RISIKO INFEKSI DENGUE PADA ANAK TERKAIT FAKTOR LINGKUNGAN DI WILAYAH PUSKESMAS PANDANARAN, KARANGAYU DAN BANDARHARJO KOTA SEMARANG

NUGROHO, A. SUSANTO (2003) RISIKO INFEKSI DENGUE PADA ANAK TERKAIT FAKTOR LINGKUNGAN DI WILAYAH PUSKESMAS PANDANARAN, KARANGAYU DAN BANDARHARJO KOTA SEMARANG. Masters thesis, Program Pendidikan Pasca sarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
1942Kb

Abstract

Background : Dengue infection is endemic that potencially make outbreaks around the world, included Semarang. Risk factors that influenced dengue infection are host, agent, and environment. The role of environment to cause and prevent dengue infection as environmental reservoir that Ae.aegypti larvae and mosquitos population depend on existence of places as their appropriate habitat. Studies about environmental factors related to the risk of dengue infection were already conducted, but there is still no similar study in Semarang. Objective : To identify and describe the influence of environmental factors for dengue infection. Design of Study : Analytical epidemiologic study with case control study design. Location : In the area of Pandanaran, Karangayu and Bandarharjo health centre Semarang. Subject : Healthy chidren 3-4 years old who had infected and not infected of dengue in the area of Pandanaran, Karangayu and Bandarharjo health centre Semarang Data Analysis : Data were analyzed by SPSS version 10.01 and Epi Info. To define the degree of relationship of variables, chi-square test, chi-square for trend test and multiple logistic regression with Hosmer-Lemeshow method were done. Result : During 12 months of study, 150 children were enrolled and divided into control group (seronegative of specific dengue) and case group (seropositive of specific dengue) with each 75 children. There were the significant relationship between the light intensity of daylight less than 50 lux (p=0,029), the existence of water containers and/or garbages with larvae in the house (p=0,016) and the interval of cleaning water containers more than 7 days (p=0,009) with dengue infection. With multivariate analysis, the risk factors with the most significant relationship for dengue infection were house ventilation less than 10% (p=0,036), the existence of water containers and/or garbages with larvae in the house (p=0,038) and the interval of cleaning water containers more than 7 days (p=0,016). Conclusion : The environmental factors that influenced dengue infection are house ventilation less than 10%, the existence of water containers and/or garbages with larvae in the house and the interval of cleaning water containers more than 7 days, if found at the same time. Latar Belakang : Infeksi dengue saat ini merupakan penyakit endemis dan berpotensi menimbulkan wabah di seluruh dunia, termasuk kota Semarang. Faktor-faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya infeksi dengue, yaitu pejamu, virus dengue dan lingkungan. Peran lingkungan dalam menyebabkan atau mencegah infeksi dengue adalah sebagai reservoir bibit penyakit (environmental reservoir), dimana populasi jentik dan nyamuk Ae.aegypti tergantung pada keberadaan tempat-tempat yang sesuai dengan habitatnya. Penelitian tentang faktor-faktor lingkungan kaitannya dengan risiko infeksi dengue pada anak telah banyak dilakukan, namun belum ada penelitian sejenis di kota Semarang. Tujuan Penelitian : Mengetahui faktor-faktor lingkungan terkait dengan risiko terjadinya infeksi dengue pada anak. Rancangan Penelitian : Penelitian epidemilogi analitik (observasional) dengan rancangan penelitian kasus kontrol. Lokasi Penelitian : Wilayah kerja puskesmas Pandanaran, Karangayu dan Bandarharjo kota Semarang. Subyek Penelitian : Anak sehat berumur 3-4 tahun yang terinfeksi dengan kontrol anak tidak terinfeksi dengue di wilayah puskesmas Pandanaran, Karangayu dan Bandarharjo kota Semarang Analisis Data : Data diolah dengan program SPSS versi 10.01 dan Epi Info. Untuk mengetahui tingkat hubungan setiap variabel digunakan uji chi-square, uji chi-square for trend dan regresi logistik berganda dengan metode Hosmer-Lemeshow. Hasil : Selama 12 bulan diteliti 150 anak, yaitu 75 kelompok kontrol (anak dengan serologi spesifik dengue negatif) dan 75 kelompok kasus (anak dengan serologi spesifik dengue positif). Dart analisis statistik didapatkan hubungan bermakna antara intensitas pencahayaan alam kurang 50 lux (p=0,029), keberadaan tempat penampungan air (TPA) dan/atau barang bekas berjentik dalam rumah (p=0,016) serta interval menguras TPA lebih 7 hart (p=0,009) dengan infeksi dengue. Dengan analisis multivariat, didapatkan faktor-faktor risiko yang memiliki hubungan paling bermakna dengan infeksi dengue adalah luas ventilasi rumah kurang 10% ((0,036), keberadaan TPA dan/atau barang bekas berjentik dalam rumah (p=0,038) dan interval menguras TPA (p=0,016). Kesimpulan : Faktor-faktor lingkungan yang paling berpengaruh terhadap risiko infeksi dengue adalah luas ventilasi rumah kurang 10%, keberadaan TPA dan/atau barang bekas berjentik di dalam rumah dan interval menguras TPA lebih 7 hart, apabila ditemukan bersamaan.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:R Medicine > R Medicine (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Biomedical Science
ID Code:12315
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:30 May 2010 12:58
Last Modified:30 May 2010 12:58

Repository Staff Only: item control page