SUPARTO, SUPARTO (2005) KAJIAN LABORATORIU1VI SIFAT MARSHALL DAN DURABILITAS HOT ROLLED SHEET — WEARING COARSE (HRS-WC) DENGAN MENGGUNAKAN AGGREGAT HALUS PASIR PANTAI SENDANG SIKUCING. Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 3372Kb |
Abstract
During economical era, many of some town/ regency which located in the region connected with coast line require development within transportation infrastructure using local material as part of coast sand deposit at Sendang Sikucing ( Sikucing Source ). It's wished, Sikucing Source can be used as alternative material for substitute the fine aggregate which obtained from more hidden river sand, Based on that program, it need for conduct this research with laboratory test about the influence of using coast sand from Sikucing Source at Kendal regency as substitute of fine aggregate on.hot mix asphalt toward Marshall characteristic and durability. Mixing design which be used was design of HRS-WC, where those mixing constitute is the hot asphalt mixing with asymmetrical aggregate gradation, it's wished can obtain some asphalt mixing which has high resistance and flexibility and endure of plastic melting. Preparing and testing result whether aggregate and asphalt, and the determination of Hid-WC mixing showed meet with any requirement, then, conducted stage I research to determinate the optimum asphalt grade fine aggregate at variance 100% of river sand; 50% river sand + 50% coast sand; and 100% coast sand, using Marshall method. The stage II research conducted to fine the Marshall's value at standard condition, and the absolute density to"determine VIM, VAM, VEA, density, ;viability, pow, MO; along with IRS standard and the modification submerging testing to determine first durability index value (r, R) and second durability index value (Sa. SA). From mixing characteristic value which resulted from stage I Marshall test, and from analysis result, it found that fine aggregate at variance 100% river sand, the optimum asphalt grade 7,1%; at variance 50% river sand + 50% coast sand, the optimum asphalt grade 6,07%; while at variance 100% coast sand, the optimum asphalt grade was unattained, because its too low VIM. From Marshall'• test and second stage of IRS, it's showed that all Marshal/ 's value toward the duration of submerging, to void the result of the research (DMA, VI? A , and VIM) the 100% variance fine aggregate of river sand fulfilling the requirement of standard density, while on the absolute density, 1741 value at the 1/2 and 72 hours submerging doesn't meet due requirements. The 50% of variance line aggregate of river sand and 50% of variance fine aggregate of coast sand fulfilling the requirement of standard density; while on the absolute density, VIM value at the 1/2 and 24 hours submerging doesn't meet the requirements. The /RS value at standard condition and absolute density for both the variance of submerging duration met due the requirement for IRS > 80%. Based from modification of submerging testing result for both variances produced durability index as follow: First Durability Index, resulting increase index value and descend stability (r and R), whether standard condition and absolute density. It caused by the longer mixing submerged, less the density of mixing. For second durability, the gradation variance of fine aggregate 100% river sand showed that remain stability index (Si SA) at 1/2 hours submerging standard condition (100%! 1305kg) decrease.at 72 hours submerging to (80,45%1 1037kg). While at absolute density 1/2 hours submerging (100%! 1449kg) decrease at 72 hours submerging to (77,3%/ 11 58kg). The fine aggregate variance testing of 50% river sand + 50% coast sand showed that (SI SA) at submerging''/ hours standard condition (100%/ 1334kg) decrease at 48 hours, submerging to (87,7%! 1144kg), while at '/ hours absolute density (100%/ 1656kg) decrease at 48 hours submerging to (88,8%! 