HERMAWATI, HERMAWATI (2004) TATA BANGUNAN PERMUKIMAN DK. PLAOSAN, DS. BUGISAN, KEC PRAMBANAN, KAB. KLATEN. Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 3402Kb |
Abstract
Research to settlement area surrounding of Plaosan Temple is becoming interesting and important because of some reasons : a) The settlement grows in surrounding of Temple's area because commonly the area where temple was built is fertile area and near water source (river). b) The society own pride to live near the monument of historical heritage. c) The government of Klaten Region is planning the Plaosan Temple to be an object of tourisme which becomes one package with Prambanan and Sewu temple, so that it needs a village's potential digging that can be sold to tourists. d) The area of Plaosan Temple is more attractive with the foundings of temple's pit (1983) and fences (1994), so that it makes Northern Plaosan Temple and Southern Plaosan Temple becoming a wide single complex. The research aimed to know the pattern of buildings morphology of Plaosan settlement at Bugisan Village, Prambanan District, Klaten Region. To know the interrelation of position between Plaosan Subvillage's settlement (XIX Century) with Plaosan Temple (X Century). The methode used is Qualitive Research with Rasionalistic approach, where this research need theoretical frame as Grand Concept The theoretical frame does not used to proof or to build hipothesisi, but to analize problems and to see the object in its context. Field observation and interviews are inseparable parts of this research. Data collecting used Purposive Sampling. The research variables are buildings orientation, the pattern of street network and the arrangements of settlement to Plaosan Temple. The samples are collected base upon 7 (seven) samples variation's chriterion that included its research variables. The result of the study done, can be concluded that the building's morphology of settlement does not close to follow the shape of the ground, but follow the Javanesse concept. Buildings orientation facing South made the buildings have linier shape and clustered. The pattern of streets network did not influence to the building's morfology. Interrelation between Plaosan Subvillage's settlement with Plaosan Temple is in its lay out, before the fences broke down the settlement laying out of the fences, but after the fences broke down, it became inside of the Temples complex. This research has suggestion, if the number of population in Plaosan Subvillage increases, the need of ground is increasing too, than the ground to build new house decreasing, it is better to build outside of the complex. More over the position of settlement right now is in zone I of the culture reservation area that according to the law of CRA (Undang-Undang Cagar Budaya) no. 5 Th. 1992, in this zone should be free from settlement. Penelitian terhadap permukiman di sekitar candi Plaosan menjadi menarik dan penting karena beberapa alasan : a) permukiman tumbuh di daerah sekitar candi karena pada umumnya daerah tempat berdirinya candi merupakan tempat yang subur dan dekat sumber air (sungai), b) masyarakat memiliki kebanggaan tinggal di dekat monumen peninggalan sejarah, c) Pemerintah Kabupaten Klaten berencana menjadikan candi Plaosan sebagai obyek wisata yang akan menjadi sate paket dengan candi Prambanan dan candi Sewu, sehingga perlu adanya penggalian potensi desa yang dapat dijual kepada wisatawan, d) kawasan candi Plaosan menjadi semakin menarik dengan adanya penemuan parit (1983) dan pagar (1994) keliling, sehingga menjadikan Candi Plaosan Lor dan candi Plaosan Kidul ke dalam sebuah kompleks yang luas Penelitian bertujuan untuk mengetahui pola tata bangunan permukiman Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten. Mengetahui keterkaitan keberadaan antara permukiman Dukuh Plaosan (abad XIX M) dengan candi Plaosan (abad X M). Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan Rasionalistik, dimana penelitian ini memerlukan kerangka teori sebagai Grand Concept, kerangka teori tidak dipergunakan untuk membuktikan atau menyusun hipotesa, tetapi untuk menganalisa permasalahan dan melihat obyek dalam konteksnya. Observasi di lapangan dan wawancara merupakan bagian yang tidak dapat dilepaskan dari kegiatan penelitian ini. Pengambilan data menggunakan metode Purposive Sampling Variabel penelitian berupa orientasi bangunan, pola jaringan jalan, dan tata letak permukiman terhadap candi Plaosan Sampel-sampel diambil berdasarkan tujuh kriteria variasi sampel yang telah mencakup variabel penelitiannya. Hasil pembahasan yang dilakukan, didapatkan kesimpulan bahwa tata bangunan permukiman tidak menyikapi bentuk tapak, tetapi mengikuti konsep Jawa. Orientasi bangunan yang diannt (ke Selatan) menjadikan Malian berjajar lurus (tinier) dan mengelompok (cluster).Pola jaringan jalan yang ada tidak berpengaruh terhadap tata bangunannya. Keterkaitan antara permukiman Dk.Plaosan dan Candi Plaosan terdapat pada tata letaknya, sebelum pagar runtuh permukiman berada di luar pagar, sedangkan setelah pagar runtuh permukiman berada di dalam kompleks candi. Penelitian ini menghasilkan saran apabila jumlah penduduk di permukiman Dukuh Plaosan makin meningkat, kebutuhan lahan juga meningkat, apabila lahan untuk rumah-rumah baru yang ada sudah padat, maka untuk permukiman baru sebaiknya di luar kawasan tersebut. Apalagi posisi permukiman saat ini berada pada zona I cagar budaya yang menurut UUCB no. 5 Th. 1992 seharusnya pada zona itu bebas dari permukiman.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Architecture |
ID Code: | 12020 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 1 |
Deposited On: | 27 May 2010 12:22 |
Last Modified: | 27 May 2010 12:22 |
Repository Staff Only: item control page