EFEKTIFITAS BUKAAN PINTU PADA RUMAH TRADISIONAL LIMAS PALEMBANG TERHADAP PENGENDALIAN TEMPERATUR UDARA DALAM RUANGAN

Abstract

This research focuses on the heat control caused by the building component to obtain the thermal comfort condition inside the building in tropical region. Previous studies found that one climate factor influences the thermal comfort is wind The object of this study is the Limas - Traditional House of Palembang build 50 years ago and its building componen, such as lawang kipas that still working very well. The purpose of this research is find out the right position of door opening as wall partition to control indoor temperature and obtain the thermal comfort conditon by using natural ventilation. The data were collected by field measurement including dry bulb temperature, relative humidity and air mouvement outside and inside the structure. Those were analyzed by comparing the temperature difference and comfort standard in two ways : firstly by using dry bulb temperature and secondly, considering the relative humidity and air mouvement. The result shows for one open door of Lcnvang Kipas reach the optimum condition in the morning while for two open door found the optimum condition at day, for theree open door the comfortable condition found at night and for all open door reach the best condition in the evening. Fokus Penelitian ini terutama bentuk komponen bangunan pengendali panas yang berhubungan dengan kenyamanan termal pada daerah beriklim tropis. Penelitian tentang komponen bangunan pengendali panas yang dapat menurunkan temperatur udara dalam rungan, salah satu faktor pendukung kenyamanan termal adalah angin, karena angin dapat menurunkan temperatur udara khususnya didalam rumah. Pertimbangan utama dalam penelitian ini adalah rumah Limas Palembang yang telah berumur lebih dari 50 tahun dan memiliki komponen bangunan berupa bukaan lawang lapas yang relatif masih dapat betfungsi dengan balk Tujuan dan manfaat dart penelitian ini adalah mengetahui posisi bukaan Lawang Kipas yang tepat sebagai struktur pembatas ruang sehingga dapat memberikan kontribusi tentang pola gerakan udara yang dapat beifungsi dalam mengendalikan temperatur ruang untuk mendapatkan kenyamanan termal. Pengambilan data dilakukan melalui pengukuran langsung di lapangan meliputi data-data: temperatur kering, kelembaman udara dan pergerakan udara balk diluar bangunan maupun di dalam bangunan dan dianalisis dengan mencari beda temperatur antara kedua ruang serta pencocokan dengan standar kenyamanan yang ada yaitu dengan dua cara, cara pertama dengan menggunakan pendekatan temperatur kering, sedangkan cara kedua selain dengan pendekatan temperatur kering juga. mempertimbangkan kondisi kelembaban dan pergerakan angin. Hasil untuk pendekatan pertama dan kedua, kondisi terbuka 1 daun pintu Lawang Kipas paling efektif pada periode pagi hari, untuk posisi terbuka 2 daun pintu paling efektif pada periode slang hari, untuk posisi terbuka tiga daun pintu paling efektif pada periode malam hari dan untuk kondisi pintu terbuka keseluruhan paling efektif pada periode sore hari.