HUBUNGAN ANTARA NILAI ALBUMINURI DENGAN DERAJAT RETINOPATI DIABETIK PADA PENDERITA DM TIPE-2 DI RSUP DR KARIADI SEMARANG

Abstract

RELATIONSHIP BETWEEN OF ALBUMINURIA AND DIABETIC RETINOPATHY IN TYPE-2 DIABETIC PATIENTS. Muchlis Achsan Udli, Darmono. Department of Internal Medicine, Medical Faculty, University of Diponegoro/Dr Kariadi General Hospital, Semarang. Background Albuminuria may be a valuable prognostic indicator for the future development of diabetic vascular complications. Long-term prospective studies have determined that albuminuria is a powerful predictor for the future development of diabetic nephropathy and retinopathy in Type-1 and Type-2 diabetic. Gall et al demonstrated a similar relationship between increasing albumiuria and retinopathy in European Type-2 patients. In U.S or elsewhere in which the relationships between albuminuria and diabetic retinopathy. However, other studies were unable to find a similar relationship. On this background we studies to examine possible relationships of albuminuria and diabetic retinopathy in type-2 diabetic. Material and Methods A cross-sectional analysis was undertaken in 75 Type-2 subjects admitted to Internal Medicine Kariadi General Hospital Semarang between December 1999 — March 2000. Albuminuria were confirmed by Micral Test from Boerhringer Mannheim. Diabetic Retinopathy were examined by Opthalmologist funduscopy. Statistical analysis was done using chi-square, with p < 0,05. Result and analysis The subjects are 75 diabetic patients, consist of 38 men and 37 women, age between 33-74 year old. The result showed 27 normoalbuminuria without retinopathy, 27 microalbumiuria with retinopathy pre-proliferative, 3 macroalbuminuria with retinopathy proliferative. This investigation concluded that increasing albuminuria was associated with an increased of diabetic retinopathy and statistic significantly. Nilai albuminuri merupakan indikator prognostik untuk meramalkan perkembangan komplikasi vaskuler diabetes. Penelitian-penelitian terdahulu mendapatkan bahwa nilai albuminuri merupakan prediktor yang kuat terhadap perkembangan lanjut nefropati diabetik dan retinopati diabetik pada DM tipe-1 dan DM tipe-2. Gall dkk menemukan hubungan yang sama antara peningkatan albuminuri dengan retinopati diabetik pada penderita DM tipe-2 di Eropa. Demikian pula beberapa penelitian di Amerika dan tempat lain mendapatkan adanya hubungan yang bermakna antara nilai albuminuri dengan derajat retinopati diabetik pada populasi DM tipe-2. Namun peneliti lain belum mendapatkan hubungan yang demikian (3,4,5,6). Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut sejauh mana hubungan antara nilai albuminuri dengan derajat retinopati diabetik pada penderita DM tipe-2. Bahan dan Metoda Penelitian ini menggunakan metoda potong lintang dengan pendekatan deskriptif analitik. Telah diteliti 75 responden penderita DM tipe-2 yang berobat jalan dan rawat inap di Poliklinik dan Bangsal Penyakit Dalam RSUP Dr Kariadi Semarang selama bulan Desember 1999 — Maret 2000. Responden yang memenuhi kriteria, ditentukan nilai albuninuri dengan menggunakan Micral test dan Boerhringer Mannheim. Retinopati diabetik diperiksa dengan funduskopi oleh dokter mata. Analisis statistik menggunakan chi-square, p < 0,05. Hasil dan analisa Penelitian terhadap 75 responden didapatkan hasil, laki-laki 38 orang wanita 37 orang. Normoalbuminuri terbanyak pada penderita yang menderita DM < 5 tahun, Mikroalbuminuri terbanyak pada 5-9 tahun. Tanpa retinopati terbanyak pada penderita < 5 tahun, Retinopati pre-proliferatif pada 5-9 tahun. Semakin lama menderita DM semakin tinggi nilai albuminuri dan derajat retinopati. Pasien normoalbuminuri Tanpa retinopati 28 orang (37%), mikroalbuminuri dengan retinopati pre-proliferatif 29 orang (39%). Semakin tinggi nilai albuminuri semakin meningkat pula derajat retinopati diabetik dan secara statistik bermakna (p<0,05).