WIRATMAJA, IDA BAGUS (2002) ASPEK BUDAYA MASYARAKAT BALI DALAM FENOMENA SUBURBANISASI DI KAWASAN SARBAGITA (DENPASAR, BADUNG, GIANYAR, TABANAN). Masters thesis, Program Pendidikan Pasca sarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 5Mb |
Abstract
Highly rate of urbanization to the city faced by Denpasar City is confronted in ambiguity; one side is on the density of population, and the other side is limitation of the urban area. Due to the population density in urban area, the activities accumulation that required place for dwell and its functional activity sound like never stop, increasing all the time. Unfortunately, all of the public demands above aren't matching with the readiness and the ability to accommodate all the activities rather than take the responsibility for the impact of the urban development. The development of the urban area has some impacts for physically, social, and economic pressure for room to stay alive, therefore, the development of the urban area tend to running extensively. Furthermore, it will develop through the suburban area, so new activity that characterized urban area will emerge. All of this process called suburbanization process. The rapidly process of suburbanization in Denpasar suburban is due to the influence of Bali's culture that made some limitations in using urban space. Therefore, it will vaster the urban area and its unification among the room inter city. This unification will perform the urban area to be wider and it namely SARBAGITA Area (Denpasar, Badung, Gianyar, and Tabanan). Based on this phenomenon, the research was held to know how the relationship of the suburbanization phenomenon in SARBAGITA Area with cultural aspect in Bali's society. In order to answer this question, the aims of this research was directed to evaluate cultural values in Bali's society in its relationship with the development of Denpasar Ciry and the phenomenon of suburbanization in SARBAGITA Area. The approaching process that was taken to achieve these research goals is by qualitative analyzing approach. It used to analyze and identify the cultural values of Bali's society in the scope of place for dwell and its influence through the development of Denpasar City. Meanwhile, the qualitative analyze used to analyze and identify the relationship between cultural aspect in Bali's society with the suburbanization phenomenon di SARBAGITA Area. Based on these two analyzing approaches above, it found those cultural values in Bali's society is influencing the place for dwell in the development of Denpasar City. Therefore, the existing development was occurred, and it followed by the emergence of those values in its traditionally lay out patterns, neighborhood system or customs and traditions system, religious system, religious ceremony, and tradition ceremony. Meanwhile, cultural aspect that followed by the relationship with the suburbanization phenomenon in SARBAGITA Area is the nearby occupation location with the original location, cultural limitation in using basement room, and the existence in implementing the cultural conception. Therefore, it can be concluded that the cultural aspects in Bali's society doesn't significantly influent to the suburbanization phenomenon in SARBAGITA Area, but as the effect of extensification of Denpasar city progress. Thus, the cultural aspect has relatively weak relationship with the sub-urbanization phenomena happened in SARBAGITA Area. Based on that, some ideas can be recommended: (a) create delineation or limitation self-conservation area, (b) build new development area out of Denpasar city, and (c) keep rule the limitation of building height and prohibition of road/viaduct building in Denpasar city, then it will shape the Denpasar city and the SARBAGITA Area identities. Tingginya tingkat urbanisasi yang terjadi di Kota Denpasar dihadapkan pada dualisme pertumbuhan penduduk yang pesat dengan keterbatasan lahan perkotaan. Pesatnya pertumbuhan penduduk menyebabkan meningkatnya akumu/asi aktivitas secara