ANALISA KEBUTUHAN TERMINAL ANGKUTAN UMUM DI KOTA BATAM

MUSTAFA, TENGKU (2003) ANALISA KEBUTUHAN TERMINAL ANGKUTAN UMUM DI KOTA BATAM. Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
6Mb

Abstract

Batam is one of the cities of Riau province and is located in Singapore-Johor¬Riau (Sijori) triangle development area. With its population of 493.909 people, where most of the population live in Batam island which has 415 km2 width with 807,26 km of road length The problrem is the rapid growth of Batam city is not compared to the proper public transportation system that lead to the unbalance between the demand and the supply which is followed by a good plan management which caused inefficient and ineffective people mobility. The transportation in Batam city is now operated by public transportation service company of city bus ran by Perum Damri with its fleet of 46 units, while the other service is ran by oplet (metro trans), 600 units most of them are carry types, while the non-route is serviced by 23 units of tour bus, 142 units of workers transportation and 1.214 units of taxi (legal taxi and shared taxi). From the problem identification conducted, these problem were found: a. Crowded public transportation b. The difficulties of moda movement c. The route is to long To minimize the problem above, supporting element is needed, so a study trough "Analysis on the need of public transportation station in Batam city". The aim of this thesis is to analyse the need of public transportation station in Batam city due to the city growth. The method used in this writing is a mix of descriptive research and quantitative research. Based on the analysis conducted, a conclusion could be drawn in Batam city a B Type station is needed with its location priority of 1. Simpang Kabil area 2. Simpang Baloi area 3. Simpang muka Kuning area Recommendation: 1. The B Type station would be better if it was used for buses and angkots (oplets) 2. The route arrangement is according to the crowded commuter movement 3. Beside of its used plays for the moda exchange; the station is also a place for road changing so that the long route soon will be divided into two routes, so the time needed to finish the route becomes shorter and the waiting time for the passenger become shorter. Batam adalah salah satu kota yang berada di Propinsi Riau dan terletak di wilayah pengembangan segitiga Singapura — Johor — Riau (SIJOR1). Dengan jumlah penduduk 493.909 jiwa, tingkat pertumbuhan penduduk 15,2 % pertahun, dimana jumlah tersebut sebagian besar berdomisili di Pulau Batam yang menempati lahan 415 Km2dan dengan panjangjalan 807,26 Km Permasalahannya adalah perkembangan Kota Batam yang demikian pesat tidak diimhangi oleh sistem angkutan umum yang memadai sehingga belum terdapatnya keseimbangan antara sisi permintaan (demand) dengan sisi penyediaan (supply) yang disertai manajemen perencanaan yang baik sehingga belum mampu mewujudkan mobilitas penduduk dengan pelayanan umum yang efektif dan efisien Pada saat ini di Kota Batam telah dioperasikan angkutan umum oleh perusahaan pelayanan angkutan umum oleh Bis Kota yang dioperasikan oleh Perum DAMRI dengan jumlah ,armada sebanyak 46 unit sedangkan angkutan lainnya dilayani oleh Oplet (Metro Trans) sebanyak 600 unit dan sebagian besar terdiri dari jenis carry. Sedangkan yang tidak dalam trayek dilayani oleh angkutan Bus Pariwisata 23 unit, Angkutan karyawan 142 unit dan taksi 1.214 unit (taksi legal dan shared taksi) . Dari identifikasi permasalahan yang dilakukan, ditemui beberapa masalah sebagai berikut : a. Terjadi penumpukan Angkutan Umum b. Kesulitan perpindahan moda c. Rute terlalu panjang Untuk dapat meminimalkan permasalahan diatas, perlu prasarana penunjang seperti terminal angkuatan umum,maka dilakukan penelitian melalui "Analisa Kebutuhan 7'erminal Bis di Kota Batam". Kegiatan yang akan dilakukan dalam penyusunan tesis ini bertujuan untuk menganalisa kebutuhan terminal di Kota Batam akibat perkembangan kota Metode yang digunakan dalam penulisan ini yaitu merupakan gabungan dari penelitian deskriptif dan kuantitatif Berdasarkan analisis(skoring) yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan, di Kota Batam dibutuhkan terminal dengan tipe B yang prioritas lokasinya : 1. Daerah Simpang Kabil 2. Daerah Simpang Baloi 3. Daerah Simpang Muka Kuning Rekomendasi : 1. Terminal type B yang dibangun hendaknya merupakan campuran antara bis dan angkot (oplet) 2. Diperlukan pengaturan rule sesuai dengan kepadatan pergerakan yang ada 3. Selain merupakan tempat penggantian antar moda, termingl juga merupakan tempat penggantian antara rute dengan demikian maka rute-rute yang panjang segera dibagi menjadi dua rule, sehungga waktu tempuh menjadi pendek dan waktu menunggu penumpang menjadi singkat

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Urban and Regional Planning
ID Code:11935
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:27 May 2010 09:41
Last Modified:27 May 2010 09:41

Repository Staff Only: item control page