PERJANJIAN KEMITRAAN BUDI DAYA AYAM PEDAGING OLEH PT. GEMA USAHA TERNAK

Abstract

The purpose of this study is, to know the application of agreement "Pola Kemitraan Budi Daya Ayam Pedaging" between "Gema Usaha Ternak" Company as "inti" and the breeders as "plasma", to know the responsibility of parties, to know the application of guarantee laws for breeders who aplly guaranteed things and also to know the solving of problem between "Gema Usaha Ternak" company dan breeders as a member of organization. The research method, which is used in this research is "EmpiricalYuridisch". With "Porpusive Non-Random Sampling" sample And the analysis used is "Qualitative Analysis" The result wich is found that agreement "Kemitraan Budi daya Ayam Pedaging" between "Gema Usaha Ternak" company and part is "Standard Agreement"", the concept of this agreement decided by the company, because the application of Guarantee laws is not applied so "Gema Usaha Ternak" company is not only as "Preference Creditor" also as "Concuren Creditor". By negotiation that problem is solved by both parties "Gema Usaha Ternak" and breeders as the member of organization, because the position of Gema Usaha Ternak company in law is weak so it must the rule of breeders as a debitor. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan Perjanjian Pola Kemitraan Budi Daya Ayam pedaging antara PT. Gema Usaha Ternak selaku Inti dengan para peternak rakyat selaku plasma. Untuk mengetahui tanggung jawab para pihak dalam pelaksanaan perjanjian kemitraan, untuk mengetahui penerapan Hukum Jaminan dalam rangka pelaksanaan persyaratan bagi peternak yang harus meyerahkan barang jaminan, dan untuk mengetahui penyelesaian sengketa antara PT. Gema Usaha Ternak dengan para peternak anggota kemitraan. Metode penelitian yang digunakan adalah "Yuridis Empiris". Penentuan sample secara "Purposive Non-Random Sampling" Analisa yang digunakan adalah "Analisa Kualitatif'. Dan hasil penelitian, didapatkan bahwa Perjanjian Kemitraan Budi Daya Ayam Pedaging antara PT. Gema Usaha Ternak dengan para peternak rakyat merupakan perjanjian balm, konsep perjanjian ditentukan oleh pihak perusahaan. Penerapan Hukum Jaminan tidak dilaksanakan sehingga PT. Gema Usaha Ternak bukan sebagai "Kreditur Preference" tetapi hanya sebagai "Kreditur Kongkuren". Penyelesaian sengketa antara PT. Gema Usaha Ternak dengan peternak anggota kemitraan dilakukan dengan jalan negosiasi, posisi PT. Gema Usaha Ternak selaku kreditur lemah dan harus mengikuti kemauan peternak selaku debitur.