REDESAIN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA SENTANI JAYAPURA

YULIANUR, REZA (2008) REDESAIN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA SENTANI JAYAPURA. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.

[img]
Preview
PDF - Published Version
70Kb

Abstract

1.1 LATAR BELAKANG Bandar Udara sebagai prasarana pokok sektor transportasi udara dalam penyelenggaraan penerbangan merupakan tempat untuk pelayanan jasa angkutan udara harus ditata secara terpadu guna mewujudkan penyediaan jasa kebandar udaraan yang merupakan satu kesatuan dalam tatanan kebandarudaraan nasional. Penataan Bandar udara harus mempertimbangkan Tatanan Kebandar udaraan Nasional, keamanan dan keselamatan operasi penerbangan, perkiraan jasa angkutan udara, pedoman dan standar/ kriteria perencanaan yang berlaku, pengelolaan lingkungan hidup, rencana tata ruang wilayah, kelayakan ekonomi dan teknis serta pertahanan dan keamanan nasional sehingga dapat terwujudnya penyelenggaraan operasi penerbangan yang handal dan berkemampuan tinggi serta memenuhi standar internasional perencanaan bandar udara yang diberlakukan oleh International Civil Aviation Organization (ICAO) dalam rangka menunjang pembangunan nasional di segala bidang. Bandar Udara merupakan alat transportasi yang vital bagi hubungan antar pulau maupun antar daerah di Papua. Di Papua terdapat ratusan landasan udara, hampir semua Kabupaten mempunyai landasan udara. Landasan udara yang besar adalah Sentani di Jayapura, Frans Kaisepo di Biak, Timika dan Merauke dapat di singgahi pesawat besar seperti Boeing 737 dan DC 19 dari Jakarta, Surabaya, dan Makassar dengan maskapai penerbangan Garuda Indonesia Airline (GIA), Merpati Nusantara Airline (MNA),Air Efata, Batavia Air, Express Air. Untuk Kabupaten lain dengan landasan udara yang lebih kecil dilayani oleh maskapai penerbangan Merpati Nusantara Airline (MNA) dan Trigana Air dengan pesawat seperti Twin otter Cessna. Keberadaan Bandar Udara Sentani Jayapura di Sentani yang mana Sentani sebagai ibukota Kabupaten Jayapura telah memberikan andil yang besar bagi perkembangan perekonomian wilayah baik regional maupun nasional, terutama dalam memberikan kemudahan mobilitas bagi para pelaku ekonomi dan masyarakat Kabupaten Jayapura dan sekitarnya. Dengan semakin mantapnya pelaksanaan otonomi daerah, maka akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya akan berdampak terhadap peningkatan pengguna transportasi udara. Arus penumpang dan pesawat yang semakin padat di Terminal Penumpang Bandar Udara Sentani Jayapura menyebabkan kapasitas terminal yang sudah ada saat ini tidak dapat menampung lagi jumlah calon penumpang, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan bagi calon penumpang yang harus berdesak-desakan di jam sibuk (peak hour). Menurut “Surat keputusan Menteri Perhubungan Nomor 07 tahun 2008 yang dikeluarkan pada tanggal 12 Februari 2008, Bandara Sentani statusnya akan ditingkatkan dari bandara kelas I, menjadi bandara kelas I khusus”. Dengan meningkatnya status kelas dari Bandara Sentani ini juga keseriusan pemerintah daerah setempat dalam mengembangkan pembangunan fisik sarana dan prasarana, maka diharapkan segera dilakukan Redesain Terminal Penumpang Bandar Udara Sentani Jayapura. Dimana pengembangan dari terminal penumpang ini harus memperhatikan segi perluasan kapasitas ruang, kelengkapan fasilitas penunjang maupun kualitas arsitekturnya guna mengakomodasi peningkatan dan perkembangan jumlah aktivitas di terminal Bandara Sentani. Dengan adanya Redesain Terminal Penumpang Bandar Udara Sentani Jayapura, diharapkan Bandar Udara ini dapat menjalankan fungsinya secara optimal dengan fasilitas dan ruang yang dimiliki saling mendukung sehingga mampu memberikan pelayanan transportasi yang memadai bagi para pengguna jasa tranportasi udara, dan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Papua. • Pertimbangan menjadi Bandara Kelas 1 Khusus bedasarkan KM no.7 tahun 2008, bab.V pasal 12 : − Memiliki wilayah kerja yang berbatasan dengan wilayah negara lain − Aspek Politis, Sosial, Budaya, serta − Letak geografis 1.2 TUJUAN DAN SASARAN 1.2.1 Tujuan Memperoleh suatu judul Tugas Akhir yang jelas dan layak untuk dilanjutkan ketahapan selanjutnya, dengan suatu penekanan desain yang spesifik sesuai dengan orisinalitas / karakter judul dan citra yang dikehendaki atas judul yang diajukan. 