KAJIAN PRODUKSI PERIKANAN PURSE SEINE DALAM KAITANNYA DENGAN PENDAPATAN ASLI DAERAH SEKTOR PERIKANAN DI KOTA PEKALONGAN

Abstract

One of purpose of fisheries Development Sector is to improve production and productivity of the fishermen as well as improvement of fishermen's income, welfare and working opportunities. Pekalongan is one of the city in Indonesian owns a big Fishing Port, where Purse seine Fisheries vessels dominates other type of catching vessel. The year 2000 data shows that the number of catching is 724, where as much as lot them 566 are Purse seine catching vessel. Ever since purse seine was introduced in the 70's there has been a bloom in the number of purse seiner vessel to catch small pelagic fishes. This result fish number small pelagic fish exploitation from year to year. This phenomenon has dragged to the needs of attention in the exploitation of fisheries resources. More over fishing ground of Purse seine are also going further away from Java Sea, waters which can highly create sosial problem at the fishing ground. The basic metode used in this experiment is analytical description metode which focused on the problem solving recorded at present situation. Catch per unit effort ( Catch/trip) of Purse seine landing in TPI Pekalongan Fishing Port has increase since 1995, it reaches maximum in 1997 with 29.985 Kg/trip. During 10 year has reached saturation exploitation level, therefore this needs to be managed by regulation. Changes of Purse seine Fisheries catch composition is influenced by hydro climatology characteristic of Java Sea that was effected by West season wind and east season wind. This situation has correlated with Purse seine catch where the existence of certain fish species depends on the pattern of the season. Indonesia Regulation no: 22 that was initiated in 1999, regarding regional government, is new episode in the Indonesian history, entering as new paradigma to carry out regional otonomi with opportunity wide authority, distinct and proportionaly responsibility. Original regional income from fisheries sector that have been sally on far is retribution of fish auctions which is a part of auction 5% tax from all fish auction bruto. The amount of fish auction bruto ( "raman kotor" ) is highly influenced by the composition of catch and its production development. More over it is also affected by changes in distribution system, such as changes in regulation. By analyzing the regional otonomi implementation, on the Purse seine Fisheries, it is expected that it can give the solution on the problem that may occur at the regional income of Pekalongan city. Key word : Production, Purse seine, Regional income. Salah satu tujuan pokok sektor Pembangunan Perikanan adalah untuk meningkatkan produksi dan produktivitas nelayan seiring dengan peningkatan pendapatan, kesejahteraan nelayan dan sebagai penyedia lapangan kerja. Kota Pekalongan merupakan salah satu Kota di Indonesia yang memiliki pelabuhan Perikanan yang cukup besar, di mana armada perikanan Purse Seine mendominasi keberadaannya. Dad data tahun 2000 jumlah kapal penangkap yang ada di Kota Pekalongan berjumlah 724 buah di mana 566 buah di antaranya kapal Purse seine. Sejak dikenalnya alat tangkap Purse seine (Pukat Cincin) pada tahun 70 an yang lalu, sebagai alat utama untuk menangkap ikan pelagis kecil terjadi perkembangan jumlah alat tangkap dan kapal yang digunakan. Akibatnya pemanfaatan sumberdaya ikan pelagis kecil dari tahun ke tahun meningkat pesat, sehingga diperlukan perhatian dalam pemanfaatan sumberdaya ikan. Di sisi lain daerah penangkapan ikan bagi alat Purse seine juga semakin jauh dari perairan laut Jawa, yang memberi peluang timbulnya dampak sosial di daerah-daerah penangkapan tersebut. Metode Dasar Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif analitis, yaitu suatu metode penelitian yang memusatkan perhatian pada pemecahan masalah yang terjadi pada masa sekarang. Hasil tangkapan ikan pelagis kecil persatuan upaya (Catch/trip) dari alat tangkap Purse seine yang mendarat di TPI Pelabuhan Pekalongan rata-rata terjadi peningkatan sejak tahun 1995, tertinggi tahun 1997 29.985 Kg/trip dan terjadi perubahan penurunan CPUE tahun 2000 10.902 Kg/trip. Dad analisa CPUE selama 10 tahun, didapatkan indikasi tingkat eksploitasi jenuh hingga diperlukan pengaturan. Dad analisis produksi maupun nilai produksi Purse seine berdasarkan komposisi per jenis ikan terhadap PAD yang paling berpengaruh jenis ikan layang. Terjadinya perubahan dipengaruhi Angin Musim Barat dan Angin Musim Timur, keadaan tersebut berkorelasi dengan hasil tangkapan Purse seine, di mana keberadaan jenis-jenis ikan tertentu sesuai dengan pola musim yang terjadi. Lahimya Undang-Undang RI No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, merupakan babak baru dalam sejarah bangsa Indonesia, memasuki paradigma baru dalam penyelenggaraan otonomi daerah dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggungjawab secara proporsional. Pendapatan Asli Daerah dari sektor Perikanan yang selama ini diandalkan adalah Retribusi Pelelangan Ikan, merupakan bagian dari pungutan hasil pelelangan ikan sebesar 5% dad raman kotor. Besamya raman tersebut sangat dipengaruhi adanya komposisi jenis tangkapan dan perkembangan produksi hasil tangkap. Di samping pengaruh adanya pendistribusian sesuai peraturanperaturan yang selalu berubah-rubah. Dengan menganalisis penerapan Otonomi Daerah, atas usaha Perikanan Purse seine diharapkan dapat memberikan pemecahan dampak yang mungkin timbul, atas Pendapatan Asli Daerah Kota Pekalongan. Kata Kunci : Produksi, Purse Seine, Pendapatan Daerah .