KADAR ASAM URAT PADA NEONATUS DENGAN ASFIKSIA

Abstract

Background : Asphyxia in neonates is emergency condition with high morbidity and mortality rate. Uric acid is the end product of anaerobic metabolism. Study of uric acid concentration in asphyxia neonates had never been performed. Purpose : To compare uric acid concentration in asphyxia neonates and non asphyxia Design : Observational witinrossectional study Location : Kariadi Hospital semarang Subjects : Newborn hospitalized in Room X, BBRT and NICU Methode : Uric acid, every asphyxia baby's frozen blood was taken soon after birth lnd and sent to the laboratory RSDK to be analized with HITACHI type 7050 or 704. BGA, Blood was taken from a.umbilicalis when rescucitation,Iml added to heparin 0,1 ml. Blood was sent to the laboratory RSDK to be analized Analysis : Data processed and analysed with SPSS version 10.05 Result : During period of 6 months, 50 patiens are recruited. Subjects devided into 2 groups : Neonates with asphyxia ( group I, n=25 ) and neonates withouts asphyxia ( group II, n= 25 ). No significant correlation in sex, parity, birth weight, gestational age, kind of delivery between the two groups ( p>0,05 ). There was significant correlation in mother's age when giving birth between two groups ( p= 0,024 ; OR= 0,106; 95% Cl 0,012-0,941 ). Uric acid concentration is significantly elevated in asphyxia ( p= 0,0001; PR >1 ). Significant correlation occurred between two groups in Independent T-test ( p= 0,0001; (If= 48; t= 4,883 ). Conclution : There was difference in uric acid concentration in asphyxia neonates and non asphyxia. Uric acid concentration in asphyxia neonates is significantly higher than non asphyxia. There was significant correlation between asphyxia and uric acid elevation Latar Belakang : Asfiksia bayi bant lahir adalah suatu keadaan gawat bayi yang merniliki angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Asam urat merupakan produk akhir dari metabolisine anaerobik. Penelitian tentang asarn urat pada neonatus asfiksia belum pernah dilakukan. Tujuan : Untuk menyelidiki perbedaan kadar asam urat pada neonatus yang mengalami asfiksia dan yang tidak asfiksia. Rancangan penelitian : Penelitian studi observasional dengan pendekatan rancangan studi cross sectional. Lokasi penelitian : Bangsal bayi Risiko Tinggi ( BBRT ), NICU, Ruang X, RS. Dr. Kariadi Semarang. Subyek penelitian : Bayi baru lahir yang dirawat di Ruang X, BBRT dan NICU RS. Dr. Kariadi Semarang. Bahan dan cara : Asam urat, setiap bayi asfiksia segera diambil darah beku 1 cc,dipusingkan diambil serumnya dikirim ke laboratoium RSDK, dianalisa dengan analfrer HITACHI type 7050 atau 704. AGD, darah 1 cc diambil dari a.umbilikalis saat resusitasi,dicampur dengan heparin 0,1 cc,dikirimke laboratorium RSDK untuk dianalisa. Analisis data : Data diolah dan dianalisis dengan program SPSS versi 10.05 Hasa : Selama 6 bulan diperoleh 50 subyck penelitian dengan jumlah neonatus asificsia 25 dan tidak asfiksia 25. Tidak terdapat hubungan yang bennakna antara jenis kelamin, paritas ibu, berat lahir, usia kehamilan, jenis persalinan dengan kelompok neonatus dengan asfiksia dan tidak asfiksia ( p> 0,05 ). Terdapat hubungan bermakna antara usia ibu saat melahirkan dengan kelompok neonatus asfiksia dan tidak asfiksia (p= 0,024 OR=0,106 95% CI 0,012 sampai 0,941 ). Kadar asam urat darah lebih tinggi secara signifikan pada neonatus dengan asfiksia dibanding tidak asfiksia ( p=0,0001, dengan RP > 1), dari uji Independent T-test didapatkan hubungan yang bennakna antara asflksia dan tidak asfiksia ( p= 0,0001 df= 48 1= 4,883). Simpulan : Terdapat perbedaan kadar asam urat darah pada neonatus asfiksia dengan tidak asfiksia. Kadar asam urat darah pada neonatus tang mengalami asfiksia lebih tinggi dibanding dengan tidak asfiksia. Terdapat hubungan yang bermakna antara asfiksia dengan peningkatan kadar asam urat darah.