PERAN SERKLASE SERVIKS PADA KEHAMILAN DENGAN SERVIKS INKOMPETEN DAN HASIL PERSALINANNYA

Sumardhi, I Wayan (2000) PERAN SERKLASE SERVIKS PADA KEHAMILAN DENGAN SERVIKS INKOMPETEN DAN HASIL PERSALINANNYA. Masters thesis, Program Pendidikan Pasca sarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
2402Kb

Abstract

Kejadian serviks inkompeten relatif jarang, tetapi dapat menyebabkan gagalnya kehamilan secara berulang, terutama pada kehamilan trimester II dan awal trimester III. Kejadian serviks inkompeten di Indonesia belum pernah dilaporkan. Diagnosis dini serviks inkompeten masih sulit, juga pengelolaan serviks inkompeten dengan serklase serviks masih kontroversial. Tujuan utama penelitian ini adalah mengetahui kejadian persalinan pada umur kehamilan cukup bulan dari ibu hamil dengan serviks inkompeten yang dilakukan serklase serviks dan tujuan lain mengetahui angka kejadian, data karakteristik, aspek klinis (pola diagnosis) penderita serviks inkompeten dan komplikasi tindakan serklase. Telah dilakukan penelitian retrospektif kohort terhadap 70 tindakan serklase serviks pada ibu hamil dengan serviks inkompeten selama periode 1 Januari 1988 - 31 Desember 1997 (10 tahun) di RSUP.Dr.Kariadi, RS. Elisabeth, RB. Bunda dan RB. Gunung Sawo di Semarang. Hanya yang dapat diikuti 52 penderita dengan 62 tindakan serklase (10 diantaranya 2 kali tindakan serklase). Angka kejadian rata-rata : 0.12% per tahun (1 : 819 persalinan). Data karakteristik : umur penderita berkisar 20-42 tahun dan rata-rata 28.69(4.59) tahun. Paritas berkisar 0-6 dan rata-rata 2.26(1.32). Aspek Minis • Sebanyak 60/62(96.8%) ibu hamil dengan serviks inkompeten didiagnosis berdasarkan riwayat kehamilan/persalinan sebelumnya. Tindakan serklase serviks pada ibu hamil dengan serviks inkompeten dilakukan pada umur kehamilan 12-28 minggu dan rata-rata 18.85(3.70) minggu. Digunakan teknik serklase serviks transvaginal : teknik McDonald dan modifikasi teknik Shirodkar. Hasil pengelolaan kelompok kasus dan kelompok pembanding : kejadian persalinan pada kehamilan cukup bulan adalah 49/62(79.0%) vs 121/124(97.6%) dan berat badan bayi lahir sama >=2,500 gram adalah 49/62(79.0%) vs 121/124(97.6%). Hasil ini berbeda bermakna(p<0.05). Angka kelangsungan hidup bayi sebesar 58/62(93.5%) dan angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan sebelum dilakukan serklase (14.5%). Macam persalinan : 18/62(29.0%) mengalami persalinan tindakan, 12/62(19.4%) diantaranya dilakukan bedah Caesar. Modifikasi teknik Shirodkar dibandingkan teknik McDonald masing-masing melahirkan : bayi aterm 32/35(91.4%) vs 17/26(65.4%) dan berat badan lahir rata-rata 2,915(616) gram vs 2,522(726) gram. Perbedaan ini bermakna(p<0.05), modifikasi teknik Shirodkar melahirkan bayi dengan maturitas lebih baik dan berat badan rata-rata lebih tinggi daripada teknik McDonald. Komplikasi pembedahan / morbiditas ibu : 1/620.6%) mengalami korioamnionitis dan 2/62(3.2%) mengalami laserasi serviks. Kejadian persalinan pada umur kehamilan cukup bulan dari ibu hamil dengan serviks inkompeten yang dilakukan serklase dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak menderita serviks inkompeten masih lebih rendah. Keterbatasan penelitian ini adalah belum dapat menyingkirkan faktor-faktor lain yang mungkin berhubungan dan berpengaruh terhadap kejadian persalinan preterm, selain serviks inkompeten yang dilakukan serklase.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:R Medicine > R Medicine (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Doctor Program in Biomedical Science
ID Code:12215
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:29 May 2010 16:07
Last Modified:29 May 2010 16:07

Repository Staff Only: item control page