PERKEMBANGAN URBAN SPACE DAN CITRA KAWASAN ISTANA MAIMOON MEDAN

Abstract

City expansions influence the plan and land-use function that affects to the physical condition, visual and urban areas function. These conditions also influence the performance of existing urban space. City's physical element which perform as interesting supported by its environment could become as a strong identity to the urban areas. Using this back ground, "the issues of urban space and urban image", this research select location around Istana Maimoon areas which assumed as important elements to perform the visual character of a city; as a case study. The research problems which will be issued are, "The influence of urban space and image quality of Istana Maimoon and factors that influence their development in Istana Maimoon areas". The objective of this research is to have knowledge on the effect of urban space development in Istana Maimoon areas to the image quality of the areasd and to have knowledge the image quality and physical condition of the recent Istana Maimoon areas. Research analysis covers the area's development periodically and image quality using the "Image Theory" of Kevin Lynch" as a grand theory suppoted by"townscape and urban space theory", together with discussion on square pattern which exist in Istana Maimoon Areas using the square of middle age Europe's urban areas as comparisson. It is found from the analysis that Istana Maimoon areas development by the needs of Deli Crownship administrative done by the East Sumatera Residency for commercial and foreign agriculture estate development in the era of protectoriat Deli Crownship by Ducth Colonialism. Changes in the image quality of Istana Maimoon Areas happened in each development period influence by needs of activities and the ever-rising functions of the areas. The expansion of the areas and change of the areas boundaries because of demolish of some building in the Sultan Deli Complex and changes the boundaries administratively ; those finally effects the image quality of Istana Maimoon as a focal point and performed as a land mark to Medan City. Istana Maimoon areas are a heavy Malay Culture with Islamic Architecture style, which hope to be existing sustainable as a cultural symbol to genuine Medan Community. Hence, the information about the existence of Istana Maimoon areas as a historical situs and a City Symbol (identity) should be socialized and familiarity among the Medan City Municiphality beaucracy, The North Sumatera Province Authority, Deli Crownship members, cultured people, community and Religion Leaders. Perkembangan kota berpengaruh terhadap tata ruang kota dan fungsi penggunaan lahan yang berdampak terhadap kondisi fisik dan visual serta fungsi kawasan Keadaan ini juga akan berpengaruhi terhadap keberadaan ruang terbuka kota (urban space) yang ada. Elemen fisik kota yang menarik serta didukung lingkungannya dapat memberikan identitas yang kuat bagi suatu kawasan / kota. Identitas dan elemen fisik kawasan di wujudkan oleh unsur-unsur fisik dan non fisik yang bermakna penting bagi masyarakat warga kota untuk memberikan citra / kesan terhadap ruang kota. Dari latar belakang permasalahan ruang kota (urban space) dan Citra kawasan kota tersebut, maka dalam penelitian ini dipilih lokasi Kawasan Istana Maimoon, yang dapat mengangkat karakter visual suatu kota. Permasalahan yang akan diangkat adalah Pengaruh perkembangan ruang kota dan kualitas citra Kawasan Istana Maimoon serta faktor-faktor yang berpengaruh pada perkembangannya di Kawasan Istana Maimoon. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perkembangan urban space kawasan Istana Maimoon terhadap kualitas citra kawasan, serta untuk mengetahui kualitas citra dan kondisi fisik kawasan Istana Maimoon pada masa sekarang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan naturalistik, dengan pengumpulan data secara langsung yaitu dengan penelitian lapangan melalui observasi visual dan secara tidak langsung melalui literatur, dokumen penelitian atau melalui buku-buku yang menyangkut tentang pemahaman teori yang berhubungan dengan teori ruang kota khususnya urban space dan sejarah perkembangan fisik kawasan Istana Maimoon. Analisis penelitian meliputi tentang perkembangan kawasan secara periodik serta kualitas eta menggunakan Teori Citra, Kevin Lynch sebagai grand theory, didukung dengan teori townscape dan place, serta pembahasan tentang pola square yang ada pada kawasan Istana Maimoon dengan menggunakan perbanding square yang ada pada abad pertengahan di kawasan Eropa. Hasil analisis ditemukan bahwa Kawasan Istana Maimoon tumbuh karena dipengaruhi kebutuhan administrasi Pemerintahan Kesultanan Deli oleh Pemerintahan Keresidenan Sumatera Timur untuk perdagangan dan perkebunan perusahaan asing pada masa pemerintahan protektorat Kesultanan Deli. Perubahan pada kualitas citra kawasan Istana Maimoon ini terjadi pada setiap periode perkembangan karena dipengaruhi oleh kebutuhan akan aktivitas dan fungsi kawasan yang semakin meningkat. Perkembangan kawasan serta perubahan batas wilayah kawasan karena pengaruh dari hilangnya beberapa bangunan kompleks Kesultanan Deli dan berubahnya batas secara admistratif sehingga mempengaruhi kualitas citra Kawasan Istana Maimoon. Kawasan Istana Maimoon ini merupakan suatu distrik historis di kota Medan, dimana nodes terjadi karena merupakan salah sate simpul pertemuan jalur jalan utama kota, dengan focal point yaitu Istana Maimoon yang menjadi landmark bagi kota Medan. Kawasan Istana Maimoon memiliki pengaruh budaya melayu yang kental dengan gaya arsitektur Islam diharapkan dapat dipertahankan sebagai simbol kebudayaan ash Medan, karena itu informasi keberadaan tentang keberadaan kawasan sebagai situs sejarah dan sebagai identitas kota perlu ditingkatkan dengan kerjasama antara Pemerintah Daerah Kota Medan, Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara, Keluarga Kesultanan Deli, Budayawan, tokoh masyarakat dan Agama.