ASPEK NEUROPSIKOLOGI PADA SISWA SEKOLAH DASAR DENGAN PRESTASI BELAJAR RENDAH (Studi kasus kontrol di wilayah Kecamatan Semarang Selatan

Abstract

Latar belakang : Pembangunan manusia Indonesia seutuhnya merupakan upaya yang sangat kompleks dan berspektif jangka panjang. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia diperlukan penggarapan terhadap subyeknya sendiri sedini mungkin, terutama usia anak. Salah satu problem usia anak adalah kesulitan belajar. Di Indonesia penelitian bidang neuropsikologi khususnya kesulitan belajar tnasih jarang dilakukan. Dalam kurun waktu cukup lama, balk dokter maupun pendidik mengabaikan adanya kelainan neuropsikologi pada anak-anak yang mengalami kegagalan di Sekolah. Diduga di negara-negara berkembang termasuk Indonesia angka prevalensi kesulitan belajar Iebih besar. Tujuan penelitian : Mengetahui kelainan aspek neuropsikologi pada siswa sekolah dasar dengan prestasi belajar rendah. Nlanfaat penelitian : Memberi infonnasi data hash temuan kelainan aspek neuropsikologi pada siswa sekolah dasar dengan prestasi belajar rendah. Sehingga dapat dilakukan intervensi diagnostik dan terapi sedini mungkin. Rancangan penclitian : Studi kasus kontrol. Lokasi penelitian : Di Sekolah Dasar standar Wilayah Kecamatan Semarang Selatan. Subyek penelitian : Siswa kelas 1, 2 dan 3 SDN Simongan I, 11,111, SDN Pleburan LH, SDN Wonodri Baru, SDN Lauver Tengah I, SDN Peterongan 1,11,V. Analisis : Analisa dilakukan dengan menghitung proporsi dan dimasukkan dalam tabulasi silang, kemudian dilakukan uji kemaknaan (t-tes, chie square tes, fisher's exact tes dan uji korelasi r. Pearson). Hasil : Telah diteliti 116 siswa SD dengan prestasi belajar rendah sebagai kasus dan 122 siswa SD dengan prestasi belajar tinggi sebagai kontrol. Pada siswa dengan prestasi belajar rendah (kasus) didapatkan perbedaan bennakna dibanding kontrol (p < 0.05) dalam hal : Umur rata-rata siswa Iebih tinggi. Rata-rata ukuran lingkar kepala lebih kecil. Anak laki-laki lebih banyak dibanding perempuan. Pekerjaan orang tua. Pendidikan orang tua. Riwayat kesulitan belajar di dalam keluarga lebih banyak didapatkan. Riwayat pos natal dan tumbuh kembang. Hasil pemeriksaan neurologi minor (tes telunjuk hidung dan tes supinasi pronasi). Semua aspek gangguan spesifik neuropsikologi. Beberapa variabel bebas yang perpengaruh terhadap prestasi belajar anak, dengan analisis regresi logistik didapatkan riwayat tumbuh kembang dan gangguan spesifik neuropsikologi sebagai faktor yang mempunyai pengartth kuat terhadap prestasi belajar (p < 0.05). Kesimpulan • Didapat perbedaan bennakna temuan aspek neuropsikologi siswa dengan prestasi belajar rendah (kasus) dibanding siswa dengan prestasi belajar tinggi (kontrol). Kata kunci Aspek neuropsikologi - siswa sekolah dasar - prestasi belajar.