SURIPNO, SURIPNO (2003) -STATEGI PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE BERBASIS MASYARAKAT DI KEPOLAUAN KARMUNJAWA (Sludl Kasus dl Pulau Karimunjawa dan Pulau Komojan). Masters thesis, Program Pendidikan Pasca sarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 3444Kb |
Abstract
Mangrove forest in Karimunjawa and Kemujan islands had been decrease by 39,16%. Improper use of mangrove forest causing coastal erosion and polutes the adjacent waters. In order minimize and overcome the problems as well as conserve the habitat for marine life will need a good habitat and resource management. Mangrove ecosystem management based on community development have been increasingly important but unfortunately never been implemented so far. There fore problems of the research would be focused on : (1) Find what kind of specific factor of the participation level of the local community for mangrove forest management; (2) Identity the strategy for mangrove forest management. The aims of the study : (1) To identity and study kinds of factors that take role for mangrove forest management; (2) To formulate a strategy for mangrove forest management. Sample of 96 family off total population 1.762 family based on "Purposive Proportional Random Sampling". To identity the effect of various spesific factors for partisipation using Rank Sperman method. SWOT analysis was used for strategic planning of the mangrove forest. The study vealead that : (1) Specific factor of the community that effect the level of participation for mangrove forest management are : non formal education; social activity; age and income. While formal education and member of population gave no significance effect. (2) Stategic plan for community based mangrove forest management are as follows : a. Increase the role of informal bodies to minimice mangrove deforestation (illegal logging).b. Increase local content of the curiculum of all level of formal education, primarilly since pre-school; primary and secondary school for good mangrove forest management. c. Settlement of community conflict in the zonation of mangrove area and acoomodate their wish. d. Increase non formal education to implement (take role) the good mangrove forest management. e. Increase non formal education to manage Ex-pond in mangrove area. A good management and use of mangrove forest should go along with community based and accommodate the local community needs since the planning-replantation-maintenance as well as to take benefit of it. Hutan mangrove di pulau Karimunjawa dan Kemujan telah mengalami penurunan sekitar 39,16% (255,51 ha dan semula 652,41 ha). Pemanfaatan hutan mangrove secara kurang bijaksana menyebabkan terjadinya abrasi pantai, sedimentasi dan pencemaran lingkungan perairan di sekitarnya. China mengatasi terjadinya abrasi pantai dan menyediakan habitat yang baik bagi berbagai jenis organisme laut, perlu pengelolaan kawasan Pengelolaan hutan mangrove berbasis masyarakat alchir-alchir ini banyak mendapatkan perhatian, namun dalam prakteknya belum berjalan, barn pada tingkatan wacana. Sebagai kata kunci yang dimaksud strategi pengelolaan hutan mangrove berbasis masyarakat (community based management) adalah keterlibatan langsung masyarakat dalam mengelola hutan mangrove bahwa masyarakat ikut memikirkan, merencanakan, mengimplementasikan, memonitor sesuatu yang menjadi kebutuhannya serta aspirasinya dapat tertampung. Oleh karena itu permasalahan penelitian diformulasikan sebagai berikut : 1. Faktor-faktor apa saja diantara faktor karakteristik masyarakat yang mempengaruhi tingkat partisipasi dalam upaya pengelolaan hutan mangrove ?; 2. Bagaimana strategi yang perlu diterapkan dalam pengelolaan hutan mangrove ?. Untuk itu, maka penelitian bertujuan untuk : 1. Mengindentifikasi dan mengkaji faktor apa saja yang berperan dalam tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan mangrove; 2. Merumuskan strategi pengelolaan hutan mangrove. Sampel masyarakat untuk kepentingan penelitian ini ditetapkan secara Purposive Proportional Random, yaitu sebanyak 96 KK dari populasi sebanyak 1.762 KK. Untuk mengetahui pengaruh berbagai faktor karakteristik masyarakat seperti : umur, pendidikan formal, pendidikan non formal, alctifitas sosial, jumlah anggota keluarga dan pendapatan terhadap tingkat partisipasi digunakan uji korelasi Rank Spearman.Sedangkan untuk menentukan dasar perencanaan strategi pengelolaan menggunakan analisa SWOT. Dad hasil penelitian disimpulkan • 1. Faktor karakteristik masyarakat yang mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan mangrove adalah : Pendidilcan non formal, aktivitas sosial, umur dan pendapatan. Sedangkan pendidikan dan jumlah keluarga tidak berpengaruh nyata. 2. Strategi pengelolaan hutan mangrove berbasis masyarakat di rumuskan sebagai berikut : a) Meningkatkan peran kelembagaan sosial untuk meminimalkan adanya penebangan kayu liar; b) Meningkatkan muatan lokal dalam kurikulum pendidikan tentang pengelolaan hutan mangrove di semua jenjang pendidikan TK, SD/MI, SMP/MTs; c) Menyelesaikan konflik masyarakat dalam pemasangan pal batas, dengan mengakomodasikan harapan dan keinginan masyarakat; d) Meningkatkan pendidikan non formal untuk mengimplementasikan kebijakan pemerintah dalam melestarikan hutan mangrove dan meningkatkan pendapatan masyarakat lokal; e) Meningkatkan pendidikan non formal untuk mengelola tambak bekas hutan mangrove. Pengelolaan hutan mangrove dapat berhasil dengan baik, jika melibatkan serta mengakomodasikan harapan dan keinginan masyarakat lokal mulai dari : perencanaan, penanaman, pemeliharaan, pengamanan dan pemanfaatan hutan mangrove.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Coastal Resource Management |
ID Code: | 12298 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 1 |
Deposited On: | 30 May 2010 10:38 |
Last Modified: | 30 May 2010 10:38 |
Repository Staff Only: item control page