PENJAMINAN TERHADAP TANAH YANG BELUM BERSERTIPIKAT DENGAN HAK TANGGUNGAN DI KOTA SEMARANG

Abstract

Certificate of the Land right is important for registering Guarantee Rights, since the delivery of the guarantee rights was noticed in the certificate. It means that the delivery of creditor as a guarantee right holder has a right to proceed more than another creditor in paying his loan. Nevertheless, the regulations provide an opportunity to the certified lands to be the object of guarantee right when registration of land right was conducted altogether provides the right. Therefore, there should be certainty for creditor in guarantee and low implication in case that invalid debitor is still in process. The research implementing empirically judicial approach used qualitative anaysis with interpretation method. The data obtained was then analyzed based on the concept, theory and the implemented regulations. The result was presented in a thesis. The finding shows that there is still a certified land guarantee and the guarantee rights in Semarang regency in spite of the small number. It is brought about the guarantee that does not give an enough security for the creditor will be a congruent creditor. Thus, the guarantee might be only condusted as long as he believes that the debitor in another side has capability to pay the loan punctully by analyzing deeply to debitor. Sertipikat hak atas tanah mempunyai arti penting bagi pendaftaran Hak Tanggungan, karena tanggal lahir flak Tanggungan yang dicatat pada sertipikat tersebut menandai lahirnya Kreditor sebagai pemegang Hak Tanggungan yang memiliki hak mendahului dari Kreditor lainnya dalam pelunasan piutangnya. Namun demikian Undang-Undang memberi kesempatan bagi tanah yang belum bersertipikat untuk dapat dijadikan obyek Hak Tanggungan, jika pendaftaran hak atas tanahnya dilakukan bersamaan dengan pemberian Hak Tanggungan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan mengetahui kepastian hukum dari penjaminan tersebut bagi kreditor dan akibat hukumnya bagi kreditor. Penelitian dilakukan dengan pendekatan yuridis empiris menggunakan analisa secara kualitatif dengan metode interpretasi. Data diperoleh dari responden yang berhubungan dengan judul tersebut. Hasilnya kmudian disusun dalam bentuk tesis. Hasil penelitian menunjukkan masih ada penjaminan dengan obyek tanah yang belum bersertipikat di wilayah kota Semarang walaupun jumlahnya sangat kecil. Hal ini disebabjan , penjaminan ini belum cukup memberilcan kepastian bagi Kreditor. Jika Debitor wanprestasi, Kreditor akan menjadi Kreditor Konkuren. Dengan demikian penjaminan tanah yang belum bersertipikat hanya dapat dilakukan jika kreditor mempunyai keyakinan bahwa debitor mampu melunasi pinjamannya tepat waktu yaitu dengan melakukan analisa mendalam terhadap Debitor.