PRAHARSINI, PRAHARSINI (2001) UJI BANDING EFEKTIVITAS UREA 10% DENGAN ASAM LAKTAT 5% UNTUK PENGOBATAN XEROSIS PADA USIA LANJUT. Masters thesis, Program Pendidikan Pasca sarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 1512Kb |
Abstract
Xerosis is most commonly found in the elderly. It is caused by a in decrease in hydrolipid emulsion on the skin's surface due to decreased activities of sebaceous and sweat glands, decreased water contents in the epidermis and long-term exposure to the sun. This abnormality is characterized by itching, dry, scaly, wrinkled, and inelastic skin. Treatment is aimed to prevent water loss from the skin by using occlusive material and increasing water contents in the epidermis by using humectant. Ten percent urea and 5% lactic acid were used as humidifier. The purpose of the study was to compare the result of treatment for xerosis between 10% urea and 5% lactic and its side-effects. The study was a randomized, controlled, or double-blind study on 74 patients grouped in simple random fashion by using table of random numbers and each patient received treatment with either 10% urea or 5% lactic acid given twice daily on the lower leg for 3 weeks. The last evaluation was done 2 weeks after treatment was stopped. Assessment was done towards transpidermal water loss, epidermal humidity, and degree of severity of xerosis. The result of the study indicate that there was no significant differen^:, between 10% urea group and 5% lactic acid group. One patient in the 10% urea group experienced mild itching and erythema. Xerosis banyak ditemukan pada usia lanj ut, disebabkan oleh berkurangnya emulsi hidrolipid pada permukaan kulit karena aktivitas kelenjar sebasea dan kelenjar keringat menurun, berkurangnya kadar air dalam epidermis, dan pajanan sinar matahari yang lama. Kelainan ini ditandai dengan gatal, kulit kering, bersisik, berkeriput dan kurang elastis. Pengobatan ditujukan untuk mencegah kehilangan air yang berlebihan dari kulit dengan penggunaan bahan oklusif atau meningkatkan kandungan air dalam epidermis dengan penggunaan pelembab. Urea 10% dan asam laktat 5% digunakan sebagai pelembab. Tujuan penelitian adalah membandingkan hasil pengobatan xerosis antara urea 10% dengan asam laktat 5% serta mengetahui efek sampingnya. Penelitian bersifat uji acak terkontrol buta ganda pada 74 penderita yang dikelompokkan secara simple random dengan menggunakan tabel random numbers dan masingmasing mendapat pengobatan dengan urea 10% dan asam laktat 5% yang digunakan dua kali sehari pada tungkai bawah selama 3 minggu. Evaluasi akhir dilakukan 2 minggu setelah pengobatan dihentikan. Penilaian dilakukan meliputi transepidermal water loss, kelembaban epidermis, dan derajat kekeringan kulit. Dan hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang bennakna antara kelompok urea 10% dan asam laktat 5%. Satu penderita pada kelompok urea 10% mengalami gatal dan eritem yang ringan.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Doctor Program in Biomedical Science |
ID Code: | 12236 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 1 |
Deposited On: | 29 May 2010 17:12 |
Last Modified: | 29 May 2010 17:12 |
Repository Staff Only: item control page