DINAMIKA POLA TATA RUANG PADA PERUMAHAN SEDERHANA STUD! KASUS : PERUMNAS TLOGOSARI SEMARANG

Abstract

Ibarat ikatan wadag dengan roh, rumah merupakan sesuatu yang esensi bagi kehidupan seseorang/keluarga. Dinamika kehidupan seseorang bersumber dan tercermin dari rumahnya. Tidak akan berarti bila keberadaan rumah tanpa seseorang/ penghuni dan sebaliknya keberadaan seseorang tanpa rumah. Karenanya, disatu pihak keberadaan rumah mutlak diperlukan bagi seseorang, namun dilain pihak sulit diperoleh karena berbagai keterbatasan yang ada, khususnya dari asas keter-jangkauan bagi warga golongan menengah kebawah. Jumlah dan tingkat pertumbuhan penduduk nasional yang relatif tinggi akan berdampak terhadap tuntutan penyediaan rumah yang membengkak dari waktu ke waktu. Pemerintah telah mencoba mengatasi persoalan tersebut secara khusus dengan program pembangunan perumahan dan permukiman khususnya melalui Perum Perumnas. Pola pembangunan dengan pemerintah sebagai penyedia (provider) pengadaan perumahan rakyat, membangun secara massal, typical, end product dengan waktu yang relatif singkat, sub standar, target oriented, dsb. Dengan asas "keterjangkauan", banyak rumah dibangun tipe kecil seperti rumah sederhana (RS), rumah sangat sederhana (RSS), rumah inti (RI) dan bahkan rumah sub inti (RSI). Sudut pandang yang lebih menekankan segi kuantitas, sering kali cenderung mengesampingkan segi kualitas dan manusiawi.Dari hasil pengamatan terhadap perumahan sederhana (Tipe 21 dan Tipe 36) di Perumnas Unit Tlogosari Semarang, hampir semua rumah yang ada/dihuni mengalami transformasi (94 ?E). Hal ini akan berdampak : pertumbuhan yang tidak terkendali dan cenderung menjadi suatu lingkungan permukiman yang berdesakan kurang nyaman dan bisa diibaratkan "ling¬kungan kumuh yang sengaja diciptakan". Faktor-faktor pengaruh dan kecenderungan terhadap transformasi tata ruang rumah-rumah sederhana perlu dikaji lebih lanjut antara keselarasannya dengan dinamika kehidupan mayoritas masyarakat penghuni. Hasil kajian ini diharapkan bisa menjadi masukan yang berharga bagi perencana maupun penentu kebijakan sebagai bahan pertimbangan dalam penggaris¬an program mendatang serta masukan dibidang penelitian selan¬jutnya