terus menerus yang menuntut Icebtauhan akan ruang hztnian dan aktivitas litngsional kola lainnya semakin tinggi, padahal kota inenghadapi kendala keterbalasan fisik dan semakin lingginya ;largo lahan. Akumulasi aktivitas keruangan dan ekonomi yang nteningkat serta pertumbuhan penduduk yang tinggi tersebza tidak diitnbangi dengan kesiapan dan keinampuan kola unit& menampung aktivitas serta menanggung segalct dampak dari perkembangan kotanya. Akibatnya semakin meningkatnya beban kota dan kepadatan penduduk Perkembangan kota yang sentakin pesol mengakibatkan tekanan fisik, sosial, dan ekonomi pada ruang kota yang terbatas, sehingga perkembangan kota cenderztng akan terjadi secara ekstensit yang menyebabkan terjadinya perluinbuhan dan perkembangan ke wilayahwilayah pinggiran kota, sehingga akan menntnculkan pusat aktivitas baru yang berciri urban. Proses pergerakan ini disebut dengan proses suburbanisasi. Proses suburbanisasi yang terjadi di wilayah pinggiran Kota Denpasar menjadi semakin cepa, karena adanya pengaruh budaya masyarakat Bali yang memberikan batasan-batasan Manz pentanlitatan ruang kota. Sehingga akan mempercepat perluasan kawasan perkotaan dan penyatuan ruang-ruang antar kota. Penyatuan ruang-ruang antar kola ini akan membentuk kawasan perkotaan yang lebih besar, 3/aim Kawasan SARBAGITA (Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabonan). Beranjak dari fenomena tersebut, maka penelitian tut dilakukan untuk mengetcthui bagaimana keterkaitan antara .fenotnena suburbanisasi yang terjadi di Kawasan SARBAGITA dengan aspek budaya masyarakat Bali. Untztk menjawab pertanyaan tersebza, maka tujuan penelitian ini diarahkan untuk mengkaji nilai-nilai budaya masyarakat Bali dalam kailannya dengan perkembangan Kota Denpasar dan jenomena suburbanisasi di Kawasan SARBAGITA. Petidekatan yang dilakukan untuk tnencapai &aunn penelitian ini adalah melalui : (a) pendekatan analsis kualitata: untuk metzganalisis dan mengidetztilikasikan perwujudan nilainilai budaya masyarakat Bali dctlanz lingkup keruangan serm pengaruhnya ierIzadap perkembangan Kota Denpasar,. (b) pendeka tan analisis kuantitatif uniuk menganalisis dan mengidentifikasik,an keterkaitan antara aspek budaya tnasyarakat Bali dengan jenomena suburbanisasi di Kawasan SARBAGITA. Berdasarkan kedna pendelcatan analisis di atm, maka yang menjadi (email sludi adalah bahwa nilai-nilai budaya masyarakat Bali dalant /ingkup keruangan yang mempengaruhi perkembangan Kota Denpasar sehingga menyebabkan terjadinya perkembangan kota secara ekstensif adalah penvujudan nilai-nilai budaya tersebut dalant pola tata ruang tradisional, sister ketnasyarakatan/adat istiadat„serta sistem religi, upacara agama dan upacara adat. Sedangkan aspek budaya yang memiliki keterkailatt dengan lenomena suburbanisasi di KOWCISall SARBAGITA adalah lokasi bermukim yang dekat dengan numb anal, batasatz budaya clalenn pentataamn twang bawah tanah, dan eksistensi penerapan konsepsi budaya. Dari temuan studi di alas dapat disitztpulkan, bahwa aspek budaya masyarakat Bali tersebut tidak ntemberi pengaruh langsung ierhadap .fenomena suburbanisasi di Kawasan SARBAGITA, namun sebagai dampak dari ekstensifikctsi perkembangan Kota Denpasar. Oleh karenanya, maka aspek budaya ini memiliki keterkaitan yang •etail'. lemah dengan jenomena suburbanisasi yang terjadi di Kawasan SARBAGITA. Berdasarkan hal ini, maka beberapa hal yang dapai clirekomendasikatz adalah (a) lamb:tat deliniasi atau iimitasi kawasan self conservation, (b) ntetnbangun kawasan pengembangan bare di luar Kota Denpasar, serta (c) mempertahankan peraturan pembatasan ketinggian bangunan dan laraitgan pernbangunan jalan/jembatan layang di Kota Denpasar, sehingga akan membentuk identitas Kota Denpasar dan Kawasan SARBAGITA.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Urban and Regional Planning |
ID Code: | 12147 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 1 |
Deposited On: | 28 May 2010 13:30 |
Last Modified: | 28 May 2010 13:30 |
Repository Staff Only: item control page