Bawanegara, AAG (2003) EVALUASI SISTEM SKORING GEJALA ICLINIK DAM NATIONAL GUIDELINE CLEARINGHOUSE (NGC) PADA PENDERITA TONSILOFARINGITIS AKUT KARENA STREPTOKOKUS (3 HEMOLITIKUS GROUP A DI RSUP DR KARIADI SEMARANG. Masters thesis, Program Pendidikan Pasca sarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 1360Kb |
Abstract
Latar belakang : Gejala klinik tonsilofaringitis akut yang disebabkan °left kuman Streptokokus Beta Hemolitikus Group A (SBHGA) mempunyai kenziripan dengan gejala klinik yang ditunjukan oleh bukan SBHGA dan komplikasi akibat kuman SBHGA cukup serius sehingga dibutuhkan alai diagnostik yang cepat, tepat daln murah untuk mengetahui adanya infeksi SBHGA tersebut. Skoring gejala klinik pada tonsilifaringitis akut menurut NGC merupakan cara mendiagnosis adanya kuman SBHGA secara cepat, murah dan sederhana dibandingkan tes streptosim maupun kultur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sensitivitas, spesifisitas, nilai ratnal positip(NRP), nilai ramal negatip(NRN) serta ketepatan dari skor gejala klinik menurut NGC dalam menegakkan diagnosis tonsilofaringitis akut yang disebabkan oleh SBHGA. Metode : Penelitian ini merupakan tes diagnostik dengan rancangan cross sectional, dilakukan di klinik THT RSUP DR Kariadi Semarang. Subyek yang menzenuhi kriteria penelitian dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik serta pengelompokkan sesuai gejala dan tanda klinik menurut NGC. Tiap kelompok (ringan, sedang, tinggi), dilakukan tes streptosim dan dipastikan dengan kultur kuman SBHGA. Pada masing-masing kelompok dilakukan tes sensitifitas, spesifisitas, NRP, NRN serta ketepatannya dengan tabel 2x2. Hasil : Pada kelompok rendalillow diuji dengan kultur di dapatkan sensitifitas 5,5%, spesifisitas 78,1%, NRP 5%, NRN 80%, ketepatan 65,7%. Kelompok sedang/intermediate dengan kultur SBHGA sensitifitasnya 83,3%, spesifisitas 21,8%, NRP 18,1%, NRN 86,3%, ketepatan 32,3%. Sedangkan pada kelompok tinggi/high dengan kultur kuman SBHGA sensitifitasnya 11,1%, spesifisitasnya 100%, NRP 100%,NRN 84,5%, ketepatan 84,7% (p=0,031). Kesinwulatz : Penderita dengan skor gejala klinik menurut NGC kelompok tinggi/high dapat dipastikan positip terinfeksi SBHGA. Abstrack Background : The clinical symptoms of acute tonsilophatyngitis that caused by group A Beta Hemolytic Streptococcal (GABHS) are similar to the clinical symptoms shown by other diseases caused by non GABHS and the complications caused by GABHS serious enough, to require fast, appropriate and inexpensive diagnostic tools to detect the presence of GABHS infections. The scoring of the clinical symptoms on acute tonsilophatyngitis according to NGC includes theLatar belakang : Gejala klinik tonsilofaringitis akut yang disebabkan °left kuman Streptokokus Beta Hemolitikus Group A (SBHGA) mempunyai kenziripan dengan gejala klinik yang ditunjukan oleh bukan SBHGA dan komplikasi akibat kuman SBHGA cukup serius sehingga dibutuhkan alai diagnostik yang cepat, tepat daln murah untuk mengetahui adanya infeksi SBHGA tersebut. Skoring gejala klinik pada tonsilifaringitis akut menurut NGC merupakan cara mendiagnosis adanya kuman SBHGA secara cepat, murah dan sederhana dibandingkan tes streptosim maupun kultur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sensitivitas, spesifisitas, nilai ratnal positip(NRP), nilai ramal negatip(NRN) serta ketepatan dari skor gejala klinik menurut NGC dalam menegakkan diagnosis tonsilofaringitis akut yang disebabkan oleh SBHGA. Metode : Penelitian ini merupakan tes diagnostik dengan rancangan cross sectional, dilakukan di klinik THT RSUP DR Kariadi Semarang. Subyek yang menzenuhi kriteria penelitian dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik serta pengelompokkan sesuai gejala dan tanda klinik menurut NGC. Tiap kelompok (ringan, sedang, tinggi), dilakukan tes streptosim dan dipastikan dengan kultur kuman SBHGA. Pada masing-masing kelompok dilakukan tes sensitifitas, spesifisitas, NRP, NRN serta ketepatannya dengan tabel 2x2. Hasil : Pada kelompok rendalillow diuji dengan kultur di dapatkan sensitifitas 5,5%, spesifisitas 78,1%, NRP 5%, NRN 80%, ketepatan 65,7%. Kelompok sedang/intermediate dengan kultur SBHGA sensitifitasnya 83,3%, spesifisitas 21,8%, NRP 18,1%, NRN 86,3%, ketepatan 32,3%. Sedangkan pada kelompok tinggi/high dengan kultur kuman SBHGA sensitifitasnya 11,1%, spesifisitasnya 100%, NRP 100%,NRN 84,5%, ketepatan 84,7% (p=0,031). Kesinwulatz : Penderita dengan skor gejala klinik menurut NGC kelompok tinggi/high dapat dipastikan positip terinfeksi SBHGA. Abstrack Background : The clinical symptoms of acute tonsilophatyngitis that caused by group A Beta Hemolytic Streptococcal (GABHS) are similar to the clinical symptoms shown by other diseases caused by non GABHS and the complications caused by GABHS serious enough, to require fast, appropriate and inexpensive diagnostic tools to detect the presence of GABHS infections. The scoring of the clinical symptoms on acute tonsilophatyngitis according to NGC includes the
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Biomedical Science |
ID Code: | 12276 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 1 |
Deposited On: | 30 May 2010 09:28 |
Last Modified: | 30 May 2010 09:28 |
Repository Staff Only: item control page