Perkembangan Pelabuhan Pekalongan Menjadi Pelabuhan Perikanan, 1900 - 1990

Widodo, Sutejo Kuwat (2002) Perkembangan Pelabuhan Pekalongan Menjadi Pelabuhan Perikanan, 1900 - 1990. PhD thesis, Universitas Indonesia.

[img]
Preview
PDF - Accepted Version
75Kb

Abstract

Pelabuhan Pekalongan dibangun tahun 1952, dan diresmikan tahun 1859, merupakan bagian dari kebijakan colonial. Kemudian tahun 1873 pelabuhan ini ditetapkan sebagai pelabuhan impor terbatas. Tahun 1882 berstatus ekspor-impor. Pada awal abad 20 bersatatus sebagai pelabuhan menengah, dan kemudian tahun 1924 sebagai pelabuhan kecil. Sebelum ditetapkan sebagai pelabuhan khusus perikanan tahun 1974, pelabuhan Pekalongan digunakan oleh perahu tongkang. Perkembangannya terus berlangsung sejalan dengan ditetapkannya sebagai Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan sejak tahun 1978. Meskipun perairan laut Jawa amempunyai kekayaan ikan yang luar biasa, namun sampai tahun 1960an, konsumsi ikan penduduknya dicukupi dengan mendatangkan ikan dari daerah lain dan impot. Ironis tersbut terkait dengan kebijakan impor ikan, monopoli garam, dan perlakuan terhadap pachter pelabuhan> Perubahan mendasar sector perikanan mulai berlangsung sejak ditetapkannya politik berdikari dan penghapusan monopoli garam. Sejak itu usaha penangkapan di pantai utara Jawa memberi keuntungan. Maka terjadi eksodus nelayan Cina dari Bagansiapi-api ke Jawa. Pekalongan mempu menangkap perubahan besar sector perikanan tersebut, Beberapa factor yang memungkinkan berkembangnya perikanan di Pelabuhan Pekalongan diantaranya, di tempat tersebut sudah lama berlangsung kegiatan perikanan, eksodan nelayan asal Bagansiapi-api diterima oleh nelayan dan penguasa setempat, bahkan usaha penagkapan yang sangat menguntungkan tersebut segera diikuti oleh para pengusaha tenun yang sedang terdesak oleh mekanisasi oleh PMA. Nelayan Pekalongan juga berhasil mengembangkan mini purse seine, sehingga pada waktu dihapusnya trawl, dengan segera purse seine mampu menggaantikan trawl. Hanya saja jalur pemasaran yang semula berupa ikan kering dan ikan asin dikuasai oleh pemegang monopoli garam, dan kemudian ketika ikan dipasarkan dalam bentuk igan segar beku, kendali dipegang oleh pemilik pabrik es, yang keduaduannya dari etnis Cina

Item Type:Thesis (PhD)
Subjects:C Auxiliary Sciences of History > C Auxiliary sciences of history (General)
Divisions:Faculty of Humanities > Department of History
ID Code:1215
Deposited By:Mr. Sugeng Priyanto
Deposited On:08 Oct 2009 14:03
Last Modified:08 Oct 2009 14:03

Repository Staff Only: item control page