PURWOKO, NARY (2000) PERBANDINGAN PENERIMAAN ANTARA AKSEPTOR VASEKTOMI DAN AKSEPTOR STERILISASI TUBA. Masters thesis, Program Pendidikan Pasca sarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 2782Kb |
Abstract
Perttunbuhan penduduk Indonesia scat ini melebihi 2% per tahun sehingga akan mencapai 872 juta pada tahun 2060. Dengan penurunan angka pertumbuhan penduduk 0,4% perdekade, penduduk Indonesia stasioner akan tercapai pada tahun 2060 dengan jumlah penduduk 370 juta. Vasektonii merupakan kontrasepsi yang paling mudah, murah, aman dan efektif dibandingkan metode kontrasepsi yang lain termasuk sterilisasi wanita. Penelitian ini adalah survei dengan rancangan penelitian potong lintang, menggunakan metode wawancara mendalam. dilanjutkan wawancara dengan kuesioner berstnatur. Subyek penelitian adalah akseptor vasektomi tanpa pisau dari klinik PKBI Propinsi Jawa Tengah yang telah menjalani vasektomi 6 bulan - 1 tahun, dengan pembanding akseptor sterilisasi tuba dari klinik PKMI Propinsi Jawa Tengah yang telah menjalani sterilisasi tuba 6 bulan - 1 tahum Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan penerimaan antara akseptor vasektomi dan akseptor sterilisasi tuba, serta membuktikan apakah karakteristik usia ibu, jumlah anak hidup, status ekonomi, pendidikan, agama dan. persepsi psikoseksual berpengaruh terhadap perbedaan penerimaan antara akseptor vasektomi dan akseptor sterilisasi tuba. Didapatkan perbedaan yang tidak bennakna terhadap karakteristik usia ibu, jumlah anak hidup, agama, pendidikan, status ekonomi, dan persepsi psikoseksual antara kelompok subyek penelitian dan kelompok pembanding Pada kedua kelompok didapatkan usia ibu rata-rata 37,7 ± 2,67 tahun vs 37,2 ± 2,02 tahun dan jumlah anak hidup rata-rata 3,5 ± 0,91 vs 3,7 ± 1,03 Pada kelompok vasektomi didapatkan 88,6% memiliki status ekonomi sedang dan baik dan 78,6% berpendidikan sedang dan tinggi, sedangkan pada kelompok sterilisasi tuba 95,7% memiliki status ekonomi sedang dan baik dan 77,1% berpendidikan sedang dan tinggi. Pada kedua kelompok sebagian besar memeluk agama Islam. Berdasarkan analisis regresi logistik multinomial didapatkan hubungan positif kuat (r = 0,78) yang bennakna (p< 0,0001) antara penerimaan vasektomi dengan tingkat pendidikan, serta hubungan positif kuat (r = 0,74) yang bennakna (p< 0,0001) antara penerimaan sterilisasi tuba dengan tingkat pendidikan dan hubungan positif moderat (r=0,53) yang bennakna (p< 0,0001) antara penerimaan sterilisasi tuba dengan status ekonomi. Dapat disimpulkan bahwa penerimaan dan karakteristik akseptor vasektomi dan akseptor sterilisasi tuba adalah sama. Pada akseptor vasektomi semakin tinggi tingkat pendidikan semakin tinggi pula penerimaan terhadap vaselctomi, sedangkan pada akseptor sterilisasi tuba semakin tinggi tingkat pendidikan dan status ekonomi semakin tinggi penerimaan terhadap sterilisasi tuba.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Doctor Program in Biomedical Science |
ID Code: | 12216 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 1 |
Deposited On: | 29 May 2010 16:10 |
Last Modified: | 29 May 2010 16:10 |
Repository Staff Only: item control page