POLA PARTISIPASI DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKITAR OBYEK WISATA PANTAI TIRTA SAMUDRA JEPARA

Abstract

Peneliti Khaeron Syariefudin, Semarang 2004: The Participation Pattern and Enforcement of Community Surround Tirta Samudra Beach, Jepara. Lack of community involvement in tourism on many tourism resort encourage this research to be done. The main issues of this research are: how is the participation pattern of community surround tourism object Tirta Samudera Beach Jepara and how is the enforcement concept that suitable with the participation pattern. Club Du Sahel (Mikkelsen, 2001) patterned a participation into 4 level of involvement; pattern 1; passive, pattern 2; active, pattern 3; bonding, pattern 4; demand. The result of this research concluded to these points : 1. The participation on the programme and development project generally and especially activities that involves with the need of community shows active pattern (pattern 2), although, for the tourism activities remain in the passive pattern pattern 1). 2 Passive participation pattern in tourism activities appears on planning and implementing stage. The implication of these founding are. The need of leveling strategies in enforcemant (object maintenance and enforcement of the peoples economy). Level I: direction, level 2: contract bond, level 3: activities proposal. Peneliti Khaeron Syariefudin, Semarang 2004 : Pola Partisipasi Dan Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Obyek Wisata Pantai Tirta Samudra Jepara Kata kunci : Sikap, Partisipasi, pariwisata, pemberdayaan Rendahnya keterlibatan masyarakat dalam kegiatan usaha pariwisata di berbagai destinasi wisata mendorong dilakukannya penelitian ini. Permasalahan utama penelitian ini adalah : bagaimanakah pola partisipasi masyarakat sekitar obyek wisata Tirta Samudra, dan bagaimana konsep pemberdayaan yang sesuai dengan pola partisipasinya. Club Du Sahel (Mikkelsen, 2001) mempolakan partisipasi dalam 4 jenis bertingkat, yakni : Pola 1 : Pasif, Pola 2 : Aktif, pola 3 : Keterikatan, Pola 4 : Permintaan. Hasil penelitian tersarikan dalam butir-butir berikut : 1. Partisipasi dalam program dan proyek pembangunan pada umumnya dan khususnya kegiatan yang berkait dengan kebutuhan hidup masyarakat menunjukan pola aktif (pola 2), namun demikian , untuk kegiatan wisata masih pada pola pasif (pola 1). 2. Pola partisipasi pasif dalam kegiatan wisata terutama nampak pada : tahap perencanaan dan pelaksanaan. Implikasi dad temuan ini adalah : diperlukan strategi pentahapan dalam pemberdayaan (pemeliharaan obyek dan pemberdayaan dalam ekonomi kerakyatan). Tahap 1 : arahan, tahap 2 : ikatan kontrak, tahap 3 usulan kegiatan.