SASMITO, ADI (1997) KARAKTERISTIK PERTOKOAN PINGGIR JALAN DI KAWASAN KONSERVASI. Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 10Mb |
Abstract
Research about "Characteristic of Shopping Streets at Conservation Area", with background matters of economic development, urbanization, globalization economy and culture in Indonesia's city which crowded with modem shopping center which generally located in high, wider and modem building. The development of modem shopping center at the cities have threatened the existing of traditional shopping center designed as "shopping street" and conservation buildings. Whereas, either "shopping street" and also conservation building have specification in the activities and city plan. Usually, some efforts to conserved ancient building always met with problems as donation, investor's interest, obstruction of qualification of conservation and revitalization. "Shopping street" is further mentioned as shopping malls that more based on its etalase , neon sign and communication between customer and seller, whom defeated by modern shopping center which develop all interesting ways how to make customers interest by underlined the exterior, interior of modem construction, supported facilities, recreation activities, etc. The developing of Shopping streets at ancient building and conservation area has double functions as follows : • To add unique impression for shopping street, so the customers will visit oftenly. • To lift and make up the impression of ancient building and conservation area. • To conserve the substance activity and valuable city building, the same as social activities and historical building. Developing of shopping street in conservation area of course need characteristic accurately because each of them has own criteria in its developing. Based on the above background, this research has purpose of developing verification criteria and find out the unique of shopping center in conservation area as factors that should be considered in plan of shopping streets generally. Shopping streets in Jalan Malioboro, are very interesting to be researched, because the successful as shopping streets establish some questions must be answered, as follows : • What kind of factors that should be noticed for criteria of shopping streets developing? • How the criteria can be applied at conservation area ? Factors that will be researched, will be focussed is aspects how to meet two kinds of demands that are developing and conservation demands. While theory foundation to analyze foundations of shopping streets developing in conservation area include criteria theory of road shop developing, pedestrian theory,human attitude theory and theory of conservation criteria. After getting outline theory, further data collecting used observation and questioner. Then, through this analyzes it can be concluded that developing criteria which should be noticed for shopping streets generally, first is form and function of the shop. Second is form, location, and orientation. Third is location, accessibility factor and function. Fourth is location and shop orientation In the implementation of developing criteria of shopping streets consider impression and the unique of conservation area. Criteria of department store developing with building conservation demand can use knowledge and develop the research about comparison study for a kind of area or with other area. Penelitian tentang " Karakteristik Pertokoan Pinggir Jalan di Kawasan Konservasi", dilatarbelakangi masalah perkembangan ekonomi, urbanisasi, globalisasi ekonomi dan budaya di kota-kota Indonesia dengan maraknya pusat-pusat perbelanjaan modern, yang umumnya terwadahi dalam gedung (bangunan) tinggi, besar dan modem. Pembangunan pusat perbelanjaan modem di pusat-pusat kota, antara lain telah mengancam keberadaan pusat perbelanjaan tradisional yang dirancang sebagai "shopping street" dan bangunan-bangunan konservasi. Padahal baik "shopping street" maupun bangunan konservasi mempunyai nilai tersendiri dalam kegiatan dan rancangan kota. Biasanya upaya melestarikan bangunan-bangunan kuno yang bemilai selalu terbentur pada masalah-masalah pendanaan, minat investor, kendala-kendala kriteria pelestarian dan revitalisasi. "Shopping street" yang selanjutnya disebut pertokoan pinggir jalan dahulu mengandalkan daya tariknya pada etalase, neon sign dan komunikasi antara pembeli dan penjual, saat ini terkalahkan oleh pusat-pusat perbelanjaan modem yang mengembangkan berbagai cam untuk menarik pengunjung seperti eksterior, interior bangunan bentuk layanan modem, fasilitas-fasilitas penunjang, kegiatan-kegiatan rekreatif, dan sebagainya. Mengembangkan pertokoan pinggir jalan pada bangunan kuno dan kawasan konservasi agar tidak terkalahkan oleh pusat perbelanjaan modem, maka perlu dilalcukan : • Menambah daya tank yang unik bagi pertokoan pinggir jalan, sehingga dikunjungi kembali oleh pelanggannya. • Mengangkat dan menghidupkan kembali pamor dan daya tarik bangunan kuno dan kawasan konservasi. • Melestarikan unsur kegiatan dan bangunan kota yang bernilai, seperti kegiatan sosial dan bangunan bersejarah. Pengembangan pertokoan pinggir jalan dalam kawasan konservasi tersebut tenth saja membutuhkan karakteristik pengembangan yang cermat, karena masing-masing pengguna pertokoan mempunyai kriteria tersendiri dalam pengembangannya. LBerdasar latar belakang tersebut, maka penelitian ini bertujuan melakukan verifikasi kriteria pengembangan dan mencari keunikan pertokoan di kawasan konservasi sebagai faktor yang hams dipertimbangkan dalam perencanaan pertokoan pinggir jalan secara umum. Pertokoan pinggir jalan Malioboro sangat menarik untuk diteliti karena keberhasilannya sebagai kawasan pertokoan pinggir jalan sehingga menimbulkan pertanyaan yang hams dijawab, yaitu : • Faktor apa yang perlu diperhatikan untuk kriteria pengembangan pertokoan pinggir jalan ? • Bagaimana kriteria tersebut dapat diterapkan pada kawasan konservasi Faktor yang akan diteliti difokuskan kepada aspek mempertemukan dua jenis tuntutan yaitu tuntutan pengembangan dan tuntutan pelestarian. Adapun landasan teori untuk mengkaji tentang dasar-dasar karakteristik pengembangan pertokoan pinggir jalan di kawasan konservasi meliputi teori kriteria perkembangan pertokoan pinggir jalan, teori pejalan kaki, teori perilaku manusia dan teori kriteria konservasi. Setelah mendapat kerangka teori, selanjutnya metode pengumpulan data dipakai melalui cara observasi dan kuesioner. Kemudian melalui analisa dapat diambil kesimpulan bahwa kriteria pengembangan yang perlu diperhatikan untuk pengembangan pertokoan pinggir jalan secara umum, adalah pertama bentuk dan fungsi pertokoan. Kedua bentuk, lokasi dan orientasi pertokoan. Ketiga adalah faktor lokasi pencapaian dan fungsi dan keempat adalah lokasi dan orientasi. Kriteria pengembangan pertokoan pinggir jalan dalam pelaksanaannya mempertimbangkan faktor citra dan keunikan kawasan konservasi setempat, sedangkan obyek pertokoan pinggir jalan yang dilestarikan adalah pedagang kaki lima, kegiatan angkutan tradisional dan arkade. Kriteria pengembangan pertokoan pinggir jalan dengan tuntutan pelestarian bangunan dapat dikembangkan penelitian lagi dengan studi banding kawasan sejenis ataupun dengan kawasan lain.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > N Visual arts (General) For photography, see TR |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Architecture |
ID Code: | 11809 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 26 May 2010 13:22 |
Last Modified: | 26 May 2010 13:22 |
Repository Staff Only: item control page