AGAROPHITES: BIOLOGY AND COMMERCIAL USE OF RED ALGAE

Susanto, A B (2002) AGAROPHITES: BIOLOGY AND COMMERCIAL USE OF RED ALGAE. PhD thesis, Universitat Bremen.

[img]
Preview
PDF - Accepted Version
80Kb

Abstract

Materi penelitian ini adalah Gracilaria vermiculophylla (dari wilayah 4 musim), G. tenuistipitata dan G. shangii (keduanya dari wilayah subtropis), dan G. gigas (dari wilayah tropis). Penelitian ini mengamati kombinasi pengaruh aerasi dan factor salinitas serta temperature pada pertumbuhan rumput laut tersebut. Budidaya pada salinitas yang berbeda menunjukan bahwa DGR dari G. tenuispitata dan G. changii agak rendah. Setelah 166 hari periode pengkulturan, DGR dari G. changii hanya mencapai 1.26 kurang lebih 0.11 pada salinitas 15 ppt untuk G. tenuistipitata. DGR ini diperoleh melalui budidaya tanpa aerasi selama penelitian. Ini berarti bahwa pengaruh perbedaan sainitas tidak sevara jelas ditunjukan oleh kedua species tersebut. Budidaya dengan aerasi meninggalkan laju pertumbuhan species yang diamati. DGR G. vermiculophylla dengan aerasi mencapai tertinggi pada awal peri.ur yang ode penelitian. Pertumbuhannya tidak signifikan berpengaruh pada perbedaan salinitas ( P< 0.05). Sebalikny selama penelitian tanpa aerasi perbedaan sailinitas menunjukan pengaruh yang nyata terhadap DGR (P<0.05). Pertumbuhan pada salinitas 25 ppt tanpa aerasi mencapai DGR tertinggi pada akhir periode penelitian (5,8 %/hr). Namun pertumbuhan G. gigas , berbeda nyata pada salinitas yang berbeda (P < 0,05 ). DGR G. gigas tertinggi pada 5,2± 0,05 % selama penelitian dengan aerasi pada salinitas 25 ppt, dan tanpa aerasi hanya mencapai 4,2± 0,17 % pada salinitas yang sama. Hal ini berarti bididaya dengan dan tanpa aerasi menunjukan perbedaan laju pertumbuhan pada salinitasi yang berbeda. Semua budidaya dengan aerasi tumbuh lebih baik dari pada aerasi. Laju pertumbuhan G.vermiculophylla, dapat dibedakan dalam temperatu yang berbeda. Culture tersebut tumbuh lebih baik pada temperature yang lebih tinggi (25° C)dari pada culture pada temperature yang lebih rendah seperti 8° dan 17° C. Kemudian , rumput laut tersebut menunjukan perbedaan laju pertumbuhan pada akhir periode penelitian antara budidaya dengan (5,4 ± 0,25; 5± 0,13 ; 28± 0,36 %/hr ) dan tanpa aerasi ( 4,1± 0,23 ; 4,4± 0,14 ; 1,6± 0.06 %/hr ) seperti pada percobaan pengaruh salisitas rumput laut yang dibudidaya dengan aerasi tumbuh lebih cepat dari pada tanpa aerasi.DGR tertinggi dicatat pada temperature 25° C dengan aerasi adalah 5,4± 0.25 %/hr. G.vermicolophylla dapat dibudidaya dalam media air laut biasa tanpa pengkayaan nutrient, tetapi DGRnya rendah. Walaupun pertumbuhan rumput laut pada perbedaan salinitas tidak berpengaruh secara nyata bila dibudidayakan dengan atau aerasi . Spora Gracilarila mempunyai fungsi penting dalam reproduksi. Beberapa factor ekologi yang dapat menginduksi sporulasi dialam maupun di laboratorium. Tetapi laju pertumbuhsn karpospora dari G . Vermiculophylla tidak dapat menunjukan pengaruh perbedaan salinitas selama periode Abstrak Doktor Universitas Diponegoo, 2009 97 penelitian. Disisi lain , perbedaan salinitas telah menginduksi sporulasi G. gigas pada 25 – 30 ppt. Hasil penelitan ini menyarankan bahwa penggunaan aerasi pada budidaya rumput laut diharapkan merangsang laju pertumbuhan yang besar . Hal ini nampak berpotensi meningkatkan laju pertumbhan,khususnya pada budidaya rumput laut d tambak atau di tank fiber.Peningkatan laju pertumbuhan budidaya rumput laut membutuhkan pengkayaan nutrien.Hal ini diharapkan juga dapat meningkatkan kandungan phycocolloid mereka seperti agar-agar.

Item Type:Thesis (PhD)
Subjects:G Geography. Anthropology. Recreation > GC Oceanography
Divisions:Faculty of Fisheries and Marine Sciences > Department of Marine Science
ID Code:1214
Deposited By:Mr. Sugeng Priyanto
Deposited On:08 Oct 2009 13:46
Last Modified:08 Oct 2009 13:46

Repository Staff Only: item control page