RIDWAN, RIDWAN (2004) PENGARUH POLA PERKEMBANGAN RUANG KOTA TERHADAP POLA BANJIR DI KOTA BANDA ACEH. Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 4Mb |
Abstract
The main city development factor are citizens and social economic. Its perceived because of that factor have a dynamic characteristic and tend to develop rapidly. Urban area generally is the concentration and point center of citizens activity, either businesses, industrial area, government administration centre and education. Urban place as concentration of people will perform the centre of economic activity, social and culture which accommodate all public facility us for services. This facilities is the attraction for people move to it and proposed to reach more services and economic prosperity level. This situation happened all the time and eventually force the city, to expand its area. The more higher density of land used in the city will implicate to the physical form of the city. The problems raised such as the flood problem and it happened in Banda Aceh Municipality. The study objective is to acknown the influence of spatial development pattern for the flood pattern in Banda Aceh municipality. The statistic analysis method which are uses for this study are simple and multiple regression. Simple regression being use to predict the influence of number of citizens and build up area also building coverage towardflood area to spill area. While multiple regression being use to know functional relation between number of people, building area and flood spill area. That three variable correlation calculated with simple and multiple regression. The study indicated that city development pattern in Banda Aceh at periods in the year 1990-2000, influenced by the land use development and member of people. The result of analysis shows that area offlood 92,3 % influenced by number of citizen and build area. There is a significdnt relations between build up area again flood pattern in Banda Aceh municipality with regression equation as follow Y' = 1578,811 + 0,0084514 X and correlation coefficient R = 0,926. Build up area of 92,6 % influenced by number of citizens. With the growth rate 1,25 % in average drive land use changes especially the need for housing, infrastructure. The consequences of development pattern mentioned affected Banda Aceh suffers from flooding since green area became build area. And the relations between build up area with flood spill area shown by regression equation Y' = 49,685 + 0,318 X and correlation coefficient r = 0,960. The increasing flood spill area about 92,1 % influenced by build up area. Number of citizens, build up area, and flood spill areas have a significant correlations with R = 0,961, shown by regression equation Y = 122,194 + 0,4574 X1 + 0,268 X2. It could say that flood spill area about 92,3 % is influenced by citizen's number and build up area. Beside that, flood spill area in Banda Aceh Municipality more and less also influenced by city drainage condition. Flood dam along side Krueng Aceh River and others small rivers, cause the channel couldn't go straight to the main river in several area, like it was. That condition make several areas which have low elevation, spilled with flood in Banda Aceh Municipality. Faktor utama pendorong perkembangan kota adalah penduduk dan kegiatan sosial-ekonominya. Hal ini dapat dimengerti mengingat bahwa faktor penduduk dan kegiatan sosial-ekonomi lebih bersifat dinamis dan cenderung mempunyai tingkat perkembangan yang cukup pesat. Daerah perkotaan pada umumnya merupakan pusat kosentrasi dari aktivitas penduduk, balk itu dunia usaha, kawasan industri, administrasi pemerintah dan pendidikan. Kota sebagai tempat kosentrasi penduduk akan membentuk pusat-pusat kegiatan ekonomi, sosial dan budaya yang mampu memenuhi fasilitas dan pelayanan kepada masyarakat. Kelengkapan ini merupakan daya tarik utama masuknya penduduk Ice kota dengan tujuan untuk mendapatkan pelayanan dan jasa serta dalam rangka untuk memperbaiki tingkat kesejahteraan ekonominya. Keadaan ini terus menerus berlangsung yang pada akhirnya mengakibatkan perlunya suatu kota untuk menambah luasannya. Dengan semakin padatnya intensitas penggunaan lahan pada suatu kota, maka akan membawa dampak terhadap fisik kota. Salah satu permasalahan yang ditimbullcan misalnya masalah banjir dan fenomena yang demikian terjadi di Kota Banda Aceh. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui pengaruh pola perkembangan ruang terhadap pola banjir di Kota Banda Aceh. Metode yang digunakan dalam stud! ini adalah regresi Tinier sederhana dan berganda. Regresi sederhana digunakan untuk menghitung pengaruh jumlah penduduk dan lahan terbangun serta luas pengaruh antara luas lahan terbangun terhadap luas genangan banjir. Sedangkan regresi berganda untuk mengetahui hubungan fungsional antara jumlah penduduk, luas lahan terbangun dan luas genangan banjir. Demikian korelasi hubungan ketiga variabel tersebut dihitung dengan korelasi sederhana dan korelasi berganda. Dalam studi ini dihasilkan bahwa pola perkembangan Kota Banda Aceh dari tahun 1990-2000 dipengaruhi oleh perkembangan penggunaan lahan serta perkembangan jumlah penduduk. Hasil analisis menunjukkan bahwa luas genangan banjir 92,3 % dipengaruhi oleh jumlah penduduk dan luas lahan terbangun, dimana terdapat hubungan yang signifikan antara luas lahan terbangun dengan jumlah penduduk, dengan persamaan regresi Y' = 1578,811+ 0,0084514 X dan koefisien korelasi R = 0,926. Pengkajian luas lahan terbangun tersebut 92,6 % dipengaruhi oleh jumlah penduduk. Dengan adanya pertumbuhan penduduk rata-rata 1,25 %, mendorong perubahan penggunaan lahan, khususnya untuk kebutuhan perumahan, sarana dan prasarana. Konsekuensi dari pola perkembangan ini menyebabkan Kota Banda Aceh sering dilanda banjir akibat banyak lahan hijau yang berubah menjadi lahan terbangun. Hal ini diperkuat dengan adanya hasil analisis dimana Antara variabel jumlah penduduk, luas lahan terbangun dan luas genangan banjir menunjukkan hubungan yang signifikan dengan koefiasien korelasi berganda R = 0,961, ditunjukkan dengan persamaan regresi Y' 122,194 + 0,4574 X1+ 0,268 X2. Selain itu juga kondisi genangan banjir yang terjadi di Kota Banda Aceh juga dipengaruhi oleh kondisi drainase perkotaan. Melihat kondisi topograft Kota Banda Aceh yang relatif datar, secara tidak langsung mempengaruhi pola aliran yang ada dan juga mempengaruhi kondisi drainase di Kota Banda Aceh. Salah satunya dimana akibat pembuatan tanggul di sepanjang sungai Krueng Aceh dan sungai-sungai kecil, menyebabkan saluran di beberapa daerah yang dulunya menuju sungai tidak memiliki akses untuk menuju saluran ke arah hilir. Hal ini menyebabkan tergenangnya beberapa tempat yang memiliki elevasi lebih rendah di Kota Banda Aceh.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TG Bridge engineering |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Urban and Regional Planning |
ID Code: | 12042 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 1 |
Deposited On: | 27 May 2010 13:51 |
Last Modified: | 27 May 2010 13:51 |
Repository Staff Only: item control page