1.2.2 Sasaran Tersusunnya usulan langkah-langkah pokok proses (dasar) perencanaan dan perancangan yang dapat dijadikan acuan dan pedoman dalam Redesain Terminal Penumpang Bandar Udara Sentani Jayapura. 1.3 Lingkup pembahasan 1.3.1 Ruang Lingkup Substansial Ruang Lingkup dari Perencanaan dan Perancangan ’Redesain Terminal Penumpang Bandar Udara Sentani Jayapura’ adalah bangunan tunggal dan lebih terfokus dengan terminal building penerbangan domestik. 1.3.2 Ruang Lingkup Spatial Bandar Udara Sentani terletak di Kota Sentani yang merupakan ibukota Kabupaten Jayapura dan dapat dijangkau dengan semua jenis kendaraan ± 1 jam dari pusat kota Jayapura atau dari pelabuhan laut kota Jayapura. Berdasarkan data dari Bandar Udara Sentani, luas lahan keseluruhan yang dipergunakan untuk keperluan operasional bandar udara saat ini adalah 276,9836 Ha. Bandar Udara Sentani terletak pada koordinat 020 34’ 37.03” LS dan 1400 30’ 58.94” BT dan berada pada ketinggian 289 feet MSL (± 88 m DPL). 1.4 Metoda Pembahasan Metode pembahasan yang digunakan dalam penyusunan proposal ini adalah metode diskriptif, yaitu dengan menguraikan masalah dan keadaan, kemudian dianalisis faktor kuantitatif dan kualitatif secara sistematis sesuai ilmu arsitektur untuk memerolehpemecahan yang sesuai dengan perencanaan dan perancangan ‘Terminal Penumpang Bandar Udara Sentani Jayapura’, adalah sebagai berikut: a. Pengumpulan data primer 1. observasi lapangan Dengan mengumpulkan data yang ada di lapangan khususnya menyangkut pengembangan ‘Terminal Penumpang Bandara Sultan Iskandar Muda NAD’ serta hal-hal lainnya 2. wawancara Dengan mengadakan wawancara terhadap pihak-pihak terkait,. b. Pengumpulan data sekunder Diperoleh dengan mengumpukan dan mempelajari literatur dari buku-buku, majalah dan sumber lain yang terkait dengan judul dan permasalahan. 1.5 Alur Pikir 1.6 Sistematika Pembahasan Adapun sistematika pembahasan adalah sebagai berikut : 1. BAB I: Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, maksud dan tujuan, manfaat yag dapat diperoleh, lingkup pembahasan, sistematika pembahasan LP3A. 2. BAB II : Tinjauan umum, berisi tentang tinjauan umum tentang terminal penumpang bandar udara secara khusus tentang pengertian, fungsi, tujuan, aktifitas, pelaku, sistem pelayanan, peraturan yang mendasari dan mendukung, citra bangunan. 3. BAB III : Tinjauan Bandara Sentani Jayapura, berisi tentang data fisik dan non fisik dari berbagai aspek terkait dan permasalahan sebagai acuan yang digunakan untuk perencanaan dan perancangan Terminal bandar udara serta studi banding. 4. Kesimpulan, batasan dan Anggapan, berisi tentang kesimpulan, batasan dan anggapan setelah mengerti permasalahan pada bab sebelumnya yang berfungsi membatasi pembahasan. 5. BAB IV : Pendekatan Perencanaan dan Perancangan, berisi tentang Aspek fungsional (pelaku, jumlah penumpang, jumlah pengelola, jumlah pengunjung, pendekatan aktivitas, pendekatan kebutuhan ruang, pendekatan program ruang), aspek kontekstual, kinerja, teknis serta arsitektural 6. BAB VI : Konsep dan Program Perancangan, berisi tentang program dasar perancangan dan konsep dasar perancangan serta penekanan desain.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
ID Code:1221
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:09 Oct 2009 09:38
Last Modified:30 Oct 2009 08:49

Repository Staff Only: item control page