Sugandi, Ronny (2005) ANALISA FAKTOR KOREKSI PANJANG RUNWAY TERHADAP ICARAKTERISTIK PESAWAT YANG ADA DI BANDARA AHMAD 'YAM SEMARANG. Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 12Mb |
Abstract
The growth of Semarang City, the Capital of Central Java, increases rapidly. Semarang City played as the centre of commerce, industry, services, education, and other activities such as market centre, collector as well as distributor for goods and raw material originated from hinterland. In the year of 1998 to 2002, the average of plane movement (arrival and departure) at the Ahmad Yani Airport is 3700/year. Base on the Decree of Ministry of Communication No. KM. 64. Year 2004, released on 10 August 2004 about air transport services from/to outside countries through Ahmad Yani Airport could be served by large planes. Therefore, the existing runway of 1850 m long, has to be evaluated regarding to the flight safety. Statistical approach is applied to evaluate the runway sufficiency, by developing regression model, with dependent variable (Y) is Length of runway, and independent variables (X) are plane characteristics, i.e: X1 = Load of empty plane, X2 = load of passenger, X3 = load of fire], X4 = load of baggage, and wind speed, and also temperature. The sele,ctionof these variablesnis based on the FAA and ICAO standard. The data is obtained directly on the field by measuring the plane speed and required time during take off and landing untill the plane gets the elevation of 10,5 metre (35 feet) above the runway surface. The simulation model is differentiated according to arrival and depature plane schedule of Boeing 737-200 and Boeing 737-500. Based on the measurement in site indicated that the highest take off distance is 96 % of runway length. The lowest landing distance is 48 % and the average is 72 %. Therefore the existing runway length to still sufficient for flight with pay load 80 %. The analysis by using trial and error method obtained the maximum landing distance and take off distance are 2010 metre and 2910 metre respectively for Boeing 737-500, and 2250 metre and 2550 metre for Boeing 737-200. Correction factor, as parameter that determine the runway prolongation couldn't be separated by load of plane. Infact of data records of take off distance and landing distance are showed that the existing runway length is more than enough with load pay 80%. Correction factor is obtained by comparing the result of calculation from Boeing graph characteristic standard and the maximum simulation condition. The obtained correction factor is than applied to estimate the runway length. Corrective runway length minimum for take off and landing are 1,573 and 1,086 for Boeing 737-500, 1,378 and 1,216 for Boeing 737-200 consecutively. iv Perkembangan Kota Semarang sebagai Ibu Kota Propinsi Jawa Tengah, sejak tahun 2001 mulai meningkat pesat. Sedangkan kaitannya dengan kegiatan ekonomi, kota Semarang berperan sebagai pusat kegiatan perdagangan, industri, jasa, pendidikan clan bentuk kegiatan lain, seperti pusat pemasaran, kolektor dan sekaligus distributor bagi barang dan bahan mentah yang berasal dari hinterland— kotanya. Pada tahun 1998 sampai dengan 2002, di Bandar Udara Ahmad Yani telah tercatat anis pergeralcan kedatangan dan keberangkatan pesawat rata-rata sebesar 3700. Setelah dikeluarkannya SK Menteri Perhubungan No. KM 64 Tabun 2004, Tariggal 10 Agustus 2004 tentang Pelayanan Angkutan Udara ke/dari Luar Negeri melalui Bandara Atunad Yani Semarang, maka pesawat berbadan besar dioperasikan. Oleh karena itu panjang runway yang saat ini sepanjang 1850 meter, perlu ditinjau demi keselamatan penerbangan Pendekatan statistik dilakukan untuk mengetahui kecukupan runway dengan membuat model regnsi dengan variabel tak bebas (Y) sebagai fungsi panjang runway dan variabel bebas (X) adalah fungsi karakteristik pesawat : XI = berat pesawat kosong, X2 = berat penumpang, X3 = bent bahan bakar, X4 = berat bagasi dan kecepatan angin serta temperatur. Dasar pengarnbilan variabel tersebut berdasarkan standart FAA clan ICAO. Metode survei dengan mengulcur secara langsung di lapangan kecepatan pesawat dan walctu tempuh pada saat take off clan landing, sampai pesawat mencapai ketinggian 10,5 meter (35 feet) diatas permukaan landas pacu. Model tersebut disimulasikan dengan membedakan jadvval penerbangan keberangkatan dan kedatangan pesawat Boeing 737-200 dan Boeing 737-500. Berdasarkan pengulcuran di lokasi penelitian menunjukkan bahwa panjang keberangkatan dari pesawat yang diamati, tertinggi 96 % dari panjang runway. Panjang kedatangan terendah mencapai 48 % sedangkan rata-ratanya 72 %. Maka dengan demikian panjang Runway eksisting masih mencukupi penerbangan dengan beban 80 %. Berdasarkan hasil analisis dengan metode coba-coba diperoleh panjang kedatangan dan panjang keberarigkatan maksiniwn adalah sebagai berikut: pada pesawat Boeing 737-500 adalah 2010 meter clan 2910 meter. Untuk pesawat Boeing 737-200 panjang kedatangan dan panjang keberangkatan adalah sebagai berilcut: 2250 meter dan 2550 meter. Faktor koreksi sebagai parameter perlu tidalcnya penambahan panjang runway seharusnya tidal< bisa dipisahkan dad falctor berat pesawat. Fakta dari data-data pencatatan take off distance dan landing distance yang terjadi menunjulckan panjang runway yang ada sekarang masih lebih dari cukup dengan pay load 80%. Hash l perhitungan dengan grafik karalcteristik standart dari perusahan Boeing dibandingkan, dengan hasil simulasi kondisi maksimum diperoleh falctor koreksi. Faktor Koreksi panjang runway, climaksudkan perlu koreksi minimal pada saat mendarat 1,086 dan 1,573 pada saat berangkat untuk Pesawat Boeing 737-500. Sedangkan untuk Pesawat Bdeing 737-200 pada saat mendarat 1,216 dan 1,378 pada saat berangkat.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Doctor Program in Civil Engineering |
ID Code: | 11777 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 26 May 2010 12:02 |
Last Modified: | 26 May 2010 12:02 |
Repository Staff Only: item control page