MUARIF, YANIS SAMSUL (2002) PERBANDINGAN KEBERHASILAN MISOPROSTOL DAN TETES OKSITOSIN UNTUK INDUKSI PERSALINAN PADA KEHAMILAN LEWAT BULAN. Masters thesis, Program Pendidikan Pasca sarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 1605Kb |
Abstract
Angka kematian ibu dan bayi sudah semakin menurun, maka kualitas pelayanan obstetri dinilai dad angka kematian perinatal (AKP), dimana tahun 1993-1998 mencapai 35,12 %o. Angka ini didapatkan dari rumah sakit rujukan yang menerima kehamilan patologis. Kehamilan lewat bulan (KLB) adalah salah satu keadaan patologis yang sering ditemukan, tahun 1992-1994 didapatkan sebesar 1,14 %. Keadaan patologis ini dikelola secara pasif maupun aktif, dimana secara aktif dilakukan pengakhiran kehamilan dengan cara induksi persalinan. Induksi persalinan dapat dilakukan secara operatif dan medisinal, dimana secara medisinal sering digunakan oksitosin. Akhir-akhir ini didapatkan bahwa misoprostol, suatu gastroprotektor, dapat digunakan sebagal bahan untuk induksi persalinan dengan biaya lebih rendah dan lebih praktis. Sehingga perlu diteliti apakah misoprostol lebih besar keberhasilannya dan efek samping lebih kecil daripada oksitosin. Tujuan penelitian ini untuk membandingkan keberhasilan dan efek samping misoprostol dan oksitosin, terutama pada KLB. Diharapkan dapat memberi masukan untuk pengelolaan KLB ataupun induksi persalinan secara umum. Dilakukan secara prospektif — uji klinik acak-kontrol pada 82 KLB di Bagian/SMF Obstetri — Ginekologi FK UNDIP — RSUP Dr. Kariadi, mulai Maret hingga November 2001. Pengolahan data menggunakan SPSS 10.0 for windows. Didapatkan keberhasilan induksi persalinan dengan misoprostol (87,8%) lebih besar daripada oksitosin (83,0%), tapi perbedaan ini tidak bermakna (p=0,756). Lama induksi misoprostol (431,59 + 256,73 menit) lebih cepat daripada oksitosin (517,56 ± 165,48 menit), tapi perbedaan ini tidak bermakna. Skor Apgar 1 menit lebih baik pada misoprostol (9,34 ± 1,54) daripada oksitosin (8,59 ± 1,36) yang berbeda secara bermakna (p=0,021). Cara persalinan dengan tindakan lebih kecil pada misoprostol daripada oksitosin dan perbedaan ini bermakna (p=0,019). Efek samping yang ditemukan pada misoprostol lebih sedikit daripada oksitosin, dan perbedaan ini bermakna (p=0,008). Angka bedah Caesar pada oksitosin lebih tinggi dengan risiko relatif 1,482 dan indeks kepercayaan 95% (IK95%) = 0,429 — 5,121. Dapat disimpulkan bahwa keberhasilan misoprostol untuk induksi persalinan cenderung lebih besar daripada oksitosin dengan efek samping yang lebih kecil. Selain itu dldapatkan juga induksi persalinan menggunakan misoprostol cenderung lebih cepat dengan risiko bedah Caesar lebih tinggi pada penggunaan oksitosin.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Doctor Program in Biomedical Science |
ID Code: | 12248 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 1 |
Deposited On: | 29 May 2010 17:40 |
Last Modified: | 29 May 2010 17:40 |
Repository Staff Only: item control page