WIJAYA, ELLY ROSILA (1999) HUBUNGAN SINDROMA PREMENSTRUASI DENGAN KECENDERUNGAN NEUROTIK PADA MAHASISWA TJGA AKADEMI KEPERAWATAN (AICPER) DI SEMARANG. Masters thesis, Program Pendidikan Pasca sarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 1623Kb |
Abstract
Pendahulttan : Sindroma premenstruasi (SPM) masih merupakan gangguan yang kontroversial sampai era 90-an. Etiologinya belum jelas. Beberapa penelitian mengatakan SPM berhubungan dengan gangguan mood. Ada juga yang mengatakan ciri kepribadian neurotik berhubungan dengan SPM, tetapi ada yang mengatakan kepribadiannya normal. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara SPM dengan kecendenmgan neurotik dan hubungan antara SPM yang mempunyai kecenderungan neurotik dengan depresi. Metode: 365 mahasiswa tiga Akademi Keperawatan di Semarang berpartisipasi pada penelitian ini. Mereka diminta mengisi lembar catatan harian (LCH) selama 90 hari atau minimal 2 slklus menstruasi. LCH ini digunakan untuk menegakkan diagnosis SPM. Kriteria diagnosis yang digunakan adalah DSM-IV dengan mengabailcan katagori B yaitu beratnya gejala sampai mengganggu aktivitas sehari-hari dan fungsi sosial. Subyek yang memenuhi syarat penelitian diminta mengisi kuesioner Manson's evaluation test untuk mengetahui adanya kecenderugan neurotik Subyek yang memenuhi kriteria SPM, juga diminta mengisi general health questioer (GHQ) untuk mengetahui ada-tidaknya depresi. Hastl : Dari 365 mahasiswa yang memenuhi syarat penelitian sejumlah 261 orang. Duapuluhtiga orang (8,8%) memenuhi kriteria SPM. Mahasiswa yang mengikuti Manson's evaluation test 212 orang, yang mempunyai kecenderugan neurotik 45,8%, sebelas orang diantaranya adalah yang memenuhi kriteria diagnostik SPM. Setelah dilakukan uji Kai-kwadrat, untuk mengetahui hubungan SPM dengan kecenderungan neurotic didapat p = 0,83 ( tidak signifikan). Dari 23 mahasiswa yang memenuhi !criteria SPM, hanya 22 orang yang mengisi GHQ. Setelah dilakukan Fisher exact test, untuk mengetahui hubungan SPM yang mempunyai kecenderugna neurotik dengan depresi, didapat hasil p = 0,02 (two tail). Kesimpulan: Pada penelitian ini tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara SPM dengan kecenderungan neurotik, tetapi terdapat hubungan yang bermakna antara SPM yang mempunyai kecenderungan neurotik dengan depresi. Masih diperlukan penelitian dengan metode yang lebilt balk dan kriteria yang lebih kctat utuk klarifikasi hasil penelitian ini maupim penelitianpenelitian scbeltunnya. Kata kunct sindroma premenstruasi (SPM); gangguan mood; kecenderungan neurotik; depresi
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Biomedical Science |
ID Code: | 12196 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 1 |
Deposited On: | 29 May 2010 15:07 |
Last Modified: | 29 May 2010 15:07 |
Repository Staff Only: item control page