PURYANTO, PURYANTO (2003) PENGARUH PEMBANGUNAN JALAN ARTERI CITARUM - PEDURUNGAN TERHADAP PERKEMBANGAN KERUANGAN BWK V KOTA SEMARANG. Masters thesis, PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO .
| PDF - Published Version 4063Kb |
Abstract
ABSTRAKSI Dengan semakin berkembangnya Kota Semarang dan berlambahnya jumlah penduduk, akan meningkatkan aktivitas yang akan selaht memerlukan lahan dalam pembangunannya, sehingga akan menjadi snafu permasalahan bagi Kota Semarang dalcun hal keterhatasan lahan, selain tnasalah lainnya seperti kemacetan lalu lintas, urbanisasi dan Salah sale solusi dalam perencanaan pengembangan suatu perkotaan dalam hal keterbatasan lahan adalah Pola. Pengembangan Perkotaan Daerah Pinggiran, dimana pada tahun 1994 Pemerintah Kota Semarang secara serentak mengadakan pengembangan wilayah pinggiran kota dengan salah sant prasarananya adalah pembanguan jalan barn. Pembangunan jalan Arteri Citarum —Pedurungan tnerupakan salah saw prasarana pengembangan Kota Semarang ke bagian iiinzir, khususnya pada BWK V, disampingjuga untuk mengatasi kemacetan lain lintas pada fakir arah Purwodadi yang melalui jalan Majapahit. Perkembangan saat ini kawasan di sekitar felon Arteri Citarum — Pedztrztngan untuk perkembangan keruangan lambat, hal ini ditandai dengan masih banyaknya lahan-lahan yang beim terbangun (kosong). Kenyataan ini tentu berbeda dengan harapan Pemerintah Kota Semarang, yang mana melalui pembangunan jalan arteri tersebut diharapkan dapat metnicu timbztlnya pusat pertumbuhan barn. Penelitian ini akan mengkaji penganth pembangunan jalan arteri Citarztm — Pechtrungan terhadap perkembangan keruangan BWK VKota Semaran. Untztk mencapai tujuan penelitian ini maka langkah-langkah yang ditempuh adalah ; 1) mengetahui perztbahan kentangan BWK V Kota Semarang antara sebelztm dan sesudah pembangunan jalan arteri Citarum — Pedztrungan dengan teknik super impose ; 2) mengetalmi besarnya pengaruh pembangunan jalan arteri Citarztm — Pedurungan terhadap perkembangan keruangan BWK V Kota Semarang dengan analisa korelasi dan regresi.; 3) mencari faktor-faktor penentu perkembangan keruangan kawasan sekitar jalan arteri Citarum — Pedurungan berdasarkan literatur dengan menggunakan analisa faktor Bentz& Kota Semarang adalah Radial konsentris menents, dimana merupakan sztatu perkembangan kola yang sangat berorientasi ke pusatnya. Dengan dibangunnya jalan arteri Citarum — Pedurungan pada wilayah BWK VKota Semarang, dimanajalan tersebut merztpakan jalan arteri sekunder yang langsztng menuju ke pusat kola, diharapkan dapat membuka pertumbuhan barn yang menuju ke kola. Pengarzth pembangunan jalan arteh Citarztm Pedurungan terhadap perkembangan kentangan BWK V Kota Semarang sebesar 43,5%. Perkembangan keruangan di kawasan sekitar jalan arteri Citarum — Pedurungan pada tahun 1995 sampai 200 Mamba', tetapi sepanjang jalan arteri Citarum Pedurungan tersebut tumbuh snafu kawasan campuran (perdagangan, jasa dan pendidikan) yang menuju ke pusat pertumbuhan (kota). Lambatnya perkembangan kawasan tersebut disebabkan oleh faktor ekonomi, yaitu tingginya harga lahan pada kawasan tersebut dan kurang berkembangnya perekonomian kola secara umum pada tahun 1999 hal ini disebabkan oleh krisis ekonomi. Disamping faktor penghambat beberapa faktor yang mendorong perkembangan adalah : a) Faktor Fisik, yaitzt tersedianya fasilitas umum, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan ; b.) Falaor Ekonomi, meningkcnnya pendapcnan perkapita penduduk Kota Semarang ; c) Faktor Sosial, tersedianya fasilitas tempat ibadah. Rekomendasi penelitian untuk penentu kebijakan adalah :1) Un/uk pengembangan wilayah linen Kola Semarang, khususnya BWK V, perlzt ditangani jalan kolelaor .sekunder dan lokal secunder yang semuanya menuju jalan arteri Citarum — Pedurungan, dimana sudah ada embriojalan tersebut. 2) Perlu disiapkan swam Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) yang diakibatkan karena pembangunan jalan barn yang disesuaikan dengan fitngsi jalan tersebza, khususnya kawasan sepanjangjalan tersebut. ABSTRACT The development of Semarang Municipality followed by the increasing amount of population would then increase the activities of city and landfor development. This phenomenon would result to the lack of andIbr development, beside traffic jam, urbanization, etc. Alternative solution on city development plan fOr land problems was the development of hinterland. This solution had been implemented in 1994, by the government of Semarang Municipality jointly with the development on new streets in the hinterland areas. The development of Citarum¬Pedurungan Arterial Street was one of the infrastructure developments on the east of Semarang, especially Sub Region V, beside to overcome traffic jam from Purwodadi through Majapahit Main Street. The spatial developments in the areas of Citarum-Pedurungan Arterial Street were relatively slow, shown by many undeveloped lands. The fact was contrary to the expectation of Semarang Municipality government, that the street development would attract new growth center. This research would identifr the impact of Citarum-Pedurungan Arterial street development to the spatial .development in Sub Region V Semarang. The research steps consist of 1) To identify the spatial changes of Sub Region V Semarang before and after the development of Citarum-Pedurungan street with the super-impose technique; 2) To identify the impact on Citarum-Pedurungan street development to the spatial development of Sub Region V with the Correlation analysis and regresion;3) to identify the determination factors on spatial development in the areas of Citarum-Pedurungan street based on the literature by factors analysis. The morphology of Semarang Municipality was ongoing radial concentris, in form of city development with the orientation to city center. The improvement of Citarum-Pedurungan Arterial Street as the main street (secondary arterial) to the city center, would access to new growth center. The impact of Citarum-Pedurungan street development to spatial development of Semarang Municipality was estimated 43,5 %. Spatial development in Citarum-Pedurungan Arterial Street in 1995 until 2001 were relatively slow, but the areas grows to fitnction mixed land use area (commercial, educational, services, etc) along the street access to the city. The slow developments were influence by the economic factor, in higher land prices and less city economic development mainly in 1999 caused-by the economic crisis. The pull factors of this development consist of a) Physical factor, such as public facilities, health facilities, educational facilities; b) Economic factor, the increasing income per capita of Semarang populations; c) social •factor, such as religious Research recommendations in decision making were 1) to develop East Semarang, especially Sub Region V, to improve collector Secondaire Street and local secondary to access Citarum-Pedurungan Arterial Street with the embryo. 2) Preparation of Urban Design Guideline for the new streets development according to the street function, especially Citarum-Pedurungan Arterial Street areas.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TF Railroad engineering and operation |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Urban and Regional Planning |
ID Code: | 11999 |
Deposited By: | Ms upt perpus3 |
Deposited On: | 27 May 2010 11:52 |
Last Modified: | 27 May 2010 11:52 |
Repository Staff Only: item control page