PERSEPSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN KONSERVASI HUTAN MANGROVE DI KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK

Abstract

The goals of research were : to evaluate the mangrove forest condition that had been rehabilited , to determine the perception of Sayung's community about mangrove and their participation in managing mangrove forest rehabilitation and to analyze the factors that influent of it. The research was located at two coast villages of Sayung District Demak Regency. Variable of mangrove forest condition was surveid and the data were analyzed by descriptive qualitative analysis. The data of the perception and participation variable was collected by questioners and some limited personal interviews toward samples used purposive random sampling based Slovin method. The data then were analyzed by descriptive qualitative analysis. The correlation between dependent variable (participation) and independent variables (age, education, job, social status, perception about mangrove) were measured by regression and discriminant analysis. The research result showed that the area mangrove forest was increase from 7,5 Ha (1996) to 33 Ha (2002) and was dominated by Rhizophora mucronata. At open coast area mangrove was still in a bad category, that near the "young" mangrove forest was in medium category and in the brackish water pond channel/area was in a good category. The perception of about mangrove was adequate. The Sayung's community have a perception that mangrove is useful plant to decrease the wave action as well as decrease the coast abrasion and brackish water pond erosion. The community's participation in implementing mangrove forest conservation was in adequate classification. The participation was affected by their jobs and perception about mangrove. For the lower participation group, the perception was more significant than the job but for the upper participation group was on the contrary. It can be concluded that the mangrove forest on the research location is in adequate category. In this mangrove forest form there is a good community perception and participation. In order to repair the mangrove forest condition it is suggested to involve the society participation in planning mangrove conservation program and excavate the community participation need more attention on the perception about the activity related to the community's livelihood/job. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi hutan mangrove basil rehabilitasi, persepsi masyarakat tentang mangrove dan partisipasi masyarakat dalam mengelola hutan mangrove dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, dengan lokasi penelitian di dua desa pantai di Kecamatan Sayung Kabupaten Demak. Variabel penelitian tentang kondisi hutan mangrove disurvei dengan cara mengadakan pengamatan lapangan dan dianalisis secara deskriptif kualitatif Adapun variabel persepsi dan partisipasi masyarakat disurvei melalui wawancara terbatas dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) terhadap sampel yang dipilih secara sengaja menurut metoda Slovin, yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif, sedangkan untuk mengetahui kaitan antara variabel tergantung (partisipasi) dan variabel bebas (umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan, status sosial dan persepsi tentang mangrove)) digunakan analisis regresi dan analisis diskriminan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara kualitatif luasan hutan mangrove bertambah dari semula 7,5 Ha (1996) menjadi 33 Ha (2002) dengan dominasi jenis Rhizophora mucronata dengan kategori jelek berada di pantai terbuka, kategori sedang di dekat hutan mangrove muda dan kategori baik di saluran/tambak. Persepsi masyarakat tentang mangrove dapat dikatakan sudah cukup baik, yakni telah terbentuk suatu persepsi tentang hutan mangrove yakni sebagai tanaman yang bermanfaat untuk penahan gelombang sehingga mengurangi abrasi pantai dan erosi di tanggul tambak. Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan konservasi hutan mangrove tergolong cukup, dan partisipasi ini dipengaruhi oleh variabel bebas jenis pekerjaan dan persepsinya tentang mangrove. Untuk kelompok dengan partisipasi kurang ternyata persepsi lebih berpengaruh daripada jenis pekerjaan, sebaliknya untuk kelompok dengan partisipasi baik, maka jenis pekerjaan lebih berpengaruh dibanding persepsinya. Berdasar hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : Hutan mangrove di lokasi penelitian dapat dikategorikan cukup. Dalam kondisi bentuk hutan mangrove yang demikian ini ada suatu persepsi masyarakat yang sebenamya baik, demikian juga partisipasinya. Selanjutnya dapat disarankan bahwa guna memperbaiki kondisi hutan mangrove hendaknya dalam perencanaan penanaman mangrove mengikutsertakan masyarakat dan dalam menggali partisipasi masyarakat hendaknya memperhatikan persepsi terhadap kegiatan yang akan dilaksanakan serta kaitannya dengan kehidupan/pekerjaan anggota masyarakat.