KELO, JUSNAN (2002) KINERJA SPASIAL LINGKUNGAN PERMUKIMAN RUMAH SUSUN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN PENGHUNI (Studi Kasus : Lingkungan Permukiman Rumah Susun Pekunden dan Bandarharjo di Semarang). Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 8Mb |
Abstract
Developing a low cost flat is a part of mass housing project aimed to fulfill the public need, especially for the poor, so they can live within fit, healthy house, and appropriate conditional housing, mainly to support various function/activities of the occupants to live on. A low cost flats of Pekunden and Bandarharjo constitute complexes housing built by local government/municipality of Semarang through urban renewal project of slum's house located in Kelurahan Pekunden and Bandarharjo-Semarang, applying the concept `development without eviction', and people participation directly in the process of planning and implementation In order to evaluate the spatial performances and the effects of Pekunden and Bandarharjo flat buildings on the lives of their residens, this study was geared to assess the successes and failures of the two residential flats. Based on the indicator of the accessibility, stock availability, physical environment and economic, social and cultural lives, the spatial performances and effects of the two flat complexes could be found. A post positivistic-rationalistic approach with a quantitative paradigm had been used. The sample for this study, taken by proportional stratified random sampling, consisted of 32 respondents from the Pekunden flat and 49 respondents form the Bandarharjo flat. The needed data were collected by sending questionnaires responded by the respondents and by conducting field interviews and observations in two flats. The data were then analyzed by using statistical methods (correlation and regression) in order to examine the functional relationships among the variables. The hypotheses and their significance were testes by F-test, r-test and t-test. The result showed that the residents of the two flats were very much concerned with elements related to their social and societal activities these finding suggested the need to promote social and soietal activities when planning to build other future flats. The availability and accessibility of social and cultural facilities for social activities should also be considered. Other concerns for the residents of these two flats were physical environment and public utilities. Difficulties in obtaining clean water due to the broken water pumps, the safeties and maintenance of the physical buildings and environments were some of the problem faced by the respondents. Economic aspect were also the main concerns not only fo the residents, but also for the regional government of Semarang as to how to improve the economic statuses of the residents. While the total mean score of the respondents on there economic aspects was fairly good, improvement efforts in domestic industries, trading volumes and marketing got fairly bad scores in both Pekunden and Bandarharjo flats. These last finding suggested that the spatial performances of flat complexes in Semarang had not been economically successful. The statistical analyses showed that there was a significant and positive relationship between the accessibility, stock availability and physical environment of the two residential flats on the one hand and the spatial performances of their residents on the other. Accessibility, stock availability and physical environment determined aproximatel39.2 % of spatial performance of the resident of Pekunden flat but with low correlation, and these same variables determined aproximately 54.8 % of spatial performance of the residents of Bandarharjo flat with medium correlation. The relationship was designated as significant, for Ph > Ft in both Pekunden and Bandarharjo flats. These spatial performances had also influenced the economic, social and cultural lives as well as the quantities of physical environments in the two flats complexes. From the comparative test on the hypotheses, it was found out that the spatial performance and the lives of the residents of Pekunden flat were better that those of the residents of Bandarharjo flat. In building other flats in the future, their accessibility, stock availability and physical environments meeting the planning standards should be considered more fully, that with good spatial performances positive effects might be induced for the economic, social and cultural lives as well as for the physical environments of ther prospective flats. In order to enhance commercial opportunities of the residents living in these flat, not only that appropiate infrastructures and means should be provided, but training programme for business skills should also be frequently implemented for the sake of the residents Pembangunan rumah susun murah merupakan salah satu bagian dari program perumahan massal (mass housing) yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan rakyat banyak terutama golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah, sehingga mereka dapat memperoleh rumah/hunian yang layak, sehat, dan