KEHIDUPAN KEAGAMAAN ORANG JAWA PESISIR (Studi Orang Islam Bangsri Jepara)

Thohir, Mudjahirin (2002) KEHIDUPAN KEAGAMAAN ORANG JAWA PESISIR (Studi Orang Islam Bangsri Jepara). PhD thesis, Universitas Indonesia.

[img]
Preview
PDF - Accepted Version
51Kb

Official URL: http://www.sastra.undip.ac.id/

Abstract

Fokus pada studi ini adalah bagaimana agam yang dilihat dan ditempatkan sebagai nilai-nilai budaya yang bersifat sacral yang isinya terdiri dari pandangan hidup(worldview) dan etos, berlaku dan diberlakukan sebagai pedoman untuk terutama pemenuhan adab, dalam kehidupan masyarakat Bangsri Jepara. Pengertian Agama dalam studi ini dilihat adalam perspektif kebudayaan. Sedang teori kebudayaan yang digunakan adalah teori ideasional. Berdasarkan pada studi lapangan, menunjukan bahwa (1) agama dalam realitas social pada dasarnya adalah hasil tafsiran-tafsiran terhadap apa yang diyakininya sebagai bersumber dari teks-teks suci. Dari tafsiran-tafsiran itu melahirkan model-model tentang pengetahuan dan keyakinan keagamaan yang bervariasi. Model-model pengetahuan dan keyakinan keagamaan sebagai hasil tafsiran-tafsiran tersebut merupakan “warisan” yang diterimanya dari genrasi-generasi sebelumnya melalui suatu proses kebudayaan, dan warisan tersebut diterima, dibakukan, dan diberlakukan oleh sejumlah orang tetapi tidak untuk sejumlah orang lain. Karena itu (2) dalam kehidupan social terdapat macam.macam komunitas keagamaan, dimana masing-masing komunitas tersebut dalam satu segi diikat oleh kesadaran kedaerahan yang diperkuat oleh kesamaan faham keagamaan dan organisasi-organisasi social keagamaan, tetapi dalam segi yang lain faham keagamaan dan organisasiorganisasi social keagamaan yang berbeda-beda tadi saat-saat tertentu bisa memudarkan atau memperlemah ikatan-ikatan kedaerahan atau persaudaraan. Dalam konteks seperti inilah sering terjadi (3) tumpang tindih antara kepentingan agama dan kepentingan orang beragama; antara kebenaran agama dan kebenaran yang diperjuangkan oleh lembaga. Tumpang tindih demikian semakin kelihatan ketika warga masyarakat dihadapkan oleh kompetisi untuk memperebutkan sumber-sumber daya lingkungan yang terbatas. Dalam kondisi seperti itu, nilai-nilai agama yang berisi pandangan hidup dan etos mengalami penyempitan-penyempitan makna karena ia akan ditakar dan disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan dan ukuran-ukuran kepuasan antar-kelompok keagamaan atau oleh lembaga-lembaga social yang menggunakan atribut-atribut keagamaan

Item Type:Thesis (PhD)
Subjects:H Social Sciences > HM Sociology
Divisions:Faculty of Humanities > Department of Indonesian
ID Code:1199
Deposited By:Mr. Sugeng Priyanto
Deposited On:07 Oct 2009 13:53
Last Modified:08 Oct 2009 10:57

Repository Staff Only: item control page