DERAJAT NYERI TENGGOROK PASCA INTUBASI PIPA ENDOTRAKEA : PERBANDINGAN ANTARA INFLASI CUFF DENGAN LIDOKAIN 4% DENGAN NaCI 0,9%

Abstract

Backgrounds : Post-operative sore throat caused by trauma of tracheal mucous is one of the complication of intubation. The condition may be caused by many factors, but one factor that has the strongest association is the cuff of endotracheal tube. Lidocaine can diffuse across the cuff of endotracheal tube, so inflation of the cuff with lidocaine may reduce the occurance of post-extubation sore throat. Purpose : To prove that inflation endotracheal tube cuff using 4% lidocaine can reduce the occurrence of post-extubation sore throat. Methode : This study was a stage-II phase-3 randomized double blind clinical trial. Fourty eight patients underwent elective surgery with general anesthesia in Dr. Kariadi General Hospital Semarang which fulfilled the inclusion criteria were divided into 2 groups. The induction was performed with propofol 2.5 mg/kg, atracurium 0.5 mg/kg, and fentanyl 1.5 pg/kg. Intubation was performed using low volume — high pressure endotracheal tube with proper size for each patient, followed by inflation of the cuff using 0.9% NaCI (Group I/control group) and 4% lidocaine (Group II/treatment group). The anesthesia was maintained using 1.0 — 1.5% isoflurane in 02 and 50% N20 and intermitten atracurium. Analgesia was given using 2 mg/kg of tramadol IV and 0.5 mg/kg ketorolak IV. Complaint of sore throat was observed at 30, 60 minutes, and 24 hours post-extubation. Results : Sore throat degree at 30, 60 minutes, and 24 hours post-extubation in group II was lower as compared with group I (P < 0.05). Conclusion : The degree of post-extubation sore throat can be reduced with inflation of endotracheal tube cuff using lidocaine 4%. Latar belakang : Salah satu komplikasi dad pemakaian pipa endotrakea adalah trauma mukosa trakea yang menimbulkan keluhan nyeri tenggorok pasca bedah. Keadaan tersebut dapat disebabkan oleh banyak faktor, tetapi salah satu yang mempunyai hubungan paling erat adalah keadaan cuff pipa endotrakea. Inflasi cuff dengan lidokain dapat mengurangi kejadian nyeri tenggorok pasca ekstubasi, oleh karena lidokain dapat berdifusi melintasi cuffpipa endotrakea. Tujuan : Membuktikan bahwa inflasi lidokain 4% ke dalam cuff pipa endotrakea dapat menurunkan kejadian nyeri tenggorok pasca ekstubasi. Metoda : Merupakan uji klbis tahap II fase 3 yang dilakukan secara acak tersamar ganda. 48 pasien yang menjalani operasi elektif dengan anestesi umum inhalasi di RSUP Dr. Kariadi Semarang dan memenuhi kriteria inklusi dibagi dalam 2 kelompok. Induksi menggunakan propofol 2,5 mg/kg/iv, atrakurium 0,5 mg/kg/iv, dan fentanil 1,5 ug/kg/iv, kemudian dilakukan intubasi dengan pipa endotrakea low volume high pressure ukuran sesuai pasien, selanjutnya cuff dikembangkan : Kelompok I (kontrol), inflasi cuff menggunakan NaCI 0,9%, dan kelompok II (perlakuan) menggunakan lidokain 4%. Rumatan anestesi dengan isofluran 1,0 — 1,5 % dalam 02 dan N20 50% dan atrakurium intermiten. Analgetik diberikan tramadol 2 mg/kg/iv dan ketorolak 0,5 mg/kg/iv. Setelah operasi selesai dan pasien telah diekstubasi, dilakukan observasi terhadap keluhan nyeri tenggorok 30, 60 menit dan 24 jam pasca ekstubasi. Hasil : Derajat nyeri tenggorok 30, 60 menit dan 24 jam pasca ekstubasi pada kelompok II lebih kecil dibandingkan dengan kelompok I, dan secara statistik terdapat perbedaan yang bermakna (P < 0,05). Kesimpulan : Inflasi cuff pipa endotrakea dengan lidokain 4% dapat mengurangi derajat nyeri tenggorok pasca ekstubasi.