memenuhi syarat¬syarat perumahan, terutama guna menunjang berbagai fungsi /aktivitas penghuni dal am melangsungkan kehidupan. Rumah susun murah Pekunden dan Bandarharjo adalah merupakan suatu lingkungan permukiman yang dibangun oleh Pemerintah Daerah Kota Semarang melalui program peremajaan lingkungan kumuh di wilayah Kelurahan Pekunden dan Bandarharjo-Semarang, yang dilaksanakan dengan konsep "membangun taw( menggusur", serta pelibatan langsung masyarakat dalam proses perencanaan dan pelaksanaannya. Guna mengevaluasi kinerja dan dampak spasial lingkungan permukiman rumah susun Pekunden dan Bandarharjo terhadap kehidupan penghuninya maka penelitian ini bertujuan untuk menilai seberapa besar tingkat 'keberhasilan' atau 'ketidak berhasilan' nya melalui persepsi dan preferensi penghuni di rumah susun yang bersangkutan setelah dihuni beberapa waktu lamanya. Berdasarkan indikator kinerja kemudahan (accessibility), ketersediaan (stock availability) dan lingkungan fisik (physical environment) serta indikator dampak ekonomis, dampak sosial budaya dan dampak lingkungan fisik, maka hasil penelitian yang dijaring dari penghuni, dapat diketahui kualitas kinerja dan dampak spasial yang terjadi dilingkungan rumah susun Pekunden dan Bandarharjo-Semarang, berdasarkan metode pendekatan penelitian 'post positivistik rasionalistik' dengan paradigma kuantitatif. Jumlah sampel yang digunakan adalah 32 responden di rumah susun Pekunden dan 49 responden di rumah susun Bandarharjo, yang diambil secara `proporsiorzal stratified random sampling'. Proses pengumpulan data di lapangan dilakukan melalui penyebaran kuisioner, mengadakan wawancara dan pengamatan langsung terhadap obyek penelitian .Teknis Analisis yang digunakan adalah dengan metode statistika dalam bentuk lorelasi dan regresi' , yakni untuk melihat keterkaitan dan hubungan fungsional antar variabel yang ada. Pengujian hipotesis digunakan dengan uji signifikansi melalui `F-test' , `r-test' maupun 'Hest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penghuni di rumah susun Pekunden maupun Bandarharjo, sangat mengutamakan unsur-unsur yang berkaitan dengan kegiatan sosial budaya dan kemasyarakatan. Ini memberi indikasi bahwa perlunya memprioritaskan unsur kegiatan sosial dan kemasyarakatan dalam menentukan kebijalcsanaan pembangunan rumah susun , termasuk pula dalam mengupayakan kinerja kemudahan pencapaian dan ketersediasan fasilitas sosial budaya dan kemasyarakatan. Aspek lingkungan fisik dan prasarana utilitas umum juga merupakan perhatian penghuni yang banyak menimbulkan masalah, seperti kesulitan air/susah mengangkutnya karena pompa macet, keamanan bangunan dan lingkungaserta perawatan/pemeliharaan bangunan. Aspek ekonomi juga rnerupakan dampak yang menjadi pokok perhatian, bukan saja dari pihak penghuni sendiri melainkan dari pihak pengelola/Pemerintah Daerah Kota Semarang, bagairnana mengupayakan peningkatan kehidupan 'ekonomi dari penghuni rumah susun yang bersangkutan.. Walaupun hasil penilaian penghuni terhadap dampak ekonomis secara rata-rata (total mean) adalah `culcup baik', namun khusus menyangkut faktor peningkatan produksi/industri rumah tangga, peningkatan volume perdagangan dan pemasaran serta jumlah tenaga kerja, ternyata dinilai `sangat kurang', baik pada nunah susun Pekunden maupun Bandarharjo. Ini mengindikasikan bahwa kinerja spasial rumah susun di Semarang belum berhasil memberdayakan kehidupan ekonomi rakyat secara keseluruhan. Hash analisis statistika membuktikan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara aspek kemudahan, ketersediaan, dan lingkungan fisik hunian dengan kinerja spasial lingkungan permukiman rumah susun Pekunden dan Bandarharjo, dimana pada rumah susun Pekunden ± 39.2 % kinerja spasialnya ditentukan oleh aspek kemudahan, ketersediaan dan lingkungan fisik hunian, dengan tingkat korelasi `rendah'. Sedangkan pada rumah susun Bandarharjo ± 54.8 96 dengan tingkat korelasi `sedang'. Dinilai signifikan karena nilai Fh > Ft baik pada rumah susun Pekunden maupun Bandarharjo. Demikian pula kinerja spasial tersebut telah mempengaruhi kehidupan ekonomi dan sosial budaya serta kualitas lingkungan fisiknya. Melalui pengujian hipotesis komparatif ternyata bahwa kinerja dan dampak spasial terhadap kehidupan penghuni pada rumah susun Pekunden adalah lebih baik daripada di rumah susun Bandarharjo Untuk keberlanjutan pembangunan rumah susun di masa rnendatang diharapkan agar aspek kemudahan, ketersediaan dan lingkungan fisik yang memenuhi standar perencanaan perlu lebih diperhatikan, sehingga dengan kinerja spasial yang baik tersebut akan dapat memberi dampak yang positif pula terhadap kehidupan ekonomi, sosial-budaya dan lingkungan fisik hunian nunah susun. Untuk menggairahkan peluang-peluang usaha di kalangan penghuni rumah susun, maka selain perlunya disediakan sarana dan prasarana yang lebih memadai, alangkah baiknya kalau sering diadakan pelatihan bisnis/wirausaha secara berkala..
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Architecture |
ID Code: | 11909 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 27 May 2010 08:15 |
Last Modified: | 27 May 2010 08:15 |
Repository Staff Only: item control page