ANALISIS POTENSI INDUK UDANG WINDU (Penaeus monodon Fab.) DI PERAIRAN KALIANDA KABUPATEN LAMPUNG SELATAN DAN SEKITARNYA

JATMIKO, DWI (2004) ANALISIS POTENSI INDUK UDANG WINDU (Penaeus monodon Fab.) DI PERAIRAN KALIANDA KABUPATEN LAMPUNG SELATAN DAN SEKITARNYA. Masters thesis, Program Pendidikan Pasca sarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
2158Kb

Abstract

The exploitation of tigerprawn (Penaeus monodon Fab.) brood stock in South Lampung Regency was quite high, approximately over 98,667 per year. In a such high exploitation, there is some concern of an over fishing on the tigerprawn brood stock in Kalianda and the nearby areas. Therefore, there should be a management in order to exploit the potency of the tigerprawn brood stock in Kalianda and the nearby areas sustainable. There purposes of this study were (1) To find out the potency of tigerprawn brood stock in Kalianda and the nearby areas. (2) To determine an optimum effort for exploiting the potency of tigerprawn brood stock. (3) To determine the proper number of the tigerprawn brood stock that should be caught, with an aim to ensure the preservation of the tigerprawn brood stock in Kalianda and the nearby areas of South Lampung Regency. The objective of this study was to produce some recommendations for the Regional Government of South Lampung Regency relating to proper exploitation of the tigerprawn brood stock. The study was done exploratively. The primary data were collected by a swept area method in a certain area randomly. The secondery data were collected from the statistical report of the Fisheries & Marine Office of South Lampung Regency. The data were then analyzed using Schaefer's Surplus Production Model with regression analysis. This study used time-series data, collected from 1998 to 2002, consisting of the numbers of the catching tools & equipment and the tigerprawn brood caught. The number of the catching tools & equipment constituted the independent variable, and the dependent one was the number of catchs per unit efforts (CPUE). The results showed that there was an over fishing on the tigerprawn brood stock in Kalianda and the nearby catching areas of South Lampung Regency, as shown by a decrease in CPUE. The regression analyses showed that the CPUE = 2,045.329 —13.224. The potency when research were 57.499 tigerprawn brood stock. The analyses also showed that Ems.), are 77 trammel nets with Cniv are 70,087 tigerprawn broods. The number of the catching tools should immediately be limited to only 77 units of the trammel nets, by limiting the licenses granted to the fishers. Eksploitasi induk udang windu (Penaeus monodon Fab.) di Kabupaten Lampung Selatan cukup tinggi, sekitar 98.667 ekor per tahun. Pada keadaan ini dikhawatirkan telah terjadi lebih tangkap terhadap induk udang windu di perairan Kalianda dan sekitarnya. Oleh karena itu diperlukan adanya pengelolaan agar potensi induk udang windu di perairan Kalianda dan sekitarnya dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui potensi induk udang windu (Penaeus monodon Fab.) di perairan Kalianda dan sekitarnya, (2) menentukan upaya optimal pemanfaatan potensi induk udang windu, (3) menentukan jumlah tangkapan dalam pemanfaatan potensi induk udang windu yang dapat menjamin kelestariannya di perairan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan dan sekitarnya. Maksud penelitian, menghasilkan saran rekomendasi kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan tentang pengelolaan sumberdaya induk udang windu. Metoda pengumpulan data yaitu dengan swept area pada luasan tertentu, serta kompilasi data dan Dinas Perikanan dan Kelantan Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian survai eksploratif Analisis data menggunakan model Produksi Surplus dari Schaefer dengan menggunakan analisis regresi. Data yang digunakan merupakan data time series tahun 1998-2002, yaitu data jumlah alat tangkap dan jumlah hasil tangkapan induk udang windu. Jumlah alat tangkap merupakan variabel bebas, sedangkan variabel tak bebasnya adalah jumlah tangkapan per unit alat tangkap (CPUE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi lebih tangkap (over fishing) terhadap sumberdaya induk udang windu di perairan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan dan sekitarnya. Hal ini ditunjukkan dengan trend penurunan CPUE menurut persamaan regresi : CPUE = 2.045,329 - 13,224 Jumlah Alat Tangkap. Potensi yang ada pada saat penelitian yaitu 57.499 ekor induk udang windu. Dari analisis yang dilakukan, Einsy adalah 77 unit trammel net, dengan Cmsy yaitu 79.087 ekor induk udang windu. Pengelolaan yang segera hams dilakukan adalah pembatasan jumlah alat tangkap yang beroperasi, yaitu maksimal 77 unit trammel net. Pembatasan jumlah alat tangkap tersebut dilakukan dengan mekanisme pembatasan pemberian izin usaha penangkapan.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Coastal Resource Management
ID Code:12354
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:30 May 2010 15:17
Last Modified:30 May 2010 15:17

Repository Staff Only: item control page