FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KONSUMSI AIR BERSIH DI KOTA REMBANG

RAHARJO, RAHARJO (2002) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KONSUMSI AIR BERSIH DI KOTA REMBANG. Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
4Mb

Abstract

Seiring pesatnya pembangunan dan perkembangan kota serta pertumbuhan penduduk perkotaan berimplikasi pada peningkatan fasilitas pelayanan kota, salah satu yang paling penting adalah pelayanan air bersih. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih perkotaan merupakan tanggung jawab dari pemerintah daerah yang dilakukan oleh PDAM. Dalam era otonomi daerah PDAM mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis dalam peningkatan pembangunan daerah yaitu PDAM mempunyai fungsi pelayanan air bersih kepada masyarakat perkotaan serta secara ekonomis PDAM sebagai perusahaan yang dimiliki daerah diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap peningkatan pendapatan asli daerah ( PAD ). Pada tahun 2001 tingkat pelayanan PDAM di Kota Rembang mencapai 68,17 % dari jumlah penduduk perkotaan, masih jauh di bawah tingkat pelayanan air bersih perkotaan yang diharapkan pemerintah yaitu 80 %. Sedangkan jika dilihat dari secara ekonomi, PDAM Kabupaten Rembang selama ini belum mampu memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah ( PAD ) Kabupaten Rembang, hal ini disebabkan PDAM dalam menjalankan usahanya selama ini belum mampu memberikan keuntungan. Untuk itu PDAM dituntut harus mampu meningkatkan cakupan pelayanan air bersih kepada masyarakat serta meningkatkan pendapatan perusahaan dengan jalan meningkatkan jumlah pelanggan dan jumlah air yang terjual Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi air bersih PDAM di Kota Rembang dari segi kuantitas maupun distribusi spas ialnya. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis faktor-faktor ( secara teoritis ) dianggap mempengaruhi tingkat konsumsi air bersih PDAM yang meliputi : (1) jumlah dan kepadatan penduduk; (2) jumlah dan jenis fasilitas kota; (3) tingkat pendapatan penduduk; (4) tingkat pendidikan penduduk; (5) kualitas pelayanan PDAM; (6) harga air PDAM dan penggunaan meter air pelanggan; (7) kondisi air tanah dan (8) pengaruh iklim. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Dari hasil analisis disimpulkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat konsumsi air bersih PDAM di Kota Rembang adalah : (1) tingkat pendapatan penduduk, semakin tinggi tingkat pendapatan penduduk maka tingkat pemakaian air bersih PDAM semakin tinggi; (2) jumlah fasilitas sosial seperti sarana pendidikan, kesehatan dan tempat peribadatan mempunyai pengaruh secara positif terhadap tingkat konsumsi air bersih PDAM; semakin banyak jumlah fasilitas sosial maka tingkat konsumsi air bersih PDAM semakin meningkat; (3) jumlah dan kepadatan penduduk perkotaan mempunyai pengaruh positif terhadap tingkat konsumsi air bersih PDAM, semakin tinggi jumlah dan kepadatan penduduk maka tingkat konsumsi air bersih PDAM semakin tinggi; (4) kondisi air tanah mempunyai pengaruh negatif terhadap tingkat konsumsi air bersih PDAM, apabila kondisi air tanah ( sumur ) mempunyai kualitas dan kuantitas yang baik maka pemakaian air bersih PDAM cenderung menurun; (5) kualitas pelayanan PDAM berkaitan dengan kualitas, kuantitas serta kontinuitas air bersih yang diterima pelanggan, semakin baik kualitas pelayanan PDAM maka tingkat pemakaian air bersih PDAM oleh pelanggan cenderung meningkat.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Urban and Regional Planning
ID Code:11855
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:26 May 2010 14:17
Last Modified:26 May 2010 14:17

Repository Staff Only: item control page