NURINI, NURINI (2002) KAJIAN PERKEMBANGAN MORFOLOGI KAMPUNG GANDEK PUSPO - SEMARANG. Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 8Mb |
Abstract
Indigenous kampung in the city core, which grew in tandem with the colonial district, are traditional heritage that retained the same significance in the historical growth of Semarang. Cultural life and people's preference transformed in line with the advance of time, changing urban spatial, and gradually erasing the traditional heritage. On the other hand, kampung improvement program by the ..government, which was meant to eradicate slumps and to bring clean and order to the environment, tend to destroy the original urban space that was shaped impromptu by its own resident. One example of old kampung that represent the origin of indigenous settlement in Semarang and still shows the trace of old building artifacts is Kampung Gandek. Puspo. In the inner part is kampung Kulitan that renown as the center of leather-business empire of Tasripin's family, a successful native (Javanese) entrepreneur in the Dutch colonial period. The loss of these heritage sites provides the impetuous to study and document the morphological development journey of one of the areas within Kampung Gandek Puspo from its beginning in 1811 until the year 2000. This will be done in order to understand the spatial and architectural characteristics of this settlement and to see how this settlement will cope with changes resulting from further urban development in the future. This study drew on rationalistic qualitative methodology to systematically explore and describe the morphological development and characteristics of Kampung Gandek Puspo. Purposive sampling was used to select four groups of respondents to be interviewed and the analysed interviews were used to formulate the initial hypothesis (grounded research). These hypotheses were then tested (validated) by triangulating it with other data gathered from chronological historical records of the kampung's architectural and spatial development. The results of this research show that the morphology of Kampung Gandek Puspo can be divided into three periods of growth al I of which are related to the growth of the Tasripin family business. The first period (1850-1900) was influenced by the Tasripin's family line pattern, make up a homogenous traditional community, marriages within the family's members and therefore forming the family's central core of living milieu, culturally and religiously (Javanese-Islamic; Islam Kejawen). This creating an unenclosed relationship within family's cluster, but highly enclosed from outer community. The second period (1900-1950) hadn't seen much change, but the initial openness to the environs created limited inter-space relationship. The third period' (1950-2000) morphology has been influenced by the social and cultural development of the dwellers. Heterogeneous community evolved as many -individual from outer kampung enter the community and change the inter-family relationship and shaping a more confined dwellings with higher degree of privacy. With nearly two centuries of development, kampung gandek puspo has its own unique cultural identity, in which most of its community had blood ties to the extended family of Tasripin, respectful to their ancestor and willing to uphold their legacy and custom. It's built environment which shaped by solid and void fixed from its social and economical background, still representing former function of leather-good business center. Albeit existing as a native kampung, it has unmatched milieu, since its façade shows the influence of Duth-indies architecture, with its three-rows of door-gate, raised floor, huge doors and windows demonstrating grandeur in neo-classical style, altogether manifest the nobility and prosperousness of the proprietor. Kampung pribumi di pusat .kota yang tumbuh seiring dengan kota lama kolonial merupakan suatu warisan tradisional yang mempunyai esensi sama penting dalam membentuk alur sejarah perkembangan kota. Sejalan dengan perkembangan jaman, terjadi pergeseran kultural serta kebutuhan penghuni, menciptakan perubahan spasial, sedikit demi sedikit mulai menghilangkan ke-khas-an atau wajah ash warisan tradisional. Dilain pihak, adanya program perbaikan kampung dari pemerintah, yang dimaksudkan untuk mengatasi kekumuhan dan merapikan lingkungan, cenderung pula menghilanglcan struktur ruang ash yang dibentuk secara alami oleh penghuni. Salah satu kampung tua yang merupakan cikal bakal terbentuknya pemukiman pribumi di Semarang dan masih menyisakan sebagian jejalc-jejak artefaknya berupa bangunan-bangunan tua tradisional adalah Kampung Gandek Puspo. Di dalamnya terdapat kampung Kulitan yang terkenal sebagai pusat kerajaan bisnis "kulit" keluarga Tasripin, seorang pengusaha pribumi yang sukses pada masa pemerintahan Kolonial. Dengan adanya fenomena tersebut, maim perlu adanya suatu studi untuk 'mengungkap perjalanan perkembangan morfologi kampung Gandek Puspo, sejak awal perttunbuhan (tahun 1800) hingga saat ini (tahun 2000), yang dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik pola spasial-arsitekturalnya serta seberapa jauh Kampung ini dapat bertahan dari perubahan akibat kemajuan jaman. Adaptm metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif rasionalistik, yang bertujuan untuk mernbuat diskripsi atau gambaran yang sistematis, mengenai perkembangan morfologi dan karaktetistik kampung Gandek Puspo. Bekal pengetahuan yang dijabarkan pada kajian teori tidak digunakan sebagai pembatas ataupun pengendali jalannya penelitian dan proses analisis yang dilakukan, tetapi digunakan sebagai pembuka wawasan dan untuk mengenahi obyek penelitian sehingga peneliti tidak keliru dalam memilih dan memilah obyek. Metoda pengumpulan data menggunakan can grounded research, dengan purposive sample, dengan wawancara terhadap 4 kelompok responden. Sedangkan pembahasan dilakukan secant kronologis perkembangan pola tata ruang masa lalu hingga masa sekarang, yang dibagi dalam 3 (tiga) periode perkembangan, selanjutnya menggunakan teknik eksplanasi, yaitu menjelaskan temuan dan mengkonfirmasi dengan teori-teori terkait. Hasil yang diperoleh dari tinjauan perkembangan kampung serta analisis kentangan, terdapat beberapa temuan, yaitu : Morfologi kampung Gandek Puspo merupakan suatu bentuk perkampungan organik yang sangat berkaitan dengan perkembangan bisnis keluarga Tasripin. Periode pertama (1850-1900) dipengaruhi oleh keberadaan keluarga Tasripin yang merupakan komunitas tradisional yang homogen dengan kebiasaan endogami menciptakan hunian inti keluarga sebagai pusat lingkungan dan pusat aktivitas sosial, budaya dan religi (Islam kejawen), serta menghasilkan pola hubungan ruang intern yang terbuka antar hunian, namun sangat tertutup terhadap masyarakat dari luar Icampung. Periode kedua (1900-1950) tidak terlalu banyak mengalami perubahan, hanya endogami suclab mulai berkurang dan mulai terbuka dari penganth luar, sehingga menciptakan hubungan ruang yang sedikit terbatas. Periode ke tiga (1950-200) morfologinya dipengaruhi oleh perkembangan sosial budaya komunitas penghuni. Hilangnya kebiasaan endogami berakibat pada makin banyaknya individu dari luar memasuki lingkungan ini, sehingga komunitasnya menjadi Iebih heterogen dan merubah pola hubungan kekerabatan yang pada akhirnya menghasilkan bentuk hubungan ruang antar hunian yang sangat terbatas dan membutuhlcan privasi tinggi. Setelah hampir 2 abad, maka kampung Gandek Puspo memiliki ciri khas yang berupa karakter non fisik berupa kondisi sosial budaya masyarakatnya yang unik, dimana sebagian besar komunitasnya masih merupakan satu keluarga besar (anak cucu Tasripin) serta mempunyai pandangan hidup yang sangat menghormati peran leluhur dan berkeinginan untuk melestarikan nilai-nilai budaya dan warisan yang ditinggalkannya.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Architecture |
ID Code: | 11801 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 26 May 2010 13:08 |
Last Modified: | 26 May 2010 13:08 |
Repository Staff Only: item control page