STUDI KARAKTER PERANCANGAN KOTA DI KAWASAN STASIUN KERETA API SEBAGAI BAGIAN DARI KONFIGURASI KOTA LAMA (KASUS: STASIUN TAWANG DAN STASIUN JAKARTA KOTA)

Abstract

The changes in the old cities' area from a fortress city with all its specific characteristics, to a modern city equipped with all its urban facilities, including the transportation infrastructure, turn into an urban phenomenon, which is viable to be studied. The development of those old cities' planning and designing was always consistent, although there were some elements changed and added, for example the railway station, which is an important urban element that was just constructed in the urban region in Java by the end of nineteenth century. The arrangement's sensibility of the urban region in the past can be seen through the assortment of the right location to establish the railway station building as a new element in the old city configuration. The study of the figure/ ground system, linkage, place, element of urban design, image of the city, and also the townscape shows that a railway station is an integral part of the old city configuration surrounding it. The purpose of this study is to explore and to identify the existence of a railway station in the adjunct/term of old city configuration, primarily if it was studied through the relevant urban design theories' perspective. To strengthen the analysis, this studied took place in two big railway stations located in the old city area in Java, i.e. the Tawang railway station in the old city area of Semarang, and Jakarta Kota railway station in the old city area of Jakarta. This study did the observations and compared both objects to obtain appropriate empiric significance, through the indicators, which were constructed based on the relevant urban design theoretical framework, using the rationalistic qualitative research method. The research' findings shows that a train station is an integral part of the old city's configuration, and directly affect urban design aspects inside the old city's mentioned. Perubahan-perubahan yang terjadi di kawasan Kota Lama dari sebuah kota benteng, dengan semua karakter khasnya, menjadi sebuah kota modem lengkap dengan semua fasilitas perkotaannya, terrnasuk prasarana perkereta apian, menjadi sebuah fenomena perkotaan yang layak untuk dikaji lebih lanjut. Perkembangan perencanaan dan perancangan kawasan kota lama tersebut dalam kurun waktu berikutnya selalu konsisten, meskipun temlapat beberapa elemen yang berubah ataupun ditambahkan, misalnya stasiun kereta api, yang mana merupakan elemen penting dalam konteks kota yang baru dibangun di kota-kota besar di Jawa menjelang akhir abad XIX. Kepekaan dalam merencanakan dan merancang kawasan kota pada masa lalu dapat dilihat dari pemilihan lokasi yang tepat dalam lingkungan kota untuk menempatkan stasiun kereta api sebagai bagian baru dalam konfigurasi kota lama. Kajian yang dilakukan pada sistem figure/ ground, linkage, p/ace, elemen perancangan kota, citra kota, dan panorama kota (townscape) menunjukkan bahwa sebuah stasiun kereta api merupakan bagian integral dari konfigurasi kota lama di sekitamya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi dan mengidentifikasi keberadaan sebuah stasiun kereta api di dalam lingkungan kawasan kota lama berdasarkan teori-teori perancangan kota (urban design). Untuk memperkuat analisis, maka dilakukan kajian terhadap dua stasiun besar yang terletak di kawasan Kota Lama di Jawa, yaitu Stasiun Tawang di Kota Lama Semarang dan Stasiun Jakarta Kota di Kota Lama Jakarta. Kajian dilakukan melalui pengamatan dan komparasi terhadap kedua obyek penelitian untuk mendapatkan pemaknaan empiric yang tepat, melalui indicator-indikator yang dibangun berdasarkan kerangka teori perancangan kota yang relevan, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif rasionalistik. Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa sebuah stasiun kereta api merupakan bagian yang penting dan tidak terpisahkan di dalam konteks konfigurasi Kota Lama, dan secara langsung berpengaruh terhadap aspek-aspek perancangan kota di dalam kawasan Kota Lama tersebut