1328kg). From those above research result, it's suggested that the fine aggregate graduation variance 50% river sand + 50% coast sand, as an alternative of fine aggregate material, it just can be used for construction the road at regency level, and maximal just can hold the continually submerging for 48 hours. Beberapa Kota/Kabupaten yang terletak di daerah yang berhubungan dengan garis pantai dalam era otonomi, banyak yang menghendaki dalam pembangunan prasarana transportasi menggunakan bahan — bahan lokal sebagai bagian dari Pendapatan Daerah. Khususnya Kabupaten Kendal yang mempunyai deposit kandungan pasir pantai yang cukup besar didaerah Sendang Sikucing. Diharapkan pasir pantai Sendang sikucing dapat menjadi bahan alternatif pengganti agregat halus yang biasanya menggunakan pasir kali yang keberadaannya makin sulit. Berdasarkan permasalahan tersebut perlu dilakukan penelitian dengan uji laboratorium tentang pengaruh penggunaan pasir pantai dari Sendang Sikucing di Kabupaten Kendal sebagai pengganti agregat halus pada campuran aspal panas terhadap sifat Marshall dan Durabilitas. Desain campuran yang dipakai adalah desain untuk jenis campuran HRS-WC, dimana campuran tersebut merupakan campuran aspal panas dengan menggunakan gradasi agregat senjang, dengan harapan mendapatkan suatu campuran aspal yang mempunyai daya tahan dan kelenturan yang tinggi serta tahan terhadap kelelehan plastis, Hasil persiapan dan pengujian bahan baik agregat dan aspal serta penentuan gradasi campuran HRS-WC menunjukkan hasil sesuai persyaratan, selanjutnya dilakukan penelitian tahap I untuk menentukan Kadar aspal optimum pada variasi gradasi agregat halus 100% pasir kali; 50% pasir kali + 50% pasir pantai dan 100% pasir pantai dengan menggunakan metoda Marshall serta penelitian tahap H untuk mencari nilai Marshall pada kondisi standard dan kepadatan mutlak untuk menentukan VIM, VMA, VFA, density, stabilitas, Flow, MQ, serta IRS standard dan pengujian perendaman modifikasi untuk menentukan nilai indek durabilitas pertama (r, R) dan nilai indek durabilitas kedua (Sa, SA). Dan nilai karakteristik campuran yang dihasilkan pada test Marshall pada tahap I, serta dan hasil analisa, didapat variasi gradasi agregat halus 100% pasir kali kadar aspal optimum 7,1 %, variasi gradasi agregat halus 50% pasir kali + 50% pasir pantai kadar aspal optimum 6,07 %, sedangkan variasi gradasi agregat halus 100% pasir pantai kadar aspal optimum tidak didapat, karena nilai V7M nyaterlalu rendah. Dari hasil pengujian Marshall dan IRS tahap II, terlihat bahwa semua nilai Marshall terhadap lama perendaman, untuk hasil analisa void (VMA, VFB dan VIM) variasi gradasi agregat halus 100% pasir kali memenuhi persyaratan pada kepadatan standar, sedangkan pada kepadatan mutlak, nilai VIM pada perendaman 1/2 jam dan 72 jam tidak memenuhi persyaratan. Untuk variasi gradasi agregat halus 50% pasir kali + 50% pasir pantai memenuhi persyaratan pada kepadatan standar sedangkan pada kepadatan mutlak, nilai VMA pada perendaman 1/2 jam dan 24 jam tidak memenuhi persyaratan. Nilai IRS pada kondisi standard dan kepadatan mutlak untuk kedua variasi terhadap lama perendaman memenuhi persyaratan untuk IRS > 80 %. Dari hasil pengujian Perendaman Modifikasi untuk kedua variasi menghasilkan indeks durabilitas sebagai berikut : Indeks Durabilitas Pertama, mengakibatkan naiknya nilai indeks penurunan stabilitas (r dan R), baik pada kondisi standar maupun pada kepadatan mutlak. Hal ini disebabkan semakin lama campuran terendam air, membuat kerapatan campuran menjadi berkurang. Untuk indeks Durabilitas Kedua hasil pengujian variasi gradasi agregat halus 100% pasir kali menunjukkan bahwa indeks stabilitas sisa (Sa / SA) pada kondisi standard perendaman 1/2 jam (100%/1305kg) turun pada perendaman 72 jam menjadi (80,45%/1037 kg) Sedangkan pada kondisi kepadatan mutlak perendaman 1/2 jam (100%/1449kg) turun pada perendaman 72 jam menjadi (77,3%/l 158kg). Hasil pengujian variasi gradasi agregat halus 50% pasir kali + 50% pasir pantai menunjukkan bahwa (Sa / SA) pada kondisi standard perendaman 1/2 jam (100%/1334kg) turun pada perendaman 48 jam menjadi (87,7%/I 144kg) Sedangkan pada kondisi kepadatan mutlak perendaman 1/2 jam (100%/1656kg) turun pada perendaman 48 jam menjadi (88,8%/1382kg). Dari hasil penelitian diatas disarankan variasi gradasi agregat halus 50% pasir kali t 50% pasir pantai sebagai bahan agregat halus alternatif dengan pengawasan yang ketat pada persyaratan gradasi sesuai syarat HRS-WC, serta hanya dapat dipakai untuk konstruksi jalan ditingkat kabupaten, dan maksimum dapat menahan rendaman secara terus-menerus selama 48 jam.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Civil Engineering |
ID Code: | 12072 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 27 May 2010 14:38 |
Last Modified: | 27 May 2010 14:38 |
Repository Staff Only: item control page