KUSUMAWARDHANI, TRULLY (2004) PEMBERIAN DIET FORMULA TEPUNG IKAN GABUS (Ophiocephalus striatus) PADA PENDERITA SINDROM NEFROTIK. Masters thesis, Program Pendidikan Pasca sarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 1619Kb |
Abstract
Background. Nephrotic syndrome which characterized by hypoalbuminea is found on 90% of pediatric case. Dietetic management is perfonned to increase albumin serum by supplementing balanced-with-requirement protein intake. Animal-protein has a better biological content than vegetables protein in order to increase albumin serum. Gabus (Ophiocephalus striatus) is one of the river fishes that has a high protein content compared to other fishes and is ubiquitous throughout Indonesia. Objectives. To determine whether supplementation of gabus-fish powder formula can increase the albumin serum significantly in nephrotic syndrome patients Materials and methods. This is an open clinical trial study performed in the pediatric ward Karyadi General Hospital, Semarang. There were 36 minimal-lesion nephrotic syndrome children ( 2 - 14 years old ) with 18 children were in the intervention group and another 18 children in the control group. Supplementation of gabus-fish powder formula was given everyday for 21 days. Acceptability to the supplementation was observed. Albumin, globulin and total protein serum was meassured every week. Body weight and height were meassured at the beginning and at the end of study to determine body mass index Result. Fifteen patients (83,3%) eat up the supplementation while the rest (16,7%) leave less than 25% of the supplementation uneaten.The t independent tes shows that there is no significant difference in body mass index between the beginning and the end of the study (p = 0,207). There is a significant increase in albumin serum between the beginning and the end of the study ( p = 0,018) while the globulin and the total protein serum did not show any significant increase (p = 0,871). Conclusion. Gabus-fish powder formula as food supplementation can increase albumin serum significantly in minimal lesion nephrotic syndrome. Latar Belakang : Sindrom Nefrotik yang ditandai dengan proteinuria, edema, hipoalbuminemia dan hiperkolesterolemia ditemukan 90% pada kasus anak dan sebagian besar merupakan Sindrom Nefrotik kelainan minimal. Pengobatan dietetik dengan memberikan diet protein seimbang bertujuan untuk meningkatkan kadar albumin serum. Sumber protein dapat berasal dari hewani maupwi nabati. Protein hewani rnemiliki nilai biologis lebih tinggi dibandingkan protein nabati dan sumber protein hewani yang baik adalah ikan. Salah satu jenis ikan air tawar yang kita kenal adalah ikan gabus (Ophiocephalus striatus) memiliki kadar protein lebih tinggi dibandingkan ikan yang lain serta banyak dijumpai di perairan di seluruh Indonesia. Tujuan penelitian : Untuk mengetahui apakah pemberian suplementasi formula tepung ikan gabus dapat meningkatkan kadar albumin serum pada penderita sindrom nefrotik. Metode : Penelitian ini menggunakan uji klinik terbuka (open trial) dilakukan di bangsal Anak non infeksi RS Dr. Kariadi Semarang Subyek sebanyak 36 anak umur 2 tahun sampai 14 tahun dengan kelompok perlakuan 18 anak dan kelompok kontrol 18 anak. Kelompok kontrol berasal dari data catatan medik penderita sindrom nefrotik kelainan minimal (historical control) yang mendapat diet protein seimbang berupa diet standar bagian gizi RS Dr Kariadi Semarang. Kelompok perlakuan adalah semua penderita sindrom nefrotik kelainan minimal yang dirawat mulai Juni 2002 dan mendapatkan diet protein seimbang dengan diet standar .RS tetapi 25% kecukupan protein total diet tersebut berasal dad formula tepung ikan gabus. Suplementasi tepung ikan gabus tersebut diberikan setiap hari selama 21 hari. Dilakukan pemantauan berat badan, tinggi badan, akseptabilitas terhadap tepung ikan gabus, penilaian kadar albumin serum, protein total dan globulin serum setiap minggu selama 3 minggli pemantauan. Basil : Lima betas penderita menghabiskan tepung ikan yang diberikan (83,3%), sedangkan 3 penderita (16,7%) tidak menghabiskan tepung tersebut dengan sisa C 25% total formula tepung ikan yang diberikan dalam satu had. Uji t independet menunjukkan terdapat perbedaan tidak bermakna Indeks masa tubuh di awal dan akhir penelitian pada kedua kelompok (p = 0,207). Tidak terdapat perbedaan peningkatan kadar protein total ( p= 0,871) dan globulin (p= 0,469) pada awal dan akhir penelitian .Terdapat perbedaan bermakna nilai A albumin awal dan akhir pada kedua kelompok ( p = 0,018).
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Biomedical Science |
ID Code: | 12366 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 1 |
Deposited On: | 30 May 2010 15:55 |
Last Modified: | 30 May 2010 15:55 |
Repository Staff Only: item control page