DAMPAK PERLUASAN AREA TERBANGUN TERHADAP BANJIR DI KAWASAN KUTA KABUPATEN BADUNG

Abstract

The increasing of activities in Kum due to rapid growth city as international torism area, stimulate increasing development in deed intensify land use, and reduce infiltration area, and consequently increase surface run of It further increase flood problem. Therefore, it is needed to study the impact of developed area to the flood parameters. The study is aimed to find out the corelation between developed area andflood parameters. The object of the study is achieved by identify the increament offlood condition, change is land developed area, and than analize by the linear regression analysis using SPSS program. Based on the analysis, it can be concluded that there strong corelation between land developed area and flood parameter& Among four sub catchments within study area, sub catchment IV give highest respone to the flood parameters. To reduce flood problems in the study area, it is recommended to limit land development area to the selected use only. As this study is limited to !and development area as one of the causal offlood increament, it is recommended to further study to know the other causal factors. Peningkatan alaivitas kawasan Kum akibat pesatnya perkembangan kawasan Kuta sebagai kawasan wisata Internasional mendorong peningkatan sarana-prasarana petnukiman dan akomodasi pariwisata. Peningkatan pentbangunan tersebut mengakibatkan peningkatan penggunaan lahan. Hal int menjadikan wilayah terbangun semakin membesar dan secara langsung meningkatkan aliran permukaan. Dengan kata lain bagian air hujan yang diserap atau terinfiltrasi kedalant tanah semakin kecil. Pengaruh meningkatnya aliran permukaan menyebabkan debit banjir semakin tinggi yang secara langsung menimbulkan permasalahan banjir. Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu adanya kajian tentang pengaruh perluasan areal terbangun terhadap terjadinya banjir di kawasan Kuta. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh perluasan area terbangun terhadap perubahan parameter banjir di kawasan Kuta. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan identifikasi peningkatan kondisi banjir di kawasan Kuta dan identifikasi perluasan areal terbangun di kawasan Kula, kemudian dilanjutkan dengan analisis pengaruh peningkatan luas areal terbangun terhadap peningkatan kondisi banjir di kawasan Kula dengan menggunakan analisis regresi linter sederhana, untuk mempercepat proses pengolahan data digunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution). Peningkatan luas area terbangun yang terjadi di wilayah penelitian mempunyai korelasi yang erat atau terdapat hubungan yang signifikan antara perluasan area terbangun terhadap peningkatan kondisi banjir di Kawasan Kuta, baik terhadap luas banjir, tinggi banjir, lama banjir maupun frekwensi terjadinya banjir. Hasil analisis menunjukkan dari keempat Sub 1245 di kawasan Kuta, DAS IV mempunyai response banjir tertinggi terhadap peningkatan areal terbangun dibandingkan tiga Sub DAS lainnya Selain perluasan area terbangun, kondisi/karakteristik dari DAS juga mempengaruhi kondisi banjir yang terjadi di Kawasan Kuta. Untuk mengurangi banjir direkornendasikan adanya pembatasan pemanfaatan lahan dan menjaga keberadaan kawasan terbuka. Mengingat penelitian ini hanya nzeneliti perluasan area terbangun sebagai satu-satunya faktor penyebab peningkatan kondisi banjir, malca perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahtti faktor-fakior lain yang berpengaruh terhadap peningkatan banjir di kawasan Kuta.