FAKTOR-FAKTOR YANG-BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI PADA PATAH TULANG TERBUKA (THE FACTORS ASSOCIATED WITH INFECTION IN OPEN FRACTURES)

ROCHANAN, ABDUL HAMM (2003) FAKTOR-FAKTOR YANG-BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI PADA PATAH TULANG TERBUKA (THE FACTORS ASSOCIATED WITH INFECTION IN OPEN FRACTURES). Masters thesis, Program Pendidikan Pasca sarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
961Kb

Abstract

Background : Open fractures is a surgical emergency which often leads to complications such as infection, gangrene, tetanus and sepsis. These complications cause difficulties in the treatment. The purposes of the study were firstly, to examine the association of sex, location of fracture, grade of open fracture , time length between trauma and debridement, and surgery operator with -infection. Secondly, the study was aimed to measure the golden period in open fractures. Material and Methods : The study was conducted in patients admitted to Kariadi Hospital Semarang in May 2002 — April 2003 with all grade of open fractures who met the inclusion criteria. The study was a prospective study with nested case control design. Bivariat analysis perfonned with chi-Square test, and multivariat analysis with logistic regression test. Result : There were 102 patients with open fractures with the prevalence of infection among them were 29,4%, and the mean age of subjects was 35,1 ± 14,86 years old. The prevalence of infection male were 32,5% and female were 18,2% (p=0,192 012=2,17 95%CI=0,67-7,05). Fracture location on cruris / antebrachii / pedis / manus / phalang had the prevalence of infection were 31,5% and femur / humerus / patella were 24,1% (p=0,461 OR=3,46 95%C1=1,09-11,01). The prevalence of infection in the grade I, II and III were 3,9%, 8,8% and 16,7% respectively (p=0,002 0121=1,40 OR2= 4,25). The mean time length between trauma and debridement was 5,0 ± 1,77 hours. The prevalence of infection in the patients who received debridement more than 5 hours after trauma was 65,7% (p=0,000 OR=16,43 95%C1=5,76-46,89). The prevalence of infection to debride by second class was 37,5% and third class was 24,2% (p=0,150 OR=1,88 95%CI=0,79-4,46). Logistic regression analysis showed that the grade of open fractures (p=0,004 OR=3,99 95%CI=3,89-4,98) and time length beetwen trauma and debridement (p=3,000 OR=4,27 95%C1=2,42-8,18) were significant associated with infection. Sex, location and operators were not significantly associated with infection. Conclusion : The grade of open fractures and time length beetwen trauma and debridement were significant associated with infection. Sex, location and operators were not significantly associated with infection. The golden period found in this study was 5 hours after trauma. Keywords : Open fractures, infection, debridement Latar Belakang Masalah : Patah tulang terbuka tennasuk surgical emergency yang sering menimbulkan komplikasi seperti infeksi, gas gangren, tetanus dan sepsis yang dapat mempersulit tindakan definitif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan jenis kelamin, lokasi, derajat patah tulang terbuka, waktu dan operator terhadap kejadian infeksi dan untuk mengetahui golden period pada patah tulang terbuka. Bahan dan Metode : Penderita patah tulang terbuka semua derajat yang memenuhi kriteria inklusi dilakukan penelitian secara prospektif dengan desain Nested cave control study di RS Dr. Kariadi Semarang mulai Mei 2002 sampai April 2003. Dilakukan analisis bivariat dengan uji chi-Square dan analisis multivariat dengan regresi logistik. Basil : Terdapat 102 penderita patah tulang terbuka dengan kejadian infeksi 29,4% dengan usia rata-rata 35,1 ± 14,86 tahun. Kejadian infeksi pada laki-laki sebesar 32,5% dan perempuan sebesar 18,2% (p=0,192 012=2,17 95%0=0,67-7,05). Kejadian infeksi pada kruris / antebraldth / pedis / manus / falang sebesar 31,5% dan pada femur / humerus / patella sebesar 24,1% (p=0,461 OR=1,46 95%CI=0,54-3,87). Kejadian infeksi pada derajat I sebesar 3,9%, derajat II 8,8% dan derajat 11I sebesar 16,7% (p=0,002 OR1=1,40 OR2= 4,25). Rata-rata waktu dari kejadian sampai debridemen 5,0 ± 1,77 jam. Debridemen lebih dari 5 jam dari kejadian mempunyai angka infeksi yang tinggi 65,7% (p=0,000 OR=16,43 95%CI=5,76-46,89). Kejadian infeksi yang dilalcukan debridemen oleh operator tahap 2 sebesar 37,5% dan tahap 3 sebesar 24,2% (p= 0,150 OR=1,88 95%0= 0,79-4,46). Analisis dengan regresi logistik didapatkan variabel derajat (p= 0,004 OR=3,99 95%0=3,89-4,98) dan waktu (p=0,000 OR=4,27 95%CI=2,42-8,18) mempunyai hubungan dengan kejadian infeksi patah tulang terbuka. Sedangkan jenis kelamin, lokasi dan tahapan pendidikan operator tidak terdapat hubungan dengan kejadian infeksi pada patah tulang terbuka. Kesimptilan Derajat dan waktu mempunyai hubungan yang signifilcan dengan kejadian infeksi pada patah tulang terbuka. Sedangkan jenis kelamin, lokasi dan tahapan pendidikan operator tidak terdapat hubungan dengan kejadian infeksi pada patah tulang terbuka. Golden period pada penelitian ini adalah 5 jam sejak kejadian trauma.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:R Medicine > R Medicine (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Biomedical Science
ID Code:12282
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:30 May 2010 09:49
Last Modified:30 May 2010 09:49

Repository Staff Only: item control page