NUROKIHNI, AMIN (2000) BAKTERIURIA PASCA PEMASANGAN KATETER MENETAP PADA OPERASI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI. Masters thesis, Program Pendidikan Pasca sarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 1440Kb |
Abstract
Pemasangan kateter menetap dengan penampungan urine sistem tertutup pada operasi obstetri dan ginekologi perlu dilakukan untuk pengosongan vesika urinaria dan memonitor produksi urine. Pemasangan kateter menetap dapat meningkatkan kejadian bakteriuria akibat masuknya kuman asenderen Ice vesika urinaria. Diagnosis bakteriuria didasarkan pada ditemukannya kuman > 100.000/m1 urine. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui angka kejadian bakteriuria pada operasi osbtetri dan ginekologi serta mengetahui pengaruh lama pemasangan kateter menetap dengan angka kejadian bakteriuria. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang prospektif pada operasi ginekologi yang memenuhi syarat penelitian. Analisis dilakukan dengan CM square dengan koreksi Yates, dengan probabilitas dianggap bermakna bila p<0,05 dan tingginya korelasi dinilai dengan koefisien kontingensi. Didapatkan angka kejadian bakteriuria pasca pemasangan kateter menetap pada operasi obstetri sebesar 40,3% dan pada operasi ginekologi sebesar 34,3%, tidak ditemukan perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok tersebut yaitu p=0,45. Pada operasi ginekologi bila dibandingkan antara jenis operasi histerektomi dengan bukan histerektomi didapatkan perbedaan yang bermakna yaitu bakteriuria pada histerektomi 60% dan bukan histerektomi 15% dengan nilai p=0,005. Hubungan antara lama pemasangan kateter menetap dengan kejadian bakteriuria didapatkan rata-rata lama pemasangan kateter menetap pada operasi obstetri sebesar 2,56 hari (+ 1,03 hare, pada operasi ginekologi rata-rata pemasangan kateter menetap 3,6 hari (+1,2 hari). Pada obstetri, ginekologi maupun dad seluruh kasus didapatkan peningkatan angka kejadian bakteriuria yang bermakna bila dihubungkan dengan semakin lamanya pemasangan kateter menetap, meskipun dengan tingkat peningkatan yang lemah yaitu dengan koefisien kontingensi masing-masing 0,37 pada operasi obstetri, 0,42 pada operasi ginekologi dan 0,32 pada seluruh kasus operasi. Disarankan dalam pemasangan kateter menetap pada setiap operasi hams dilakukan secara cermat, memperhatikan faktor asepsis dan antisepsis, dan dengan penampungan urine tertutup serta dipertimbangkan lama pemasangan kateter menetap sesingkat mungkin.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Doctor Program in Biomedical Science |
ID Code: | 12224 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 1 |
Deposited On: | 29 May 2010 16:32 |
Last Modified: | 29 May 2010 16:32 |
Repository Staff Only: item control page