KADAR ESTRADIOL SERUM PADA WANITA USIA REPRODUKSI DENGAN PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSI

Abstract

Estradiol merupakan bentuk estrogen yang paling aktif yang diproduksi ovarium, diperlukan untuk pematangan normal pada wanita. Estradiol memainkan peranan penting &lam perkembangan lapisan dalam endometrium. Paparan estrogen yang terus menerus dalam waktu lama menyebabkan hiperplasia endometrium yang biasanya disertai pola perdarahan abnormal, yang merupakan manifestasi dui perdarahan uterus disfungsi (PUD). Tujuan : Mengetahui perbedaan kadar estradiol serum pada wanita usia reproduksi dengan perdarahan uterus disfungsi (anovulatorik) dan tanpa perdarahan uterus disfungsi (menstruasi normal) Metode : Penelitian secara cross sectional prospektif. Data dianalisis secara deskriptif-analitik. Pelaksanaan penelitian : Subyek sejumlah 60 wanita usia reproduksi yang terbagi menjadi 20 wanita dengan perdarahan uterus disfungsi dan 40 wanita tanpa perdarahan uterus disfungsi. Penelitian dilaksanakan di Bagian-SMF Obstetri dan Ginekologi FK UNDIP-RS. Dr. Kariadi Semarang dan Laboratorium GAKI FK UNDIP Semarang, April 2003 sampai Agustus 2003. Hasil : Didapatkan rerata dan simpang baku kadar estradiol serum pada seluruh subyek 73,86 (84,62) pg/ml. Pada wanita usia reproduksi dengan PUD mempunyai kadar estradiol serum 82,94 (126,87) pg/ml sedangkan wanita usia reproduksi tanpa PUD yaitu 69,33 (54,11) pg/ml. Menunjukkan perbedaan yang tidak bermalcna (p = 0,355), sehingga kadar estradiol pada kedua kelompok adalah sama. Keluhan utama yang timbul pada wanita dengan PUD adalah menoragia (tujuh dari 20 kasus) dengan rerata kadar estradiol serum 155,68 (202,05) pg/ml. Kadar estradiol serum pada menoragia cenderung lebih tinggi dibanding kelompok bukan menoragia (p = 0,06). Didapatkan tujuh dari 20 kasus PUD dengan infertilitas, enam kasus infertilitas primer, satu kasus infertilitas skunder. Simpulan : Kadar estradiol serum pada wanita usia reproduksi dengan dan tanpa PUD adalah sama.