EFISIENSI PEMBANGUNAN JALAN LINGKAR JATEN - COLOMADU KARANGANYAR SURAKARTA

Abstract

Jaten-Colomadu Ring-Road is the entrance gate to the city of Surakarta from the was directly borders Karanganyar Regency. This road is built as an alternative way to reduce the traffic jam. It also function as the alternative road regional traffic of Surakarta-Surabaya from east and from the west. In the guidance of RDTRK of Surakarta city, the ring road is also aimed at supporting of the surrounding area. The ring road is build and should function as the primary artery road which is also aimed at developing the areas around the road. Among the areas are Jaten sub district, Colomadu sub distric, Banjarsari sub distric and Jebres sub distric. Unfortunately, it also brings about some problems. Among the problem are causing the changes of the road role and function, and also the changes of the transportation system both internally and externally. The in effective role and function of the road is marked by the uncrowded traffic, the slow development of the area usage, and the disfunction of the ring-road as regional route. From the problem, there is a question to study " How is the efficiency of the development of Jaten-Colomadu ring road?". The study was conducted by doing analysis. They are analysis of road networking, area development and the analysis of cost and benefit. The analysis of road networking was done by using the descriptive qualitative analysis. The analysis of the area development was done by using the analysis of map superimprose. The analysis of cost and benefit was done by using BCR analysis for the financial aspect and cross tab analysis for the economic aspect. The analysis result shows that ring road development is still efficient. It is shown by the value of the road net working 0,93 where the traffic is still fluent instead of some hindrances. In this case a better management is needed to reduce the hindrances. Dealing with the area development, there is only a piece of area development, there is only a piece of area which is nit developed. It is because the area is located ib the border line and infrastructure of the area is not possible to develop. This piece of area is mainly the blank space. The benefit and cost analysis/BCR is higher than 1 (7,81). This efficiency level has a quite big influence toward the society around the road It is show by the contingency coefficient of cross tab analysis which is bigger than so percent (50 %). It means that the development of Jaten-Colomadu ring road has a quite influence on the surrounding society. From some analysis which have been done, it can be concluded that the development of Jaten-Colomadu ring road is so far still efficient, but the further development is hoped to be seriously attended in order that the development of this ring road will keep giving benefit or having positive effect for the road users and for the socienty. Key words : Efficiency, road networking, area development, cost and benefit Jalan Lingkar Jaten-Colomadu merupakan pintu gerbang masuk Kota Surakarta di bagian timur, yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Karanganyar. Jalan ini dibangun untuk mengurangi kemacetan lalu lintas serta juga difungsikan sebagai jalan alternatif ants lalu lintas regional Surakarta-Surabaya dari arah timur maupun dari arah barat. Dalam arahan RDTRK Kota Surakarta, pembangunan jalan lingkar tersebut juga diarahkan untuk dapat mendorong perkembangan kawasan di sekitar jalan tersebut. Pembangunan jalan lingkar Jaten-Colomadu Karanganyar-Surakarta, yang seharusnya berfungsi sebagai jalan arteri primer dan berpotensi mengembangkan kawasan di sekitarnya yang meliputi Kecamatan Jaten, Kecamatan Colomadu, Kecamatan Banjarsari dan Kecamatan Jebres pada kenyataannya membawa dampak yang menimbulkan masalah, yang antara lain menimbulkan terjadi perubahan peran dan fungsi jalan, perubahan sistem transportasi balk secara internal maupun eksternal. Permasalahan yang ada adalah perubahan peran dan fungsi serta pelayanan jalan yang rendah, yang ditandai dengan rendahnya mobilitas lalu lintas, perkembangan guna lahan yang lambat, tidak berfungsinya Jalan Lingkar Jaten-Colomadu Karangayar Surakarta sebagai jalur regional. Dari permasalahan tersebut muncul pertanyaan studi "Bagaimana Efisiensi Pembangunan Jalan Lingkar Jaten-Colomadu" Studi ini melakukan tiga analisis antara analisis kinerja jaringan jalan, analisis perkembangan lahan dan analisis cost dan benefit. Analisis kinerja jaringan jalan dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif deskriptif, sementara analisis perubahan guna lahan dilakukan dengan menggunakan teknik analisis superimpose peta, dan analisis cost-benefit dilakukan dengan menggunakan analisis BCR untuk aspek finansial dan analisis tabulasi silang untuk aspek ekonomi. Hasil Analisis menunjukkan bahwa pembangunan jalan lingkar masih efisien. Hal ini ditunjukkan oleh nilai kinerja jaringan jalan sebesar 0,93 dimana kondisi ants lalu lintas kurang lancar karena kendaraan berjalan dengan hambatan sehingga diperlukan pengelolaan lalu lintas yang lebih baik untuk menguranginya. Dalam perkembangan lahan di sepanjang jalan lingkar hanya satu penggal yang tidak mangalami perkembangan, hal ini terjadi karena letak penggal jalan ini berada di daerah perbatasan dan kondisi infi-astruktur yang kurang memadai. Pada penggal ini banyak didominasi oleh lahan-lahan kosong. Nilai benefit dan cost/BCR >1 (7,81). Dan tingkat efisiensi tersebut memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap masyarakat sekitar koridor jalan, yang ditunjukkan oleh koefisien kontingensi dalam analisis tabulasi silang yang berada >50%, yang berarti bahwa pembangunan jalan lingkar tersebut memiliki pengaruh yang cukup kuat pada masyarakat sekitar. Dad beberapa analisis yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa pembangunan jalan lingkar Jaten-Colomadu Karanganyar masih efisien untuk saat ini, tetapi diharapkan pengembangannya lebih lanjut harus benar-benar diperhatikan sehingga pembangunan jalan ini akan terus berdampak positif terhadap pengguna dan masyarakat sekitar. Kata Kunci: Efisiensi, kinerja jaringan jalan, perkembangan guna lahan, biaya, dan manfaat