MENDROFA, CALVINUS (2000) TRAUMA TRAKTUS URINARIUS PADA BEDAH GINEKOLOGI. Masters thesis, Program Pendidikan Pasca sarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 2605Kb |
Abstract
Penelitian ini untuk mendapatkan angka kejadian dan faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya trauma traktus urinarius serta pengelolaannya, pada bedah ginekologi yang dilaksanakan di RSUP Dr. Kariadi Semarang Merupakan penelitian retrospektif dengan mengajukan semua kasus trauma saluran kemih ( "case series" ) yang terjadi pada bedah ginekologi didalam maupun diluar RSUP Dr. Kariadi selama 6 tahun (1 Januari 1992 s/d 31 Desember 1997). Data diambil dari catatan medis penderita yang menjalani bedah ginekologi di RSUP Dr. Kariadi Semarang Pada penelitian ini dilakukan analisis deskriptif dan sebagian diuji dengan menggunakan kai kuadrat dan tingkat kemaknaan p < 0,05. Selama periode 1 Januari 1992 s/d 31 Desember 1997 penderita yang menjalani bedah ginekologi mayor di bagian Kebidanan dan Penyakit kandungan di RSUP Dr. Kariadi Semarang terdapat 1223 penderita dan yang menga1ami komplikasi trauma traktus urinarius 15 penderita dengan 17 kasus trauma ( 1,4 % ). Trauma buli-buli pada penelitian ini lebih sedikit dari pada trauma ureter yaitu 1,25 : 2. Trauma buli-buli pada histerektomi abdominal didapatkan 0,86% dari 580 pembedahan, sedangkan trauma ureter yang terjadi pada penelitian ini terdapat 8 kasus ( 0,64 % ). Trauma berupa fistula vesiko-vaginalis didapatkan sebanyak 4 kasus ( 0,33 % ). Jenis operasi yang banyak menyebabkan trauma adalah histerektomi abdominal ( 2,41 % ) dan ooforektomi ( 0,54 % ), sedangkan kasus yang banyak terjadi adalah pada tumor ganas ovarium ( 6 kasus ) dan tomor jinak ovarium ( 6 kasus ). Faktor risiko yang sering menyebabkan trauma traktus urinarius disini adalah adanya perlekatan,besar tumor lebih dari 12 cm dan adanya riwayat tindakan pembedahan sebelumnya. Pada penelitian ini trauma traktus urinarius pada bedah ginekologi di RSUP Dr. Kariadi Semarang umumnya diketahui segera pada scat operasi ( 64,7 % ), dan langsung diambil tindakan Trauma ureter segera dilakukan "anastomosis end to end", neoimplantasi dan pemasangan dren ekstra peritoneal, trauma buli-buli dengan can menjahit lokasi yang robek sehingga prognosisnya menjadi lebih baik. Kasus trauma ureter yang diketahui pasca bedah dikelola dengan cara neoimplantasi dan pemasangan "stent" dan dren ekstra peritoneal. Sedangkan pada kasus fistula vesiko-vaginalis dilakukan fistulektomi. Pengelolaan yang dilakukan untuk mengatasi trauma traktus urinarius pada bedah ginekologi di RSUP Dr. Kariadi tersebut memberikan hasil yang memuaskan. Trauma traktus urinarius pada bedah ginekologi dapat dipengaruhi oleh besarnya tumor, riwayat pembedahan sebelumnya, perlekatan dan keganasan.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Doctor Program in Biomedical Science |
ID Code: | 12220 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 1 |
Deposited On: | 29 May 2010 16:19 |
Last Modified: | 29 May 2010 16:19 |
Repository Staff Only: item control page