference in respiratory rate between two groups (p>0.05). Conclusion: ephedrine continuous infusion 5 mg/minute for the first 2 minute and then 1 mg/minute for the next 18 minute right after spinal anesthesia was more effective to prevent hypotension after spinal anesthesia compared with preload EIAES-steril 6% 7.5 ml/kg body weight. Latar Belakang: Hipotensi merupakan salah satu komplikasi anestesi spinal yang paling sering terjadi dan usaha pencegahan dilakukan antara lath dengan pemberian preload cairan dan pemakaian vasopresor. Preload dengan kristaloid tidak efektif, sedangkan pemberian efedrin bolus intravena dan intramuskular tidak sepenuhnya mencegah hipotensi dan menimbulkan efek samping hipertensi dan takikardi. Pemberian infus kontinu efedrin dan preload dengan koloid (HAES-steril 6% BM 200.000 dalton) merupakan altematif pencegahan yang dibandingkan efektivitasnya. Metode: Merupakan uji klinis tahap 3 fase II yang dilakukan secara acak tersamar ganda. Empat puluh empat pasien yang menjalani operasi elektif perut bagian bawah, perineum dan anggota gerak bawah_.dengan perdarahan minimal dibagi dalam kelompok I (Efedrin) dan kelompok II (HAES). Kelompok I diberi infus kontinu efedrin 5 mg/menit pada 2 menit pertama dan 1 mg/menit selama 18 menit berikutnya segera setelah anestesi spinal. Kelompok II diberi preload dengan HAES-steril 6% 7,5 ml/kg dalam 10 menit, 20 menit sebelurn anestesi spinal. Tekanan darah (sistolik, diastolik dan rerata tekanan arteri), laju jantung dan laju nafas diukur tiap menit pada 20 menit pertama dan tiap 2 menit pada 10 menit berikutnya. Pengujian data dengan uji T bebas, Chi-Square, Mann Whime'y clan ANOVA dengan derajad kemaknaan p<0,05. Hasil: Data demografi, data keadaan klinis awal dan tinggi blok anestesi pada kedua kelompok berbeda tak bermakna. Pada kelompok I (Efedrin) insiden hipotensi adalah 1/22 (4,54%) dan pada kelompok (HAES) insiden hipotensi adalah 7/22 (31,81%) secara statistik berbeda bermakna (p<0,05). Tekanan darah sistolik pada pengukuran berulang menunjukkan perbedaan bermakna pada 30 menit pertama diantara kedua kelompok (p<0,05). Kejadian mual berbeda bennakna antara kedua kelompok (p<0,05). ICejadian hipertensi dan takikardi berbeda tak bermakna antara kedua kelompok (p>0,05). Laju nafas berbeda tak bermakna antara kedua kelompok (p>0,05). Kesimpulan: Infus kontinu efedrin 5 mg/menit pada 2 menit pertama dan 1 mg/menit selama 18 menit berikutnya lebih efektif dibanding preload HAES-steril 6% 7,5 inl/kg BB untuk mencegah hipotensi setelah anestesi spinal.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:R Medicine > R Medicine (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Biomedical Science
ID Code:12390
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:30 May 2010 16:58
Last Modified:30 May 2010 16:58

Repository Staff Only: item control page