KAJIAN KOMPONEN PENAWARAN DAN PERMINTAAN WISATA SEBAGAI PENUNJANG KEPARIWISATAAN BUDAYA KOTA CIREBON

NURSINGG1H, HENDRO (2001) KAJIAN KOMPONEN PENAWARAN DAN PERMINTAAN WISATA SEBAGAI PENUNJANG KEPARIWISATAAN BUDAYA KOTA CIREBON. Masters thesis, Program Pendidikan Pasca sarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
3927Kb

Abstract

Cirebon is a northern coastal city, in West Java, and located in the intersection of traffic currents between West Java and Central Java that makes it very strategic. With a number of tourism objects (in the form of several ancient buildings) which are supplemented by relatively complete facilities, this city can potentially be developed to become a Tourism City. However, this potential is not in a good balance with the number of tourists who visit this city. This number tends to keep decreasing. For that reason, there should be some efforts for buffering the tourism in Cirebon. One way is by reviewing the tourism components of offerings and demands in order to get some ideas about how much support that can be given by these two components for the exiting tourism. As for the component of offerings, we reviewed the tourism attractions; which existed in every tourism object such as its facilities of accommodation, transportation, infrastructures and other supporting facilities inside and outside it. As for the component of demands, we made review by interviewing the visiting tourists in order to invoke their reactions to, and impressions about the component of offerings being offered by each of the tourism object. The data obtained from this review was then analyzed descriptively and qualitatively. From the analyses, it can be concluded that the component of offerings gave relatively good supports to the tourism culture in Cirebon, while the component of demands gave only low supports that these two components were in the state of imbalance. We make further analyses, by using BCG matrix as developed by Boston Consulting Group. The results showed that high offerings and low demands were in the position of Cash Cows quadrant, which meant that component of offerings consisting of 5 elements (attractions, accommodation, transportation, infrastructures and other supporting facilities) has been sufficient in supporting the exiting tourism. There was no need make some addition to his component because the component of demands has not shown an increase. In order to attract more tourists in an increased number, promotion for tourism, the qualities of the tourism objects and their facilities in this city should be increased by working together with some private parties who posses the needed capital for developing the exiting tourism cultures. Kota Cirebon merupakan salah satu kota di Jawa Barat yang letaknya berada di Pantai Utara pada jalur pertemuan lalu lintas Jawa Barat dan Jawa Tengah, sehingga menjadikan kota tersebut sangat strategis. Ditambah dengan sejumlah obyek wisata yang ada berupa peninggalan bangunan kuno serta didukung oleh ketersediaan fasilitas penunjang yang cukup lengkap, menyebabkan kota Cirebon berpotensi untuk dikembangkan sebagai Kota Wisata. Namun demikian potensi yang dimilild tersebut tidak seimbang dengan jumlah wisatawan yang datang berkunjung dan malah cenderung menurun. Atas dasar hal tersebut diperlukan upaya dalam mendukung kepariwisataan Kota Cirebon dengan melakukan kajian terhadap komponen penawaran dan permintaan wisata agar dapat diketahui seberapa besar dukungan komponen penawaran dan permintaan wisata terhadap kepariwisataan yang ada. Terhadap komponen penawaran wisata dilakukan kajian tentang atraksi wisata yang ada di obyek wisata, akomodasi tempat wisatawan menginap, sarana transportasi yang memadai untuk membawa wisatawan ke tempat obyek wisata, infrastruktur berupa prasarana yang memberikan kemudahan serta fasilitas pendukung lainnya yang berada di dalam maupun di luar obyek wisata. Untuk permintaan wisata, kajian dilakukan melalui metode survey kepada wisatawan yang datang ke lokasi obyek wisata, dengan menggali tanggapan dan kesannya terhadap komponen penawaran wisata yang telah tersedia. Dan kedua kajian permintaan dan penawaran wisata yang dilakukan melalui penelitian deskriptif dengan analisis kualitatif. Dan analisis yang dilakukan dapat diperoleh kesimpulan bahwa komponen penawaran wisata menunjang kepariwisataan budaya kota Cirebon cukup tinggi sedangkan permintaan wisata rendah, sehingga dari keduanya terjadi dis-equilibrium. Analisis lanjutan dilakukan dengan menggunakan matriks BCG yang dikembangkan oleh Boston Consulting Group dengan hasilnya menyatakan bahwa penawaran yang tinggi dan permintaan yang rendah berada pada posisi kuadran Cash Cows yang berarti bahwa komponen penawaran wisata yang terdiri dari 5 unsur yaitu : atraksi, akomodasi, transportasi, infrastruktur dan fasilitas pendukung lainnya sudah mampu menunjang kepariwisataan dan belum perlu untuk dilakukan penambahan jumlah atau kapasitas. Hal ini disebabkan karena faktor permintaan yaitu wisatawan yang cenderung belum memperlihatkan kondisi yang membaik. Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan jumlah permintaan wisata diupayakan peningkatan kepariwisataan Kota Cirebon dengan melakukan peningkatan promosi, peningkatan kualitas obyek wisata beserta fasilitas kelengkapannya, melakukan kerja sama dengan pihak swasta pemilik modal dalam rangka mengembangkan kepariwisataan budaya yang sudah ada.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:H Social Sciences > HG Finance
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Urban and Regional Planning
ID Code:12122
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:28 May 2010 10:50
Last Modified:28 May 2010 10:50

Repository Staff Only: item control page