AHMADI, AHMADI (2005) FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN FISIK AREA PINGGIRAN KOTA BERDASARKAN ASPEK PERSEPSI BERMUKIM PADA KOTA SENGKANG PROPINSI SULAWESI SELATAN. Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 5Mb |
Abstract
One of problems faced by urban these days is an increasingly urban growth population in one side and limitation of urban land on the other side. This phenomenon causes movement of resident to fill empty un-built land at urban fringe area, trigger by housing development in big and small scale either by developer, government, or self- supporting resident. In Sengkang City, physical growth of urban fringe area tendency which do not exploiting land potency with optimal and sporadic housing lying result productive land use change become built up area, what on a long term will have potency to decrease agriculture farm like rice field and conservation land which among others reside in urban fringe area and also have potency to increase floods area as a periodical disaster in Sengkang City. Based on that, the goal which to be reached in this research is to know influencing factors in physical development of urban fringe area based on resident perception aspect in Sengkang City, while the objective which to be reached are : identifying physical development of urban fringe area in Sengkang City, identifying resident perception to stay in urban fringe area of Sengkang City, determining influencing factors in physical development of urban fringe area in Sengkang City based on resident perception aspect and to give recommendation for Local Government in their effort to developing urban fringe area in Sengkang City. This research is done with descriptive qualitative and field research approach where responden as sample is household which stay at fringe area and withdrawal sample method with proportional area sampling. Data collecting is done through field survey, instantional survey and spread questionnaire to responden. Analysis approach is done with spatial analysis, quantitative analysis with frequency distribution tables, and correlation of Pearson Product Moment analysis. From result of research, found that influencing factors in physical development of urban fringe area in Sengkang City is demographic factor (increase, migration and density), urban fringe area developing policy factor, availability of housing supporting facility factor (availability of education facility), housing allocation factor, accessibility factor (adequate road condition and availability of transportation modal ), re-location of urban sector and zone factor. Preference to stay in urban fringe area consider : accessibility factor, price of land/house factor, availability of facilities and infrastructure factor, environment freshmen, and privacy factor, topography location factor, and also social economics condition factor. There are different priority and considering level between resident which living at south, east, and north part of Sengkang City with resident which living at west part of Sengkang City, where influenced by characteristic condition of location which reside in lowland, near to Tempe Lake and main living source of resident is a fisherman. Based on that result of research, recommended to Local Government, that in their effort to develop urban fringe area in Sengkang City must do by attention influencing factors like above mentioned. And also the importance of observation effort and controlling urban land-use change in urban fringe area of Sengkang City. Keyword : Urban Physical Development, Fringe Area, Stay Perception Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh perkotaan dewasa ini adalah pertumbuhan penduduk yang pesat di satu sisi dan keterbatasan ruang perkotaan di sisi lain. Fenomena tersebut menyebabkan pergerakan penduduk untuk mengisi ruang dan lahan kosong pada area pinggiran kota, yang dimotori oleh pembangunan perumahan dalam skala kecil maupun besar baik oleh pengembang, pemerintah maupun atas swadaya masyarakat sendiri. Pada Kota Sengkang, kecenderungan perkembangan fisik area pinggiran kota yang tidak memanfaatkan potensi ruang secara optimal dan peletakan perumahan yang sporadis dan tidak teratur mengakibatkan terjadinya perubahan guna lahan produktif menjadi lahan terbangun (Built Up Area), yang dalam jangka panjang berpotensi untuk menyebabkan berkurangnya luasan lahan pertanian seperti sawah maupun lahan konservasi yang diantaranya berada pada area pinggiran kota serta berpotensi untuk menambah luasan daerah genangan banjir sebagai bencana yang secara periodik melanda Kota Sengkang. Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik area pinggiran kota berdasarkan aspek persepsi bermukim pada Kota Sengkang, sedangkan sasaran yang ingin dicapai adalah : identifikasi perkembangan fisik area pinggiran Kota Sengkang, identifikasi persepsi bermukim masyarakat pada area pinggiran Kota Sengkang, menentukan faktor - faktor perkembangan fisik area pinggiran Kota Sengkang, mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik area pinggiran Kota Sengkang berdasarkan aspek persepsi bermukim dan memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Daerah dalam upaya pengembangan area pinggiran Kota Sengkang. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan deskriptif kualitatif dan survey lapangan (Field Research) dengan responden sebagai sampel adalah masyarakat (kepala keluarga) yang bermukim pada area pinggiran, dengan metode penarikan sampel wilayah secara proportional (Proportional Area Sampling). Pengumpulan data dilakukan melalui survey lapangan, survey instansional dan penyebaran angket (kuesioner) kepada responden. Analisis dilakukan dengan analisis spasial, analisis kuantitatif melalui tabel distribusi frekuensi dan analisis korelasi Pearson Product Moment. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa faktor - faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik area pinggiran Kota Sengkang adalah : faktor penduduk (pertambahan, kepadatan dan migrasi), faktor kebijakan pengembangan area pinggiran, faktor ketersediaan fasilitas penunjang perumahan (ketersediaan fasilitas pendidikan), faktor alokasi perumahan, faktor aksesibilitas (kondisi jalan yang memadai dan ketersediaan moda transportasi), dan faktor relokasi sektor dan zone kota. Persepsi bermukim masyarakat pada area pinggiran mempertimbangkan faktor aksesibilitas, harga rumah/lahan, ketersediaan sarana dan prasarana, kenyamanan lingkungan dan privasi, kondisi topografi lokasi, dan faktor kondisi sosial ekonomi. Terdapat perbedaan prioritas dan tingkat pertimbangan antara masyarakat yang bermukim pada area pinggiran Kota Sengkang bagian selatan, timur dan utara dengan masyarakat pada area pinggiran bagian barat yang dipengaruhi oleh karakteristik kondisi lokasi setempat yang berada pada dataran rendah, dekat dengan Danau Tempe dan sumber mata pencaharian utama penduduk yaitu nelayan. Berdasarkan hasil tersebut, maka direkomendasikan kepada Pemerintah Daerah bahwa dalam upaya pengembangan area pinggiran Kota Sengkang dilakukan dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti tersebut di atas dan perlunya upaya pengawasan dan pengendalian perubahan guna lahan pada area pinggiran Kota Sengkang. Kata Kunci : Perkembangan Fisik Kota, Area Pinggiran, Persepsi Bermukim
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TH Building construction |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Urban and Regional Planning |
ID Code: | 11750 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 26 May 2010 10:57 |
Last Modified: | 26 May 2010 10:57 |
Repository Staff Only: item control page